Analisis Pengaruh Pemberian Gaya Prategang Pada Struktur Jembatan Gelagar Baja Komposit

Authors

  • Beatrix Zebua Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas
  • Samsuardi Batubara Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas
  • Martius Ginting Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas

DOI:

https://doi.org/10.54367/jrkms.v5i1.1798

Keywords:

jembatan, komposit, prategang, baja

Abstract

Pemberian gaya prategang umumnya dilakukan pada jembatan komposit dengan girder beton pracetak dan pelat lantai beton yang di cor secara in-situ. Mengingat berat girder relatif besar maka erection girder membutuhkan alat berat dengan kapasitas besar dan harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak mengalami kerusakan dan kegagalan struktur. Mempelajari hal tersebut karya ilmiah ini menganalisis jembatan komposit prategang dengan mengganti girder pracetak dengan profil baja dengan harapan dapat mereduksi berat sendiri girder, mudah dalam pelaksanaan dan lebih ekonomis. Pemberian gaya prategang pada jembatan komposit dimaksudkan untuk memberikan momen balance pada jembatan komposit sehingga dapat mereduksi momen kerja yang bekerja yang dengan sendirinya akan mereduksi tegangan-tegangan yang bekerja pada struktur jembatan. Analisa pemberian prategang pada jembatan komposit dilakukan dengan tegangan ijin kerja atau Allowable Stress Design. Jembatan komposit yang dianalisis adalah jembatan kelas I bentang 30 m dengan lebar jembatan 9 m dengan jarak gelagar 1,25 m, selanjutnya diberi gaya prategang. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan kapasitas lentur jembatan komposit dengan gaya prategang meningkat sebesar 33,64%, sementara efisiensi profil baja pada jembatan komposit dengan pemberian gaya prategang sebesar 49,74 %.

References

Adhibaswara, B. (2011). Perencanaan Struktur Balok Utama Jembatan Baja Komposit Dengan Profil Castellated Beam. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Sipil), 4.

Agusta Ambarwati, M., & Sahid, I. H. M. N. (2017). Analisis Perbandingan Metode Pelaksanaan dan Biaya Pada Jembatan Baja Komposit dengan Jembatan Beton Bertulang Konvensional di Desa Pengkol Kab. Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2016). SNI 1725:2016 Pembebanan untuk jembatan.

Batubara, S., & Simatupang, L. (2018). Perencanaan Jembatan Beton Prategang Dengan Bentang 24 Meter Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil, 1(2), 45–61.

Dewobroto, W. (2016). Struktur Baja Perilaku, Analisis & Desain–AISC 2010 Edisi ke-2. Tanggerang: Penerbit Jurusan Teknik Sipil UPH.

Lin, T. Y., & Burns, N. H. (2000). Desain Struktur Beton Prategang, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mubarok, A. A. (2014). Efisiensi Penggunaan Profil Komposit pada Jembatan Bentang 30 Meter. ASTONJADRO: CEAESJ, 3(2), 52–62.

Nawy, E. G., Hardani, W., & Suryoatmono, B. (2001). Beton prategang: suatu pendekatan mendasar. Erlangga.

Rozi, M. F. (2014). Pengaruh Panjang Daerah Pemasangan Shear Connector pada Balok Komposit Terhadap Kuat Lentur. Rekayasa Teknik Sipil, 2(2/rekat/14).

Salmon, C. G., & Johnson, J. E. (1991). Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Soetoyo, I. (2002). Konstruksi Beton Pratekan. Surabaya Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh November.

Suprapto, A. A. (2016). Desain Modifikasi One East Residence Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Van Der Veen, K., & Struyk, H. J. (1984). Jembatan. Jakarta, Pradnya Paramita.

Published

2022-06-20

How to Cite

Zebua, B., Batubara, S., & Ginting, M. (2022). Analisis Pengaruh Pemberian Gaya Prategang Pada Struktur Jembatan Gelagar Baja Komposit. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), 5(1), 11–21. https://doi.org/10.54367/jrkms.v5i1.1798