ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MISKONSEPSI PEMBELAJARAN IPA MATERI KALOR PADA MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR DI STKIP NASIONAL
DOI:
https://doi.org/10.54367/aquinas.v6i1.2318Keywords:
Miskonsepsi IPA, Miskonsepsi Calon Guru SD, Kemampuan Kognitif Guru SDAbstract
Pendidikan melalui program pembelajaran pada dasarnya mempunyai tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkannya calon guru harus memiliki kemampuan yang baik dalam memahami konsep-konsep dasar suatu bidang ilmu. Fakta menunjukkan bahwa pemahaman calon guru terhadap konsep-konsep dalam pembelajaran IPA masih rendah. Seringkali ditemukan kesalahan pemahaman mahasiswa terhadap suatu konsep ilmu (miskonsepsi) dan bahkan sama sekali tidak memahaminya. Apabila miskonsepsi mahasiswa calon guru ini dibiarkan, maka akan menimbulkan miskonsepsi yang berkelanjutan pada peserta didik, sehingga akan mempengaruhi kualitas outuput pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan kognitif dan kaitannya dengan miskonsepsi pembelajaran IPA materi kalor pada mahasiswa calon guru sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan objek penelitian yaitu mahasiswa calon guru sekolah dasar di STKIP Nasional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah There Tier-Test yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada calon guru SD. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa mengalami miskonsepsi pada materi kalor dengan persentase sebesar 52,43% dan hanya 23,13% yang sudah memahami dengan baik konsep-konsep pada materi kalor. Selebihnya terdapat miskonsepsi (false negative) sebesar 15,16% dan miskonsepsi (false positive) sebesar 8,27%. Dengan demikian diperlukan inovasi baik pada strategi, media atau model pembelajaran sehingga pemahaman mahasiswa calon guru SD khususnya pada konsep-konsep materi kalor semakin baik dan tidak terjadi miskonsepsi yang terus berkelanjutan.References
Alawiyah, N. S. et al. (2017). Identifikasi Miskonsepsi Siswa dengan Menggunakan Metode Indeks Respon Kepastian (IRK) Pada Materi Impuls dan Momentum Linear di SMA Negeri 2 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM), 2(2), 272-276.
Alwan, A. A. (2011). Misconception of Heat and Temperature Among Physics Students. Procedia Social and Behavioral Sciences, 12, 600-614.
Artiawati, P. R. et al. (2016). Identifikasi Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi Menggunakan Three Tier-Test Pada Materi Gerak Lurus Beraturan (GLB). JIPF: Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 1(1), 13-15.
Asmin, La Ode & Rosdianti. (2021). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Negeri 04 Bombana dengan Menggunakan CRI Pada Konsep Suhu dan Kalor. Konstan: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, 6(2), 80-87.
Herayanti, L. dan Habibi. (2015). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(1), 61-66.
Ilhami, A. et al. (2019). Implementation of Science Learning With Local Wisdom Approach Toward Enviromental Literacy. Journal of Physics: Conference Series, 1157(2).
Kurniawan, Yudi dan Suhandi, Andi. (2015). The Three-Tier Test for Identification The Quantity of Stundent’s Misconception on Newton’s First Law. Globalluminators Publishing, 2.
Musyarrofah, Nur Rizki. (2018). Analisis Miskonsepsi Mahasiswa Pendidikan Fisika Pada Topik Suhu dan Kalor. Risenologi KPM UNJ, 3(2), 76-80.
Nurfiyani, Y. et al. (2020). Analisis Miskonsepsi Siswa SD Kelas V Pada Konsep Sifat-sifat Cahaya. JNSI: Journal of Natural Science and Integration, 3(1), 77-86.
Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press.
Resbiantoro, G. & Nugraha, A. W. (2017). Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Dasar Gaya dan Gerak Untuk Sekolah Dasar. JPS: Jurnal Pendidikan Sains, 5(2), 80-87.
Safitri, N. S. et al. (2022). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Kalor dan Perpindahannya di Kelas VII SMP Negeri 5 Sungai Kakap. Jurnal Pendidikan Sains dan Aplikasinya (JPSA), 3(1), 1-6.
Simon, E. J. et al. (2016). Essential Biology (6th edition). Pearson Education.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Thompson, F. & Logue, S. (2006). An Exploration of Common Students Misconception in Science. International Education Journal, 7(4), 553-559.