https://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/issue/feedALUR : Jurnal Arsitektur2024-09-30T08:15:03+02:00Dr. Anna Lucy Rahmawatialur.unikasantothomas@gmail.comOpen Journal Systems<p>ALUR : Jurnal Arsitektur UNIKA Santo Thomas Medan berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi kajian di bidang Teknik khususnya Teknik Arsitektur seperti bidang ilmu perancangan arsitektur dan bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya, serta penelitian-penelitian lain yang terkait dengan bidang-bidang tersebut</p>https://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/3741PENILAIAN KUALITAS RUMAH BANTUAN PASKA TSUNAMI DI BANDA ACEH, INDONESIA SETELAH SATU DEKADE DITEMPATI2024-06-06T04:20:00+02:00Aulina Adamyaulinaadamy@gmail.comMeillyta Meillytameillyta@unmuha.ac.idAbrarul Fatafataabrarul59@gmail.comIlham Sukenasukenailham26@gmail.com<p>Dari seluruh kabupaten atau kota di Aceh, Banda Aceh sebagai ibu kota merupakan daerah yang paling parah terkena dampak gempa dan tsunami pada tahun 2004. Perumahan merupakan proyek bantuan dengan jumlah terbesar dan desain yang beragam karena bersumber dari berbagai bantuan. Setelah 15 tahun, kelayakan perumahan tersebut terlihat lebih jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas rumah yang dihuni setelah lebih dari satu dekade melalui pengukuran kualitas lingkungannya. Umumnya, rumah bantuan terlihat bagus pada saat serah terima, tetapi kualitas sebenarnya perlu diuji setelah beberapa tahun ditempati. Penelitian dilakukan di Kecamatan Meuraxa dengan memilih lima desa secara acak. Sebanyak 45 hunian dengan 9 jenis desain dievaluasi. Metode penelitian kuantitatif dengan pengukuran mekanis untuk intensitas cahaya, kelembaban, dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum rumah bantuan belum memenuhi standar lingkungan rumah sehat yang ditetapkan pemerintah. Rumah yang dibangun oleh P2KP menunjukkan kinerja lingkungan dan kualitas bangunan yang lebih baik, sedangkan rumah dari YLKI dan BRR justru sebaliknya. Setelah lebih dari satu dekade, nampaknya kombinasi bantuan perumahan berkualitas rendah dan penduduk berpenghasilan rendah berkontribusi terhadap terbentuknya permukiman kumuh. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai rekonstruksi rumah di Aceh dan Nias pasca Tsunami, penelitian di masa depan perlu mencakup lebih banyak variasi desain rumah dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Tingginya angka kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Banda Aceh kemungkinan disebabkan oleh buruknya kualitas lingkungan rumah bantuan sehingga diperlukan kajian korelasi khusus di masa depan.</p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitekturhttps://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/3564ANALISIS PERAN FIGUR MANUSIA PADA VISUALITAS DENAH, TAMPAK DAN POTONGAN ARSITEKTURAL2024-05-28T09:13:20+02:00Alfonsus Grandy Wiranataalfonsus.grandy@pradita.ac.id<p>Denah, tampak dan potongan merupakan tiga jenis gambar teknik yang digunakan untuk merepresentasikan rancangan arsitektur. Ketiga gambar tersebut memiliki kompleksitas yang cukup rumit dalam penyajiannya. Hal ini dikarenakan rancangan arsitektur yang pada dasarnya berwujud 3 dimensi harus diproyeksikan kedalam bentuk 2 dimensi. gambar denah, tampak dan potongan arsitektur disajikan mengikuti standar tertentu agar visualitas yang dihasilkan dapat membuat pembaca memahami dan merasakan seluk beluk rancangan. figur manusia merupakan salah satu elemen grafis yang tidak diatur dalam standar penyajian gambar rancangan arsitektur. Sehingga pada akhirnya visualitas gambar denah, tampak dan potongan arsitektur tidak disertai figur manusia. Selain itu juga adanya anggapan bahwa figur manusia hanya merupakan elemen grafis pelengkap yang hanya bersifat dekoratif. Penelitian ini menyelidiki fungsi keberadaan figur manusia pada gambar serta dampaknya pada visualitas gambar dan pembaca dengan tujuan memberikan kita pemahaman tentang bagaimana peran figur manusia pada visualitas gambar denah, tampak dan potongan arsitektur. Penelitian ini melalui tahapan studi literatur tentang gambar rancangan arsitektur, tahap pengumpulan data menggunakan sampel gambar denah, tampak dan potongan arsitektur dan tahap pengolahan data menggunakan cara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa figur manusia memiliki berbagai fungsi yang berdampak pada visualitas gambar dan pembaca gambar sehingga ditemukan beberapa peran.</p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitekturhttps://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/3373KAJIAN HUBUNGAN RUANG DAN POLA SIRKULASI PADA MUSEUM BANK INDONESIA JAKARTA2024-05-31T08:40:05+02:00Deydra Aradea Rinaldodeydraaradea61@gmail.com<p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em>Jakarta is a city in Indonesia that boasts historical buildings, including museums. A museum is a permanent institution that exhibits cultural heritage and its environment for the purpose of study, education, and pleasure. The aim of this research is to determine the circulation pattern and spatial relationships within the museum building. The study employs a descriptive qualitative method. Research on the study of space relationships and circulation patterns in the Jakarta Bank Indonesia Museum building reveals that each room on each floor has a unique type of space relationship. The first floor features adjacent spaces, spaces connected by shared spaces, and indoor spaces. Meanwhile, the second floor only has adjacent spaces and spaces connected by shared spaces. The first floor has two types of circulation patterns: linear and centralized. The second floor only has a linear circulation pattern. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: Museum, Indonesia</em></strong></p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><br>Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki bangunan bersejarah, salah satunya museum. Museum adalah suatu lembaga yang bersifat tetap, yang memamerkan warisan budaya dan lingkungannya untuk tujuan pengkajian, pendidikan, dan kesenangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sirkulasi dan hubungan ruang pada bangunan museum. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai kajian hubungan ruang dan pola sirkulasi pada bangunan Museum Bank Indonesia Jakarta setiap ruangan yang terdapat di dalam bangunan tersebut memiliki jenis hubungan ruang yang berbeda di setiap lantainya. Di lantai satu, terdapat beberapa jenis hubungan ruang seperti ruang yang berdekatan, ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama, serta ruang dalam ruang. Pada lantai dua hanya terdapat ruang yang berdekatan dan ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama. Untuk pola sirkulasi di lantai satu terdapat pola sirkulasi linear dan juga pola sirkulasi terpusat. Di lantai dua hanya terdapat pola sirkulasi linier.</p> <p><br><strong>Kata-kunci : Museum, Indonesia</strong></p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitekturhttps://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/2732SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN AIR SUNGAI AKIBAT SISTEM SANITASI YANG BURUK DI KAMPUNG ANYAR, BULELENG,BALI2024-05-07T04:00:44+02:00Selva Paryanta I Wayanselvaprayanta@gmail.com Kori Tamiartaputukoritamiarta@gmail.comSiskha Pradnyaningrumpsiskhapradnya@gmail.com<p>Kampung Anyar merupakan salah satu dari 8 permukiman yang ditetapkan sebagai permukiman kumuh di kabupaten Buleleng menurut surat keputusan bupati Nomor 050/74/HK/2016. Tergolongnya sebagai permukiman kumuh dikarenakan karakteristik dan permasalahan-permasalahan permukiman kumuh ada pada Kampung Anyar ini, baik secara fisik maupun non fisik. Lokasi yang berdekatan dengan pantai/laut menyebabkan posisi air tanah menjadi lebih tinggi, sekitar 2 meter dari permukaan tanah sehingga warga kesulitan dalam membuat saluran pembuangan tinja dan tidak memungkinkan untuk penggalian septik tank. Maka warga di kampung anyar menggunakan toilet umum yang posisinya berada di atas sungai dan tinja/kotoran manusia akan langsung dibuang ke sungai, sehingga menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sungai. Maka dari itu, tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk memberikan solusi dari permasalahan sanitasi (septic tank) tersebut dan sistem pembuangan yang lebih ramah lingkungan. Metoda penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui survei lapangan, wawancara dan studi literatur, serta metoda analisis menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan septic tank biofilter, dimana posisinya tidak perlu terlalu dalam sehingga masih aman dari air tanah dan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan, karena menggunakan metode pengolahan aerob / anaerob dengan sistem filtrasi, yang memungkinkan tinja diolah dan diurai di dalam tabung septic tank biofil tanpa memerlukan rembesan seperti septic tank konvensional biasa, sehingga air tanah maupun air sungai tidak tercemar.</p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitekturhttps://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/3720FUTURISTIC APPLICATION OF ARCHITECTURE ON THE FACADE OF A MIXED USED BUILDING2024-05-27T05:09:35+02:00Mutiawati Mandakamutia.mandaka@unpand.ac.idAnityas Dian Susantimutia_mandaka@unpand.ac.idCarina Sarasatimutia_mandaka@unpand.ac.idAdi Sasmitomutia_mandaka@unpand.ac.idM Khoirul Mustofamutia_mandaka@unpand.a.id<p>This study evaluates the application of futuristic architecture on the facades of mix used buildings with a focus on three buildings in Paragon City Semarang, JHL Solitaire Serpong, and Pakuwon Surabaya. Mix used building is a building concept that integrates various functions such as residential, office, and business premises, with the aim of increasing space efficiency. This research uses a qualitative descriptive approach to identify how futuristic architecture is applied to the facades of these buildings. The results show that although there are efforts to apply the concept of futuristic architecture to elements such as doors, windows, walls, and light barriers by paying attention to proportion, rhythm, material, texture, and colour, the application is still limited. Paragon City Semarang, for example, only uses walls and light barriers with slight variations in proportion, while JHL Solitaire Serpong emphasises the use of light barriers that almost cover the entire building facade. Pakuwon Surabaya, on the other hand, features walls and glass windows with a large proportion of area. This research concludes that although the concept of futuristic architecture is trending, its implementation in the context of mixed used building facades is still not optimal, with variations between the three buildings studied.</p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitekturhttps://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/3466TIPOLOGI TATA RUANG DALAM RUMAH ADAT DESA NUALAIN BELU2024-05-28T09:04:19+02:00Arfie Solissaarfiesolissa@ucb.ac.idYosua Yusuf Kaat arfiesolissa@gmail.comLouis SPP Hakeng arfiesolissa@gmail.com<p><strong>Abstrak: </strong>Nualaian adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Lamaknen selatan kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nualain, yang kini menjadi situs budaya Belu, sejak dahulu dihuni 32 suku yang berasal dari tiga rumah suku atau dalam bahasa Bunak disebut <em>Gamal</em>, dimulai dari rumah suku raja yang disebut <em>Gamal Mone Sogo</em>, rumah suku wakil raja atau <em>Gamal Mone Walu</em> dan rumah suku panglima perang yang disebut <em>Gamal Suba</em>. Setiap <em>Gamal</em> menggambarkan kasta dan ciri khas dari setiap suku yang sudah ada di desa adat Nualain. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mendalam mengenai tipologi tata ruang dalam rumah adat desa Nualain. Metode yang digunakan dalam penelitian Tipologi Tata Ruang dalam Rumah Adat Desa Nualain ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi yaitu pendekatan yang melihat dan merekam fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Hasil penelitian terdapat 2 pola ruang yaitu pembagian pola ruang secara horizontal dan vertikal.</p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitekturhttps://ejournal.ust.ac.id/index.php/ALUR/article/view/3990POLA PERMUKIMAN TIONGHOA UDIK DI KAMPUNG CUKANGGALIH, TANGERANG 2024-08-16T09:43:57+02:00Ruth Graciaruth.gracia@student.matanauniversity.ac.idMuhammar Khamdevimuhammar.khamdevi@matanauniversity.ac.id<p>Chinese kampongs are starting to face the threat of disappearance, particularly in Greater Tangerang. The Chinese Farmers settlement in Kampung Cukanggalih holds significant cultural importance that needs to be preserved, including its historical, aesthetic, scientific, and social values. Therefore, this study was conducted to understand the settlement pattern of Chinese Farmers in Kampung Cukanggalih as part of documentation efforts. This research employs a qualitative-descriptive method. The results indicate that the building patterns are centered around an open space in the middle of the settlement, following Feng Shui principles. The orientation of the houses follows Feng Shui rules based on each resident's hopes, the circulation pattern combines radial and linear with collective system linkage, viharas and temples as markers of access to enter the village, and the characteristics of the Chinese Farmers houses and its landscape strongly define the kampong's identity.</p>2024-09-30T00:00:00+02:00Copyright (c) 2024 ALUR : Jurnal Arsitektur