AKIBAT PERKAWINAN SIRI TERHADAP STATUS HUKUM ANAK  (Studi Kasus Penetapan No 33/Pdt.P/2021/PN.Bla)

Anggun Kireina Pandiangan; Ratna D. E. Sirait; Kosman Samosir

Authors

Anggun Kireina Pandiangan Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas
Ratna D. E. Sirait Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas
Kosman Samosir Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas

Keywords:

Siri Marriage, Child Legal Status, Marriage Registration

Abstract

The purpose of this study is to find out how the consequences of siril marriage on the legal status of children and to find out the basis for the judge's consideration to grant the application in the determination of Number 33/Pdt.P/2021/PN Bla. The research method used is a normative legal research method that uses secondary data as the main data source. Secondary data collection was carried out by studying documents on Establishment Number 33/Pdt.P/2021/PN Bla. The data obtained were processed and analyzed in a normative descriptive manner. Drawing conclusions is taken by a deductive method, meaning drawing conclusions from general to special. The results of the study are that according to Article 2 paragraph 1 of Law Number 1 of 1974, a marriage is considered valid if it is carried out in accordance with religious law, even though it is not officially recorded by the state (serial marriage). According to Article 6 Paragraph (1) of the KHI, every marriage must be held in front of and under the supervision of the Marriage Registrar. Paragraph (2) Marriages carried out outside the supervision of the Marriage Registrar do not have legal force. Even though it is fulfilled with conditions and harmony in marriage, if there is no registration in front of the Office of Religious Affairs (KUA), this marriage is said to be a serial marriage. As a result, children born out of wedlock are considered children out of wedlock and only have a civil relationship with their mother, not with their father. However, with the Constitutional Court decision No. 46/PUU-VIII/2010, children born out of wedlock have a civil relationship with their mother and their mother's family as well as with a man as their father which can be proven based on science and technology or other evidence according to the law and receive recognition through legal channels, and also includes a civil relationship with the father's family.

References

A. Buku

Amiur Nurudin dan Azhari Akmal Taringan, H. P. (2013). Hukum Perdata di Indonesia, Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih,UU No.1 Tahun 1974 sampai KHI. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.

Afandi Ali, (1984). Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), Jakarta:Bina Aksara

Butarbutar, E. N. (2018). Metode Penelitian Hukum, Langkah-Langkah Untuk Menentukan Kebenaran Dalam Ilmu Hukum. Medan: PT. Refika Aditama.

Djamali Abdoel, (2003), Pengantar Hukum Indonesia, Cet.8 Jakarta: Jakarta:Raja Grafindo

Hadikesuma Hilman, (2007), Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung: Mandar Maju

Nuraddin Amuir, dkk, (2004), Hukum Perdata Islam di Indonesia Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih. UU No 1 Tahun 1974 sampai KHI, Jakarta:Kencana MK, A. (2015 ). Hukum Perkawinan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rachamadi Usman, 2. H. (2019). Hukum Pencatatan Sipi. Jakarta Timur: Sinar Grafika.

Rofiq, A. (2001). Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Yogyakarta: Gama Media.

Rasjid Sulaiman, (2010). Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Subekti, a. T. (2009). Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta: Balai Pustaka.

Syariffudin Amir, (2009), Hukum Perkawinan Islam, Jakarta:Kencana, Jakarta

Soimin Soedharyo, (2004), Hukum Orang dan Keluarga, Prespektif Hukum Perdata Barat/BW, Hukum Islam,dan Hukum Adat,Jakarta: Sinar Grafika

Volmar, H. (1996). Pengantar Studi Hukum Perdata, Terjemahan Is Adiwinarta, Cetakan ke IV. Jakarta: Raja Grafindo.

B. Perundang-Undangan

Republik Indonesia, UU No 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan

_______________, Kompilasi Hukum Islam

_______________, UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

_______________, UU No 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

_______________, Kitab Undang-undang Hukum Perdata

C. Jurnal

Afif Muamar, K. N. (2013). Ketentuan Nasab Anak Sah, Tidak Sah, Dan Anak Hasil Teknologi Reproduksi Buatan Manusia: Antara Uu Perkawinan Dan Fikih Konvensional. Vol 6 No 1.

Ar Yuliza, (2022). Penetepan Asal Usul Anak Hasil Nikah Siri Perspektif Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Putusan Perkara Nomor:0175/Pdt.P/2021/PA. Talu), Skripsi, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Baihaki, A. (2023). Upaya Pemenuhan Hak-Hak Keperdataan Anak Yang Lahir Di Luar Perkawinan. Jurnal Hukum, vol 9 No 1.

Bahfadhal Faizah, Nikah Siri Dalam Perspektif Undang-Undang Perkawinan, Jurnal Ilmu Hukum,

dkk, D. E. (2022). Akibat Hukum Nikah Siri Terhadap Hak Anak Dan Isteri Ditinjau Dari Kompilasi Hukum Islam. Journal of Civil and Bussiness Law, Vol 3 Nomor 2.

Eunike Loist Hutasoit, d. P., & Studi Komparasi Putusan Mahkamah KonstitusiNomor 46/PUU-VIII/2010dan Hukum Islam, J. J.-u. (2024). Perlindungan Hukum bagi Anak Luar Nikah di Indonesia; Studi KomparasiPutusan Mahkamah KonstitusiNomor 46/PUU-VIII/2010dan Hukum Islam, Jurisprudensi Jurnal Ilmu Syari’ah, Perundang-undangan dan Ekonomi Islam. Vol. 16 No. 2.

Hafas Imam, (2021), Pernikahan Siri Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positf, Jurnal Peradaban dan Hukum Islam, Vol 4 No 1.

Gusti Ayu Ade Diah Gamatri dkk, K. H.-U. (2023). Kedudukan Hukum Anak Yang Dilahirkan Diluar perkawinan Sah Menurut Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974. Jurnal Konstruksi Hukum, Vol. 4, No. 3.

Maghfira, S. (2016). Kedudukan Anak Menurut Hukum Positif Di Indonesia. Volume 15, Nomor 2.

Nawawi, A. (2015). Perlindungan Hukum Dan Akibat Hukum Anak Dari Perkawinan Tidak Tercatat (Studi di Pengadilan Agama Tulungagung), AHKAM, . Volume 3, Nomor 1.

Olivia, F. (2014). Akibat Hukum Terhadap Anak Hasil Perkawinan Siri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. Lex Jurnalica, Vol 11 Nomor 2.

Prasety Abigail,dkk, 2024, Kedudukan Anak Luar Kawin Dalam Sistem Hukum di Indonesia, Jurnal Kertha Patrika, Vol. 45, No. 3

Sandra Bowontar, P. D. (2019). Pengakuan Dan Pengesahan Anak Di Luar Nikah Beserta Dengan Akibat Hukumnya. Lex Privatum, Vol. VII No. 4.

Siska Lis Sulistiani, K. H. (2020). Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam. Journal of Islamic Family Law, Volume 2, Nomor 2.