BELAS KASIH & KEADILAN ALLAH (Kel 34:5-7)

Authors

  • Surip Stanislaus Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas
  • Arie R. Oktavianus Saragih Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas

Keywords:

belaskasih, keadilan, ganjaran, hukuman, didikan, teguran, pewahyuan, penyucian, kesempatan, tobat, keselamatan

Abstract

Belaskasih Allah sering dimengerti keliru terutama dalam hubungannya dengan keadilan-Nya. Kalau Allah tetap menghukum setiap kesalahan manusia, lalu di mana belaskasih-Nya? Pewahyuan nama Allah dalam Kel 34:57  mengungkapkan bahwa hakikat Allah adalah belaskasih sekaligus adil. Belaskasih Allah secara eksplisit nyata dalam ungkapan “penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.†Dalam belaskasih itu Allah serentak menyatakan diri-Nya sebagai yang “tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.†Tindakan Allah yang tetap menghukum orang yang bersalah adalah perwujudan keadilan-Nya. Belaskasih Allah tidak meniadakan keadilan-Nya. Allah dikatakan adil kalau Ia mengganjar orang yang benar dan menghukum orang yang salah. Ganjaran Allah itu tercurah dalam berkat dan hukuman-Nya dalam kutuk/kemalangan. Namun bagi bangsa Israel, hukuman Allah sering kali bukan semata hukuman demi hukuman, melainkan hukuman itu bertujuan untuk mendidik, menegur dan menyucikan mereka. Dalam hal ini hukuman menjadi sarana karya penyelamatan Allah sehingga tak bertentangan dengan belaskasih-Nya. Oleh karena itu, belaskasih Allah jangan disalahgunakan untuk kompromi terhadap dosa dan melanggar etos Kristiani. Kita harus mengajarkan belaskasih Allah tanpa meniadakan keadilan-Nya, agar belaskasih Allah itu tidak ditafsirkan sebagai pembiaran dan kesempatan bagi manusia untuk berbuat apa saja. Belaskasih Allah harus dipandang sebagai undangan dan kesempatan bagi manusia untuk bertobat demi keselamatannya.

Author Biography

Surip Stanislaus, Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas

Dosen Tetap UNIKA Santo Thomas

References

Barth, C. Theologia Perjanjian Lama 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.

Brueggemann, W. Theology of the Old Testament. Minneapolis: Fortress Press, 1997.

Casuto, U. A Commentary on the Book of Exodus. Yerusalem: Magnes Press, 1967.

Clements, R. The Cambridge Bible Commentary on the New English Bible: Exodus. Cambridge: Cambridge University Press, 1972.

Cole, A. Exodus: An Introduction and Commentary. London: Tyndale Press, 1973.

Deden. Pertjikan Alkitab: Tjinta Kasih Allah. Penerjemah I. Sutardja. Ende: lores, 1969.

Dihe, L. Sakramen Tobat di Tengah Globalisasi. Yogyakarta: Kanisius, 2013.

Durham, J.J. Exodus. WBC 3. Waco: Word Books, 1987.

Eichrodt, W. Theology of the Old Testament. 2 jilid. London: SCM Press, 1961/1967.

Feretheim, T.E. The Suffering of God: An Old Testament Perspective. Philadelphia: Fortress Press, 1984.

Heinisch, P. Theology of the Old Testament. Minnesota: Liturgical Press, 1955.

Kasper, W. Belas Kasih Allah: Dasar Kitab Suci dan Kunci Hidup Kristiani. Penerjemah F.X. Hadisumarta. Malang: Karmelindo, 2016.

Krispurwarna Cahyadi, T. Kemurahan Hati: Wajah Allah-Kesaksian Gereja. Yogyakarta: Kanisius, 2016.

Laney, J.C. “God’s Self-Revelation in Exodus 34:6-8â€, dalam Bibliotheca Sacra 158 (Januari-Maret 2001), hlm. 36-51.

Moberly, R.W.L. At the Mountain of God: Story and Theology in Exodus 32-34. Sheffield: JSOT Press, 1983.

Paus Fransiskus. Bulla Pemberitahuan Yubileum Luar Biasa Kerahiman Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman). Penerjemah F.X. Adisusanto. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2016.

_____ . Nama Allah adalah Kerahiman. Penerjemah P.A. Heuken. Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2016.

_____ . Surat Apostolik Paus Fransiskus pada Penutupan Yubileum Luar Biasa Kerahiman Misericordia et Misera (Belaskasih dan Penderitaan). Penerjemah F.X. Adi Susanto. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2017.

Paus Yohanes Paulus II. Ensiklik Dives in Misericordia (Kaya dalam Kerahiman). Penerjemah A.S. Suhardi. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2016.

Pokrifka-Joe, H.J. Divine Mercy and Judgment in Exodus 34:6-7 and A Selection of Its Echoes. Skotlandia: University of St. Andrews, 2004. (Disertasi).

Stoebe, H.J. “ â€, dalam Jenni, E. dan Westermann, C. (eds.), Theological of the Old Testament. Massachusetts: Hendrickson Publishers, 1997.

Surip, S. Kitab Taurat Musa: Pengantar dan Tafsir Pilihan Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, Kitab Ulangan. Pematangsiantar: [tanpa penerbit], 2017.

_____ . Tragedi Kemanusiaan. Kejatuhan, Peradaban Jahat, dan Penderitaan Manusia. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Published

2020-07-16

Issue

Section

Artikel