PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI HITAM (GLYCINE SOJA L.)
Keywords:
Randomized Block Design, effect on plant height, number of branchesAbstract
This study aims to determine the effect of various types of manure and urea fertilizer dosage on growth and production of black soybean (Glycine soja L.). The model used is a factorial Randomized Block Design (RAK) consisting of 2 factors. The first factor is the type of manure consisting of 3 levels, namely: K1 = Chicken manure (75 gr polybag-1), K2 = Goat manure (75 gr polybag-1) and K3 = Cow manure (75 gr polybag-1). The second factor is the dose of Urea fertilizer consisting of 3 levels, namely: U1 = 2.50 gr polybag-1, U2 = 3.75 gr polybag-1 and U3 = 7.50 gr polybag-1. Parameters observed consisted of plant height, number of branches, age of flowering, weight of 100 seeds, root length, number of root nodules. Based on the results of the study, it can be stated that the type of manure had no significant effect on plant height, number of branches, age of flowering, weight of 100 seeds, root length and number of root nodules of black soybean plants. The dose of urea fertilizer had no significant effect on plant height, number of branches and age of flowering, but significantly increased weight of 100 seeds, root length and number of root nodules. The interaction of type of manure and dose of urea fertilizer had no significant effect on all observed parameters.References
Adisarwanto, T. 2008. Kedelai, Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif. Penebar Swadaya. Jakarta.
Amilda, P dan E. Putri. 2019. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) terhadap Penggunaan Pupuk Organik. Majalah Ilmiah Universitas Almuslim Vol. 11 (3) : 21 – 26.
Amir, et al. 2015. Respon Pertumbuhan dan Hasil Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
BPPP. 2006. Pupuk organik dan pupuk hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan sumberdaya Lahan Pertanian. Jawa Barat.
Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 2002. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya). UI Press. Jakarta.
Gustiriyanda. M. 2017. Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Tanah Ultisol. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Irwanto, R., D.R. Adawiyah, F.R. Zakaria. 2016. Peran fisiologis sari kedelai hitam diperkaya mikroenkapsulan minyak sawit mentah pada penderita diabetes melitus tipe 2. J. Teknol. dan Industri Pangan. 27(1): 1- 9.
Latuamury, N. 2015. Pengaruh tiga jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). J. Agroforestri. 10 (2) : 210- 216.
Melati, M. dan W. Andriyani. 2005. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hijau Calopogonium mucunoides terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Panen Muda yang Dibudidayakan Secara Organik. Bul. Agron. 33(2):8-15
Moenandir J. 2004. Prinsip-Prinsip Utama Cara Menyukseskan Produksi Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.
Prakoso, D. I., D. Indradewa dan E. Sulistyaningsih. 2018. Pengaruh Dosis Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merr.) Kultivar Anjasmoro. Vegetalika Vol. 7(3): 16 – 29.
Sumiyanah dan Sungkawa 2018. Aplikasi Pupuk Organik dan Residunya untuk Produksi Kedelai Panen Muda. Pusat Penelitian IPB. Bogor. Bul. Agron. (36) (3) 204 – 213.
Supartha, I. N. Y., G. Wijana dan G. M. Adnyana. 2012. Aplikasi jenis pupuk organik pada tanaman padi sistem pertanian organik. EJ Agroekoteknologi Tropika. 1 (2) : 98- 106.
Sutedjo, M. M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Zahrotun, Yafizham dan Fuskhah. 2019. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Berbagai Dosis dan Jenis Pupuk Organik. J. Agro Complex Vol. 3(1):8-14.
Zakaria, F.R., D.P.R. Firdaus, N.D. Yuliana. 2016. Konsumsi tahu kedelai hitam untuk memperbaiki nilai sgot/sgtp dan aktivitas antioksidan plasma penderita diabetes tipe 2. Pangan. 25 (2): 95-104.
