KARAKTERISTIK BUAH DAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) PADA BERBAGAI ALTITUDE DI DATARAN TINGGI SAMOSIR

Authors

  • Nurdin Sitohang Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Arkhiadi Benauli Program Study of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Katolik Santo Thomas, Jl. Setia Budi No.479-F, Medan 20132, Indonesia
  • Peby Sitanggang Program Study of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Katolik Santo Thomas, Jl. Setia Budi No.479-F, Medan 20132, Indonesia
  • Fran A. Zagoto Program Study of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Katolik Santo Thomas, Jl. Setia Budi No.479-F, Medan 20132, Indonesia

Keywords:

characteristic, pod, bean, cocoa, altitude

Abstract

The cocoa beans of small holder were usually still low quality, one of it caused by planting location of various altitude in highland. The focus of this research were characteristic of cocoa pod and beans on several altitudes in Samosir highland. The research method were survey as purposive sampling on five altitudes as 815, 930, 1.073, 1.300, and 1.350 m above sea levels (asl). The observed parameters were pod size, pod diametre, pod volume, dry weight of pods, dry weight of kolven, dry weight of beans, bean count per pod, and dry weight per bean at 5 different altitudes, in Samosir highland (>800 m asl) ie: 815, 930, 1.073, 1.300, and 1.350 m asl,  with 10 pods (replications) at each altitudes.  The results of research showed that: pod size increased, pod diametre increased, pod dry weight increased, dry weight of beans increased, bean count per pod increased, and dry weight each bean increased with the increasing of altitude. The best pods and beans were at altitude of 1.350 m asl, namely fruit length 19.20 cm, fruit dry weight 92.65 g, beans dry weight 47.73 g, number of beans per fruit 40.5 and average weight per bean 1.20 g. The physical characteristics of cocoa pods and beans are still in the normal category.

References

Alam, N.A.N., M.S. Saleh dan Hutomo, G.S. 2010. Karakteristik Buah Kakao yang Dipanen pada Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh dan Kelas Kematangan. J Agroland. 17(2):123-30.

Alvim, P.T. and T.T. Kozlowski. 1977. Ecophysiology of Tropical Crops. Academic Press : New York - San Fransisco - London: 520 p.

Amirullah, W.S. dan D. Afdaliana. 2018. Keanekaragaman serangga polinator di perkebunan kakao (Theobroma cacao L.) Desa Puudongi Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara.

Azantaro. 2021. Kabupaten Samosir dalam Angka (Samosir Regency in Figures) 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Daymond, A.J. and Hadley, P. 2008. Differential effects of temperature on fruit development and bean quality of contrasting genotypes of cacao (Theobroma cacao). Annals of Applied Biology, 153(2), 175-185. ISSN 0003-4746.

Ditjenbun. 2021. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kakao 2020-2021. Jakarta.

Ditjenbun. 2019. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kakao 2016-2019. Jakarta.

Ditjenbun. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kopi dan Kakao 2013-2014. Dirjenbun. Jakarta.

Fahri, F., J. Jamaluddin, F. Fitrallisan dan M. Sataral. 2016. Keanekaragaman Hymenoptera pada Kebun Kakao di Lembah Napu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Natural Science: Journal of Science and Technology, 5(3).

Farhanandi, B.W., N.K. Indah. 2022. Karakteristik Morfologi dan Anatomi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) yang Tumbuh pada Ketinggian Berbeda. Lentera Bio Vol. 11 (2) : 310-325.

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. (Penerjemah: Endang Sjamsudin dan Justika S. Baharsjah), UI- Press, Jakarta: 368-436.

Karamoy, L.T. 2009. Hubungan Iklim dengan Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Soil Environment 7(1):65-68.

Karim, A., U.S. Wiradisastra, Sudarsono dan S. Yahya. 1996. Evaluasi kriteria klasifikasi kesesuaian lahan kopi Arabika Catimor di Aceh Tengah. Jurnal Tanah Tropika.Tahun II (3) : 74 - 82.

Karmawati E.Z, M. Mahmud, S.J. Syakir, Munarso, A.I. Ketut dan Rubiyo. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Koeppe, C.E. and G.C. DeLong. 1958. Weather and Climate. McGraw Hill Book Company Inc. New York-Toronto-London: 35,148.

Maemunah dan E. Adelina. 2009. Lama Penyimpanan dan Invigorasi terhadap Vigor Bibit Kakao (Theobroma cacao. L). Media Litbang Sulteng 2(1): 56- 61.

Matanari, A. 2019. Kabupaten Dairi dalam Angka (Dairi Regency in Figures) 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Najihah, T., M. Ibrahim, P. Hadley and A. Daymond. 2018. The Effect of Different Day and Night Temperatures on the Growth and Physiology of Theobroma cacao under Controlled Environment Condition. Annual Research & Review in Biology, 27(2), 1–15.

Nugroho, A., T. Atmowidi dan S. Kahono. 2019. Diversitas Serangga Penyerbuk dan Pembentukkan Buah Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Sumberdaya HAYATI, 5(1), 11-17.

Omolaja, S.S., P. Aikpokpodion, S. Oyedeji and D.E. Vwioko. 2010. Rainfall and temperature effects on flowering and pollen productions in cocoa. African Crop Science Journal, 17(1), 41– 48.

Prawoto, A. A. dan I. A. Karneni. 1994. Pengaruh Tinggi Tempat Penanaman Kakao Terhadap Kadar Lemak dan Komposisi Asam Lemak. Pusat Penelitian Kopi dan kakao. Jember.

Rubiyo, R. dan S. Siswanto. 2012. Peningkatan Produksi dan Pengembangan Kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia. Buletin RISTRI, 3(1) 2012.

Santoso, S. 2000. SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta: 432 hal.

Siagian, H. 2010. Deli Serdang Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Sinuhaji, A. 2010. Profil Pertanian Kabupaten Karo. Pemerintahan Kabupaten Karo Dinas Pertanian dan Perkebunan Sumatera Utara.

Siregar, T.H.S., S. Riyadi, dan L. Nuraeni. 2014. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sormin, G. 2012. Tapanuli Utara Dalam Angka 2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Gajah Mada Univeristy Press. Yogyakarta.

Susanto, F.X. 2011. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Kanisius. Yogyakarta.

Tjasadihardja, A. 1980. Beberapa Proses Fisiologi Utama Penentu Produksi Tanaman Cokelat. Balai Penelitian Perkebunan Bogor, Bogor, 11 hal.

Tim Bina Karya Tani. 2010. Pedoman Bertanam Cokelat. CV Yrama Widya. Bandung.

Yoroba, F., B.K. Kouassi, A. Diawara, L.A.M. Yapo, K. Kouadio, D.T. Tiemoko, Y.K. Kouadio, I.D. Koné and P. Assamoi. 2019. Evaluation of Rainfall and Temperature Conditions for a Perennial Crop in Tropical Wetland: A Case Study of Cocoa in Côte d’Ivoire. Advances in Meteorology.

Yusianto, F. 2015. Kakao: Sejarah, Botani, Proses Produksi, Pengolahan, dan Perdagangan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Wahyudi, T., T.R. Panggabean, dan Pujiyanto, 2008. Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wijayanto, N. dan Nurunnajah. 2012. Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Perakaran Lateral Mahoni (Swietenia macrophylla King) di RPH Babakan Madang BPKH Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika, III : 8-13.

Zaenuddin dan J.B. Baron. 2004. Prospek Kakao Nasional. Satu Dasa Warsa (2005-2014) Mendatang Antisipasi Pengembangan Kakao Nasional Menghadapi Regenerasi Pertama Kakao di Indonesia. Prosiding Simposium kakao 2014. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Yogyakarta, 4-5 Oktober 2004 :20-28.**

Downloads

Published

2023-08-20

Issue

Section

Articles