Studi Perencanaan Pondasi Sumuran Pada Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi (Perbandingan Antara Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran)

Authors

  • Soaloon Prima Simalango Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mpu Tantular
  • Agus Purba Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mpu Tantular
  • Kasimir Sawito Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mpu Tantular

DOI:

https://doi.org/10.54367/jrkms.v4i1.1226

Keywords:

daya dukung tanah, sumuran, penulangan, penurunan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberi sebuah deskripsi alternatif perencanaan struktur pondasi memakai struktur pondasi sumuran. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang mana bermaksud menghimpun data dari beberapa sumber referensi, dilanjutkan dengan menghimpun data teknis gedung, serta survei langsung untuk melihat keadaan lapangan. Diperoleh bahwa beban yang harus ditahan < daya dukung pondasi sumuran, sehingga pondasi sumuran sesuai penggunaan. Tipe 1 diketahui Qa = 313,323 ton > Pu = 245,071 ton, tipe 2 diketahui Qa = 200,363 ton > Pu = 125,424 ton, dan tipe 3 diketahui Qa = 200,735 ton > Pu = 19,296 ton. Terhadap hitungan penulangan pile cap pada tulangan tarik memakai tulangan D19 – 200 dan tulangan tekan memakai tulangan D10 – 250, adapun sumuran memakai tulangan spiral Ø 10 – 50 dan tulangan pokok 28 D 25. Tipe pondasi 1 dipakai pada penulangan pondasi sumuran. Sesuai hasil perhitungan, dipakai tulangan pokok, diameter pondasi, jarak antar tulangan pokok, diameter tulangan spiral, jumlah tulangan pokok dan jarak tulangan spiral satu tipe yakni diameter 1 meter. Pada tulangan spiral Ø 10–50 dan tulangan pokok 28 D 25. Ini disebabkan pendistribusian tegangan beban yang harus diterima tiang sumuran dari hasil perhitungan jika dilakukan perencanaan tulangan dan dimensi sama, sesuai penggunaan.

References

Badan Standardisasi Nasional. (2015). Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729-2015).

Badan Standardisasi Nasional. (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2013).

Badan Standardisasi Nasional. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung (SNI 1726-2016).

Bowles, L. E. (1996). Foundation analysis and design. McGraw-hill.

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. (1983). Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG). Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.

Hardiyatmo, H. C. (1996). Teknik Fondasi 1. Gramedia Pustaka Utama.

Hardiyatmo, H. C. (2008). Teknik Fondasi II. Yogyakarta: Beta Offset.

Nasution, A. (2009). Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang. Penerbit ITB, Bandung.

Nawy, E. G., Surjaman, T., & Suryoatmono, B. (1990). Beton Bertulang: Suatu Pendekatan Dasar. PT. Eresco, Bandung.

Pamungkas, A., & Erni, H. (2013). Desain Pondasi Tahan Gempa. Andy Offset: Yogyakarta.

Rahardjo, P. P. (2005). Manual Pondasi Tiang Edisi 3. Bandung: Publikasi GEC, Universitas Katolik Parahyangan.

Tomlinson, M., & Woodward, J. (2014). Pile design and construction practice. CRC Press.

Published

2021-05-31

How to Cite

Simalango, S. P., Purba, A., & Sawito, K. (2021). Studi Perencanaan Pondasi Sumuran Pada Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi (Perbandingan Antara Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran). Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), 4(1), 21–29. https://doi.org/10.54367/jrkms.v4i1.1226