KAJIAN MAKNA HUNIAN PASKA BENCANA DALAM SUDUT PANDANG FILOSOFIS

Authors

  • Stephanus Evert Indrawan Universitas Ciputra Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.54367/alur.v4i2.1333

Keywords:

bencana alam, rumah, hunian, paska bencana, arsitektur vernakular, arsitektur nusantara

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan bencana terutama dalam beberapa tahun terakhir ini Dalam penyelesaian kondisi paska bencana dibutuhkan rumah-rumah tanggap bencana untuk menampung dan memulihkan kondisi korban. Sebelum melangkah ketahap perancangan akan didefinisikan makna rumah atau hunian dalam sudut filosofis dan sudut padang arsitektur vernakular serta nusantara. Adapun tulisan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman akan konsep dasar rumah maupun hunian sebagai materi untuk memperkaya pengetahuan perencana dalam mengembangkan maupun merancang rumah paska bencana yang tidak semata-mata berpusat pada teknologi namun mempertimbangakan nilai lokal, aspek sosial budaya yang berfungsi sebagai media untuk mempercepat proses pemulihan korban agar tidak terasing dalam lingkungan yang baru. Sedangkan manfaat dari penerapan pemahaman ini adalah sebagai acuan untuk mengolah konsep perancangan hunian dalam merespon kebutuhan korban dalam masa pemulihan.Metode penulisan ini adalah studi pustaka mengenai filosofi bencana, filosofi rumah atau hunian dari sudut pandang filsafati, arsitektur vernakular dan arsitektur nusantara.  Konsep pemahaman akan “rumah†cenderung abstrak dan sering digunakan dalam makna perumpamaan oleh sebab itu dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai makna “hunianâ€. Dalam tulisan ini akan dibahas makna hunian melalui sudut pandang filsuf dan arsitek. Para filsuf akan diwakili melalui tulisan Heidegger, Bollnow, Bachelard dan Levinas sedangkan sudut pandang arsitek vernacular akan diwakili oleh Amos Rapoport dan arsitektur vernacular akan diwakili dengan tulisan dari Maria Hidayatuh, Josef Prijotomo dan Galih Widjil Pangasa Melalui penulisan ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kebutuhan non fisik maupun fisik calon penghuni dalam masa pemulihan. Adapun yang dimaksud fisik adalah teknologi bangunan dan aspek non fisik adalah sosial budaya dan psikologi.Kata-kunci : bencana alam, rumah, hunian, paska bencana, arsitektur vernakular, arsitektur nusantara

References

Ammon, Charles J., Hiroo Kanamori, Thorne Lay, and Aaron A. Velasco. 2006. “The 17 July 2006 Java Tsunami Earthquake.†Geophysical Research Letters 33(24): 1–5.

Arikunto, S. 1992. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Bachelard, Gaston. 2017. Metamorphosis of the Private Sphere The Poetics of Space: The Classic Look at How We Experience Intimate Places.

Bollnow, O. F. 1961. “Lived-Space.†Philosophy Today.

Curtis, Wiliam. 1996. Regionalism in Architecture. Singapore: Concept Media.

Dekkers, Wim. 2009. “On the Notion of Home and the Goals of Palliative Care.†Theoretical Medicine and Bioethics 30(5): 335–49.

Gajah Mada University. The Recovery Status Report Central Java Earthquake.

Heidegger, Martin, and Albert Hofstadter. 1971. “Building Dwelling Thinking.†Poetry, Language, Thought.

Hidayatun, Maria I, Josef Prijotomo, and Murni Rachmawati. 2014. “Arsitektur Nusantara Sebagai Dasar Pembentuk Regionalisme Arsitektur Indonesia.†Seminar Rumah Tradisional 2014 – Transformasi Nilai-nilai Tradisional dalam Arsitektur Masa Kini 1: 1.

Jati, Dr. Raditya. 2021. “10 Kabupaten/Kota Terdampak Banjir Di Kalimantan Selatan.†https://bnpb.go.id/berita/-update-10-kabupaten-kota-terdampak-banjir-di-kalimantan-selatan (April 10, 2021).

Lévinas, Emmanuel. 1969. “Totality and Infinity: An Essay on Exteriority.†Duquesne Studies Philosophical Series.

Lozar, Charles, and Amos Rapoport. 1970. “House Form and Culture.†Journal of Aesthetic Education.

Mardalis. 1995. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Bumi Aksara.

Nazir, M. 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Pangarsa, Galih Wijil. 2006. Merah Putih Arsitektur Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Rentsch, Thomas. 2003. “»Sein Und Zeit«.†In Heidegger-Handbuch,.

Sugiyono. 2015. “Metode Penelitian.†Metode Penelitian.

Tweed, Christopher. 2000. “A Phenomenological Framework for Describing Architectural.†Phenomenology and Culture (July): 1–9. http://orca.cf.ac.uk/95941/.

Published

2021-09-20

How to Cite

Indrawan, S. E. (2021). KAJIAN MAKNA HUNIAN PASKA BENCANA DALAM SUDUT PANDANG FILOSOFIS. ALUR : Jurnal Arsitektur, 4(2), 118–124. https://doi.org/10.54367/alur.v4i2.1333