Efektivitas Penggunaan Beberapa Jenis Ekoenzim Dalam Pengendalian Hama Ulat Bawang (Spodoptera Exigua) Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L)

Authors

  • Delima Panjaitan universitas katolik santo thomas

Keywords:

ecoenzymes, control, onion caterpillar pests (Spodoptera exigua)

Abstract

This study aims to determine the effect of concentration and variation of eco-enzyme, as well as the interaction between these two treatments, on the control of beet armyworm (Spodoptera exigua) pests in shallot plants (Allium ascolonicum L). The research was conducted in Sempakata Subdistrict, Medan Selayang District, Medan, at an altitude of 32–50 meters above sea level, from March to August 2024. A Randomized Complete Block Design (RCBD) was used, involving two factors. The first factor was eco-enzyme concentration (E), consisting of four levels: E1 = 5 cc/L water, E2 = 10 cc/L water, E3 = 15 cc/L water, and E4 = 20 cc/L water. The second factor was eco-enzyme variation (V), also consisting of four levels: V1 = Fruit-based eco-enzyme, V2 = Fruit-based eco-enzyme + Garlic, V3 = Fruit-based eco-enzyme + Lemongrass, and V4 = Fruit-based eco-enzyme + Tobacco. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The observed parameters included plant height, stem diameter, number of leaves, fresh bulb weight per sample, fresh bulb weight per plot, pest attacks, and pest attack intensity. Based on the results, eco-enzyme concentration had a significant effect on plant height at 4 weeks after planting (WAP), number of leaves at 2 WAP, pest attack intensity at 6 WAP, and a highly significant effect on pest attack intensity at 4 WAP. Eco-enzyme variation had a highly significant effect on plant height, stem diameter at 2 WAP, number of leaves, pest attacks at 4 WAP, and pest attack intensity at 4 and 6 WAP. It also had a significant effect on pest attacks at 2 and 6 WAP and pest attack intensity at 2 WAP. The interaction between eco-enzyme concentration and variation had a significant effect on plant height at 4 WAP and pest attack intensity at 4 WAP. The most effective eco-enzyme variation was the combination of fruit-based eco-enzyme and tobacco

References

Adiyoga, W., Laksanawati, A., Soetiarso, T.A., & Hidayat, A. (2001). Persepsi petani terhadap status dan prospek penggunaan SeMNPV pada usahatani bawang merah. J Hort.11(1), 58-70.

Aryanta, I. W. R. (2019). Bawang merah dan manfaatnya bagi kesehatan. Widya Kesehatan, 1(1), 29-35.

Asdianti, Rahman, A., Pakki, T., Bande, L.O.S., Asniah, Halim, & Botek, M. (2023). Efektivitas Pestisida Nabati Ekoenzim dalam Mengendalikan Serangan Kutu Daun (Aphis gossypii Glover) pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.). Berkala Ilmu-Ilmu Pertanian - Journal of Agricultural Sciences, 3(1), 60-66

Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura (2008). Pedoman pengelolaan koleksi dan identifikasi OPT(Khusus untuk patogen penyekit tanaman) pada tanaman hortikultura DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN HORTIKULTURA. Jakarta Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura , p. 68-71

Djaya, Y., Martana, B., & Marsudi. (2014). Eco Enzyme sebagai Alternatif Pengolahan Sampah Organik Berbasis Masyarakat di Kelurahan Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat. Bina Widya, 25(1), 29-34.

Febrianasari, R., Tarno, H., & Afandhi, A. (2014). Efektivitas klorantraniliprol dan flubendiamid pada ulat bawang merah (Spodoptera exigua Hubner.) (Lepidoptera:Noctuidae). J PHT, 2(4), 103-109.

Grdisa, M., & Grsic, K. (2013). Botanical Insecticides in Plant Protection. Agriculture Conspectus Scientificus, 78(2), 85-93.

Hadiyanti, N., Probojati, R. T., & Saputra, R. E. (2021). Aplikasi pestisida nabati untuk pengendalian hama pada tanaman bawang merah dalam sistem pertanian organik. JATIMAS: Jurnal Pertanian Dan Pengabdian Masyarakat, 1(2), 89.

Istikomah, R. (2023). Uji Efektivitas Ekoenzim Kulit Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L.) Dan Kulit Jeruk (Citrus Sp) Sebagai Insektisida Hama Penggerek Buah Kopi (Hipothenemus Hampei F.) (Doctoral Dissertation, Uin Raden Intan Lampung).

Luta, D. A., Siregar, M., & Syam, F. H. Pengaruh Perlakuan Media Tanam dan Ekoenzim terhadap Produksi Tanaman Bawang Merah. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 24(2), 119-123.

Maemunah, M. Viabilitas Dan Vigor Benih Bawang Merah Pada Beberapa Varietas Setelah Penyimpanan. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 17(1).

Putri, R. T. H., Aisa, A., Taubah, M., Arrokhman, R. Y., Abdillah, M. A., & Fitriyah, I. N. (2023). Sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk alami eco-enzyme di Desa Sidomulyo. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 1-5.

Rachmawati, D., & Karlina, E. (2009). Pemanfaatan Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, Departemen Pertanian.

Rauf, A. (1999). Dinamika populasi Spodoptera exigua (Hubner)(Lepidoptera: Noctuidae) pada pertanaman bawang merah di dataran rendah.

Udiarto, B., Setiawati, W., & Suryaningsih, E. (2005). Pengenalan hama dan penyakit pada tanaman bawang merah dan pengendaliannya. Panduan teknis ptt bawang merah no.2. Bandung, ID: Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA).

Upe, A. dan Sau, T. 2018. Adaptasi keberagaman varietas terhadap pertumbuhan dan produksi pada wilayah marginal pertanaman bawang merah (Allium ascalanicum L.). Jurnal TABARO 2(1):172-177.

Wibowo, S. (2005). Budidaya bawang putih, merah dan bombay. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal, 17-23.

Yetty, H., & Elita, E. (2008). Penggunaan pupuk organik dan KCl pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Sagu, 7(01).

Downloads

Published

2025-07-30

Issue

Section

Articles