Rantai Pasok Beras Organik di Provinsi Sumatera Barat dengan Pendekatan Food Supply Chain Network
DOI:
https://doi.org/10.54367/agriust.v5i2.4956Keywords:
Beras Organik; Rantai Pasok; Sumatera BaratAbstract
Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu produsen beras organik di Indonesia. Rantai pasokan pertanian mencakup semua komponen proses yang mencakup berbagai tahapan yang terkait dengan pengadaan, produksi, pasca panen, penyimpanan, pemrosesan, dan pengiriman. Hal inilah yang membuat rantai pasok produk pertanian menjadi lebih kompleks. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis rantai pasok beras organik di Sumatera Barat menggunakan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN). Hasil penelitian menunjukkan rantai pasok beras organik di Sumatera Barat melibatkan beberapa pelaku rantai pasok, yaitu petani organik, pedagang pengumpul, pedagang besar, petani bandar, pedagang pengecer, supermarket dan konsumen akhir. Pedagang besar dan petani bandar yang berfungsi sebagai pengolah atau penggiling tidak melakukan jasa grading. Tujuan dari produksi produk beras organik di Sumatera Barat adalah untuk mendorong kolaborasi dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kinerja pemasaran beras organik.References
[AOI] Aliansi Organis Indonesia. 2020. Statistik Pertanian Organik Indonesia 2019. Aliansi Organis Indonesia (AOI). Bogor.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2002. Sistem pangan organik. Jakarta: Kementerian Pertanian.
[Kementan] Kementrian Pertanian. 2010. Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014. Jakarta
[LSO] Lembaga Sertifikasi Organik. 2021. Klien Aktif LSO Sumbar periode 2018-2020. Padang.
Chopra S, Meindl P. 2004. Supply chain management: Strategy, Planning and Operation. New Jessey: Pearson.
Mahmudah E. (2014). Bargaining Position Petani Dalam Menghadapi Tengkulak. Paradigma, 2(1).
Mutiara VI, Arai S. (2017). the Challenges in Organic Agricultural Products Market in Southeast Asia. Rev. Agric. Sci. 5(0):36–44.doi:10.7831/ras.5.36.
Purwaningsih N. (2007). Strategi Kemitraan Berkelanjutan. Solidar J Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekol Mns. 1(03):393–416.
Setiawan A, Zakaria WA, Indriani Y. (2016). Perilaku Konsumen dalam Pembelian Beras Organik Produksi Kabupaten Pringsewu. J JIIA. 4(2):192–199.
Van Der Vorst J G. 2005. Performance measurement in agrifood supply chain networks: an overview. Quantifying the agri-food supply chain, (15), 13-24.
Yuniarti D, Rahayu ES, Harisudin M. (2017). Saluran Pemasaran Beras Organik Di Kabupaten Boyolali. Agrisocionomics J Sos Ekon Pertan. 1(2):112. doi:10.14710/agrisocionomics.v1i2.1671.