https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/issue/feed Cartesius : Jurnal Pendidikan Matematika 2024-07-01T02:58:55+02:00 Sinta Dameria Simanjuntak jurnal.cartesius@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Cartesius merupakan wadah informasi yang berisi artikel ilmiah penelitian, studi literatur, gagasan, aplikasi teori, kajian analisis kritis, dan penelitian lainnya di bidang matematika dan pendidikan matematika. Jurnal Cartesius diterbitkan dua kali dalam satu tahun, Januari-Juni dan Agustus hingga Desember, yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Santo Thomas Medan</p> https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3278 Penerapan Moideil Peimbeilajaran Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Negeri 35 Medan 2023-12-27T15:52:35+01:00 Triska Julivia Zendrato triskazendrato@gmail.com Zul Amry triskazendrato@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-8 SMPN 35 Medan setelah diterapkannya model pembelajaran tipe <em>TAI </em>. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-8 SMPN 35 Medan yang berjumlah 25 orang. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model tipe <em>TAI </em>unutk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-8 SMPN 35 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (<em>classroom action research</em>). Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Sebelum memberikan tindakan,terlebih dahulu diberikan tes kemampuan awal untuk mengetahui kemampuan awal. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I terdapat 12 siswa&nbsp; (48%) telah mencapai&nbsp; ketuntasan belajar sedangkan 13 siswa (52%) belum mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata kelas 67,42. Pada siklus II terdapat 22 siswa (88%) telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 3 siswa (12%) belum mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata kelas 82,3. Peningkatan rata-rata kemampuan siswa&nbsp; pada siklus I ke siklus II pada indikator memahami masalah sebesar 3,peningkatan rata-rata kemampuan siswa dalam merencanakan pemecahan masalah sebesar 16,36, ,peningkatan rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sesuai rencana sebesar 20,88,dan peningkatan rata-rata kemampuan siswa dalam memeriksa kembali sebesar 20. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kelas sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe <em>TAI </em>dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3314 Penerapan Model Pembelajaran MMP (Missouri Mathematics Project) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas IX SMP 2024-01-17T02:16:16+01:00 Miranda Agnes Sani Hutagaol mirandaagnes3103@gmail.com <p>Penelitian dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran MMP (Missouri Mathematics Project) kelas IX C SMP N 37 Medan T.A. 2023–2024. Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan pemecahan masalah siswa. Sebanyak 32 siswa kelas IX-C SMP Negeri 37 Medan menjadi peserta penelitian. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama dua siklus yang masing-masing siklus mempunyai dua sesi. Keberhasilan penelitian ini ditentukan oleh terpenuhinya indikator keberhasilan sebagai berikut : (1) ketuntasan belajar individu (2) ketuntasan belajar secara klasikal. Dimulai dari tes awal, tes siklus I, dan tes siklus II, sehingga dilihat hasil tes kemampuan pemecahan masalah meningkat. Rata- rata nilai siswa dalam menyelesaikan tes awal adalah 43,75 pada kategori sangat buruk. Persentase siswa yang tuntas pada bagian klasikal meningkat pada siklus I menjadi 65,625% dengan nilai rata-rata 70,60 yang termasuk dalam kategori rendah. Siklus II tingkat ketuntasan klasikal sebesar 90,625%, melalui nilai rata-rata sebesar 85,74 dengan kategori baik. Hasil N-gain I sebesar 0,4 dan N-gain II sebesar 0,5 termasuk dalam kelompok sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran MMP (Missouri Mathematics Project) dapat membantu siswa menjadi lebih baik dalam menyelesaikan masalah matematika.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3828 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Video Animasi untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VII 2024-06-30T17:14:26+02:00 Mutiara Silaban mutiarasilaban851@gmail.com Izwita Dewi mutiarasilaban851@gmail.com <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah model pembelajaran kelas berdasarkan situasi dunia nyata dan memanfaatkan video animasi akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika di kelas VIII . (2) Untuk memahami bagaimana model pembelajaran Pembelajaran berbasis masalah yang dilengkapi video animasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika. (3) Untuk mengetahui bagaimana penggunaan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah dengan penggunaan video animasi di kelas VIII meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini disebut “Penelitian Tindakan Kelas” atau PTK. Tindakan yang telah dilakukan meliputi peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui pengembangan model berbasis masalah dengan video animasi. hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan berbantuan video animasi dengan diletakkan siswa sebagai subjek belajar dan melibatkan seluruh kemampuan siswa maka siswa dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. (2) Peningkatan ini terjadi karna adanya perbaikan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Adapun perbaikan yang dilakukan adalah pada fase pembelajaran mengorganisasikan siswa dalam kelompok, susunan kelompok diubah berdasarkan hasil kemampuan pemecahan masalah siswa ketika mengerjakan tes pada siklus I. (3) Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan. Pada tes awal rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 52,75%. Sedangkan, pada siklus 1, rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 65,89%. Pada siklus II, kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 80,10%. Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan video animasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Swasta Advent 1 Medan</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3829 Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Digital Menggunakan Model PBL untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa Sma Kelas X 2024-06-30T17:51:32+02:00 Yossi Artanti Turnip yossi.trnp05@gmail.com Asrin Lubis yossi.trnp05@gmail.com <p>Penelitian ini memiliki tujuan utama, yaitu (1) mengevaluasi kualitas Modul pembelajaran berbasis digital dengan model PBL, termasuk aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, dan (2) mengukur peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah melibatkan Modul pembelajaran berbasis digital dengan model PBL dalam proses pembelajaran. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian melibatkan siswa kelas X-IPA 5 SMA Negeri 7 Medan, dengan objek penelitian berfokus pada Modul pembelajaran berbasis digital yang menggunakan model PBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA. Instrumen penelitian mencakup angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Modul yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan, mendapat persetujuan tinggi dari ahli materi sebesar 90,52% dan ahli media sebesar 91,75%, dengan kategori "sangat layak" (SL). 2) Modul juga dinilai praktis dengan persentase kepraktisan sebesar 86,80%, masuk dalam kategori "sangat praktis".3) Modul terbukti efektif melalui (a) pencapaian ketuntasan belajar siswa dengan N-Gain sebesar 0,711, (b) respon positif siswa, dan (c) peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kreatif siswa, terlihat dari peningkatan nilai pretest rata-rata sebesar 47 menjadi 84,71 pada nilai posttest rata-rata. Analisis N-Gain menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang tinggi.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3317 Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Tps Berbantuan Video Kelas VIII SMP Negeri 37 Medan 2024-01-18T14:54:13+01:00 Yuni Samosir yunisamosir22@gmail.com Izwita Dewi yunisamosir22@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana model kooperatif tipe think pair share berbantuan video dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas VIII-A SMP Negeri 37 Medan. (2) mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahann masalah matematis siswa melalui model kooperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan video di kelas VIII-A SMP Negeri 37 Medan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (action research). Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 37 Medan yang berjumlah 30 siswa dan objek pada penelitian ini adalah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan Video pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi aktivitas guru dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat meningkat setelah dilakukan pembelajaran kooperatif think-pair-share berbantuan video. Hal ini dapat dilihat dilihat dari persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada tes awal sebesar 3,33% (1 siswa tuntas) meningkat menjadi 46,67% (14 siswa tuntas) pada siklus I dan meningkat kembali menjadi&nbsp; 86,67% (26 siswa tuntas) pada siklus II; (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalaha matematis siswa dari sebelum diberikan pembelajaran melalui model pembelajaran think pair share berbantuan video ke siklus I termasuk dalam kategori sedang dengan nilai N-Gain 0,34. Kemudian peningkatan kemampuan pemecahan masalah&nbsp; matematis siswa dari pembelajaran siklus I ke siklus II termasuk dalam kategori sedang dengan nilai N-Gain 0,48. Hasil observasi guru meningkat dari siklus I ke siklus II dari 79,82% menjadi 85,08%. Dengan demikian, siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran melalui model think pair share berbantuan video sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3320 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas IX SMP Negeri 37 Medan 2024-01-19T03:43:14+01:00 Atma Wijaya Rajagukguk mariaatmajaya6@gmail.com Izwita Dewi mariaatmajaya6@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video pembelajaran di kelas IX SMP dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah menerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video pembelajaran di kelas IX SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi aktivitas guru dan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat meningkat setelah dilakukan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan klasikal siswa pada tes awal yaitu 15,625% (5 siswa tuntas) meningkat pada siklus I menjadi 53,125 (17 siswa tuntas) dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 93,75% (30 siswa tuntas). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dari sebelum diberikan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan video pembelajaran ke siklus I termasuk kategori sedang dengan nilai N-Gain 0,37. Kemudian peningkatan dari siklus I ke siklus II termasuk pada kategori sedang dengan nilai N-Gain 0,49. Hasil observasi aktivitas guru meningkat dari 2,8 pada siklus I dengan kategori baik meningkat menjadi 3,45 pada siklus II dengan kategori sangat baik.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3830 Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Linktree Dengan Metode Blanded Learning Untuk Meningkatkan Berfikir Kreatif Siswa Pada Materi SPLDV 2024-06-30T19:01:44+02:00 Rini Ayuniara rini.ayuniara2001@gmail.com Hamidah Nasution rini.ayuniara2001@gmail.com <p>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis <em>Linktree</em> dengan metode <em>Blanded Learning</em> yang bersifat valid, praktis, efektif, dan mampu meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian <em>Research and Development</em> (R&amp;D) dengan model ADDIE. Dari hasil penelitian diperoleh nilai kevalidan media dan materi yaitu 91,5% dan 88,5% dengan kategori sangat valid. Kepraktisan media melalui hasil angket respon guru diperoleh nilai kepraktisan 92% dengan kategori sangat praktis dan hasil angket respon siswa diperoleh nilai 89,07% dengan kategori sangat praktis. Kemudian nilai keefektifan dilihat melalui uji keterbacaan media dan ketuntasan belajar klasikal serta hasil angket berfikir kreatif siswa diperoleh presentase 84,92%, 96,67% dan 82,83% dengan kategori sangat efektif. Peningkatan kemampuan berfikir kreatif pada siswa, hasil diperoleh tingkat kemampuan berfikir kreatif siswa berada pada presentase 92,6% dengan kategori sangat tinggi, sedangkan berdasarkan uji N-Gain nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 0,708 yang artinya terjadi peningkatan kemampuan berfikir kreatif pada siswa dengan kategori tinggi. Sehingga berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini adalah valid, praktis, efektif, serta mampu meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3831 Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistikk Indonesia (PMRI) Berbantuan Web-Based Slide Articulate Storyline 3 Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP 2024-06-30T19:15:07+02:00 Dinda Mardiah dindamardiah3@gmail.com Izwita Dewi rini.ayuniara2001@gmail.com <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) apakah terdapat pengaruh pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI) berbantuan <em>Web-Based Slide Articulate Storyline 3</em> terhadap pemahaman konsep matematis siswa SMP; (2) mengetahui berapa besar pengaruh pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI) berbantuan <em>Web-Based Slide Articulate Storyline 3</em> terhadap pemahaman konsep matematis siswa SMP; dan (3) mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan <em>Web-Based Slide Articulate Storyline 3</em> secara signifikan terhadap nilai <em>pretest </em>dan nilai <em>posttest</em> siswa pada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di MTs. AL Ikhlasiyah Sei Buluh, dengan penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling, kelas VIII-1, yang berfungsi sebagai kelompok eksperimen dan menerima instruksi menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dengan menggunakan Slide Articulate Storyline 3 Berbasis Web dan kelas VIII-2, yang berfungsi sebagai kelompok kontrol dan menerima instruksi menggunakan metode pengajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik kuasi eksperimen<em> Pretest</em> dan <em>posttest</em> digunakan sebagai alat penelitian dalam penelitian ini. Data penelitian diolah dengan program <em>SPSS 26.</em> Hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI) berbantuan <em>Web-Based Slide Articulate Storyline 3 </em>terhadap pemahaman konsep matematis siswa.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3323 Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan NHT Berbantuan Canva Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas IX SMP 2024-01-19T17:26:25+01:00 Yossie Camelia Sari Tarigan yossietarigan@mhs.unimed.ac.id Izwita Dewi rini.ayuniara2001@gmail.com <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Canva</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Canva</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> . </span><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini merupakan </span></span><br><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">pseudo-eksperimental</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dengan menggunakan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">non-equivalent groups design</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> . </span><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian menggunakan dua kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen I menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Canva</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dan kelas eksperimen II menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Canva</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> . </span><span style="vertical-align: inherit;">Instrumen penelitian yang digunakan adalah </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">posttest</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> yang berkaitan dengan indikator pemecahan masalah. </span><span style="vertical-align: inherit;">Dari hasil perhitungan data diperoleh rata-rata </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">posttest</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> pada kelas eksperimen I adalah 89,82 dan pada kelas eksperimen II adalah 67,11. </span><span style="vertical-align: inherit;">Data sudah teruji normal dan homogen. </span><span style="vertical-align: inherit;">Lalu dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan dengan syarat uji satu pihak kanan dengan hasil yang diperoleh yaitu . </span><span style="vertical-align: inherit;">Motivasi yang dihasilkan dari kegiatan rekognisi tim pada model pembelajaran STAD membuat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa lebih baik daripada saat menggunakan model pembelajaran NHT. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Canva</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Canva</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> di kelas IX SMP Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2023/2024.</span></span></p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3832 Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectualy Repetition) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Intelligence Quotitent (IQ)Peserta Didik 2024-06-30T19:59:39+02:00 Monica Stevani Br Sembiring K monicastevani15@gmail.com Tiur Malasari Siregar elistasiregar0206@gmail.com <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model strategi pembelajaran AIR (<em>Auditory Intellectual</em><em>y Repetition</em>) terhadap&nbsp; kemampuan pemecahan masalah bila ditinjau dari IQ (<em>Intelligence quotient</em>). Pada penelitian ini, 60 siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 Berastagi dijadikan sebagai partisipan penelitian. Ini bersifat kuantitatif dan menggunakan strategi studi kelompok kontrol posttest. Hasil penelitian yang diperoleh adalah:(1) Keterampilan pemecahan masalah siswa dipengaruhi oleh paradigma pembelajaran AIR (<em>Auditory, Intellectua</em><em>ly, Repetiton</em>) dengan Signifikansi (Sig.) 0,041. Uji ANOVA dua arah dengan tingkat signifikansi 5% digunakan dalam penelitian ini. (2) <em>Intelligence Quotient</em> (IQ) tinggi dan sedang dengan signifikansi (Sig.) yang diperoleh 0,000 berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. (3) Terdapat interaksi antara <em>Intelligence Quotient </em>(IQ) dan model pembelajaran AIR (<em>Auditory Intellectualy Repetiton</em>) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa dimana signifikansi (Sig.) yang diperoleh 0,041</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3328 Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan GeoGebra Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa 2024-01-22T14:37:38+01:00 Helen Marisa Pasaribu helenmarisapasaribu1@mhs.unimed.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> (CPS) berbantuan GeoGebra. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 di SMP Negeri 21 Medan yang berjumlah 31 siswa. &nbsp;Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan obsevasi guru. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan dari skor rata-rata awal siswa sebesar 30,65 dalam kategori rendah meningkat pada siklus I menjadi 52,98 dalam kategori sedang dan pada siklus II meningkat menjadi 78,16 dalam kategori tinggi. Diperoleh nilai N-Gain rata-rata sebesar 0,69 yang menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dapat dikatakan baik. Secara klasikal kemampuan siswa juga meningkat, pada siklus I sebanyak 8 siswa (25,81%) &nbsp;yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kemudian, pada siklus II diperoleh sebanyak 27 siswa (87,10%) yang menenuhi kriteria yang ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> (CPS) berbantuan GeoGebra dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3330 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita 2024-01-23T15:15:01+01:00 Anri Parsaulian Nainggolan anrinainggolan3001@gmail.com Edy Surya monicastevani15@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan non tes, yaitu tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan observasi untuk mengukur peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Berdasarkan hasil observasi awal yaitu tes kemampuan awal siswa, hanya 6 siswa atau 17,64% yang memenuhi KKM dengan rata-rata nilai tes awal 50,00 yang tergolong sangat rendah. Pada siklus I, jumlah siswa yang memenuhi KKM meningkat dari 6 siswa menjadi 16 siswa atau 27,64% menjadi 47,05%. Rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematis I juga meningkat dari 50,00 menjadi 67,69. Pada siklus II, diperoleh jumlah siswa yang memenuhi KKM meningkat 16 siswa menjadi 29 siswa atau 47,05% menjadi 85,30%. Rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematis II juga meningkat dari 67,69 menjadi 81,32. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II dalam penelitian ini disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil karena sudah mencapai indikator keberhasil sehingga dapat dihentikan. Berdasarkan hasil penelitian ini dan beberap penelitian yang relevan, disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) ini dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3833 Implementasi Model Pembelajara Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa Kelas VII SMP Swasta Advent Barus Julu 2024-07-01T02:42:50+02:00 Claudia Br Ginting claudia.ginting19@gmail.com Ribka Kariani Sembiring claudia.ginting19@gmail.com Frida M. Simorangkir claudia.ginting19@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah implementasi model pembelajaran kooperatif <em>Think Pair Share</em> dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa kelas VII SMP Swasta Advent Barus Julu. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakakan Kelas (PTK). Prosedur penelitian berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes. Pengumpulan data ini menggunakan instrument berupa lembar observasi siswa. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan pemahman matematik siswa digunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Think Pair Share</em> dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa pada pelajaran matematika materi aljabar. Dari nilai rata-rata kemampuan prasyarat yaitu 47, nilai rata-rata kemampuan pemahaman matematik siswa siklus I yaitu 68 dan nilai rata-rata kemampuan pemahaman matematik siswa siklus II yaitu 83 serta nilai aktivitas guru dan siswa pada siklus I yaitu 64% dan 59% dan siklus II yaitu 83% dan 78%.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/3834 Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 29 Medan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 2024-07-01T02:58:55+02:00 Melisa Pasaribu melisapsrb100@gmail.com Zul Amry melisapsrb100@gmail.com <p>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 29 Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, wawancara dan dokumentasi... Wawancara dilakukan terhadap 6 orang siswa yang terdiri dari 2 siswa dari setiap gaya belajar. Hasil penelitian ini adalah: Siswa dari ketiga gaya belajar cenderung dapat melaksanakan indikator kemampuan pemahaman konsep. Kecuali mengklasifikasikan objek berupa pola bilangan pada gaya belajar visual auditorial. Siswa visual mampu memenuhi indikator menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur. Tetapi mengalami kesulitan dalam menyatakan kembali konsep dan menyajikan konsep dalam representasi berupa narasi (menggunakan unsur verbal). Siswa auditorial mampu memenuhi indikator menyatakan kembali konsep dan menyajikan konsep dalam representasi berupa narasi. Tetapi mengalami kesulitan dalam menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur di luar dari konsep yang biasa mereka temukan, diikuti dengan indikator menerapkan konsep secara algoritma juga melaksanakan perhitungan secara tepat. Siswa kinestetik mampu memenuhi indikator menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur diikuti dengan indikator menerapkan konsep secara algoritma. Diikuti dengan mengklasifikasi objek sesuai konsepnya. Tetapi mengalami kesulitan dalam indikator indikator yang menggunakan unsur verbal.</p> 2024-06-30T00:00:00+02:00 Copyright (c) 2024