Aplikasi Metode Perfomance Based Design dalam Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Beton 6 Lantai

Authors

  • Arie Sempana Surbakti Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas
  • Martius Ginting Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas
  • Samsuardi Batubara Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas

Keywords:

perfomance based seismic design, respon spektrum, direct displacement based design, bangunan beton

Abstract

Indonesia sering mengalami aktivitas gempa bumi karena posisinya yang berada dalam jalur gempa pasifik (Circum Pasific Earthquake Belt) dan jalur gempa Asia (Trans Asiatic Earthquake Belt). Saat terjadi gempa, sangat penting bahwa bangunan dapat menahan gaya-gaya gempa hingga tingkat tertentu tanpa mengalami kerusakan signifikan pada elemen struktural maupun non-strukturalnya. Metode Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan pendekatan baru dalam desain struktural berbasis kinerja untuk ketahanan gempa pada bangunan. Dalam penelitian ini, gedung perkantoran di Medan dievaluasi sesuai kriteria kinerja Life Safety (ATC-40). Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ETABS untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada elemen-elemen struktural dan untuk mengevaluasi perilaku struktural melalui analisis non-linear pushover. Selain itu, perbandingan respons gempa dilakukan antara metode DDBD dan pedoman peraturan yang diatur dalam SNI 1726:2019. Hasil evaluasi untuk gedung perkantoran menunjukkan tingkat kinerja sebesar 0,022 dalam arah X dan 0,019 dalam arah Y, dengan batasan kinerja life safety ditetapkan pada 0,02. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gedung-gedung tersebut melebihi batasan kinerja life safety dalam arah X, sementara menunjukkan perilaku yang sesuai dengan target kinerja dalam arah Y.

References

American Society of Civil Engineers. (2017). ASCE 7-16 Minimum design loads and associated criteria for buildings and other structures. American Society of Civil Engineers.

Applied Technology Council. (1996). ATC-40 Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings.

Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI-1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung.

Badan Standardisasi Nasional. (2020). SNI-1727-2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain.

Dewobroto, W. (2005). Evaluasi Kinerja Struktur Baja Tahan Gempa dengan Analisa Pushover. Universitas Pelita Harapan.

Ertanto, B. C., Satyarno, I., & Suhendro, B. (2017). Performance Based Design Bangunan Gedung Untuk Level Kinerja Operasional. Inersia: Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 13(2), 189–204.

Federal Emergency Management Agency. (2000). FEMA-356 Prestandard and commentary for the seismic rehabilitation of buildings.

Federal Emergency Management Agency. (2005). FEMA-440 Improvement of nonlinear static seismic analysis procedures.

Federal Emergency Management Agency. (2006). FEMA-451 NEHRP Recommended Provisions: Design Examples.

Lumbantobing, T. (2016). Evaluasi Kinerja Struktur pada Bangunan Bertingkat dengan Pushover Analysis [Skripsi]. Universitas Katolik Santo Thomas.

Pranata, Y. A. (2006). Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa dengan Pushover Analysis (Sesuai ATC-40, FEMA 356 dan FEMA 440). Jurnal Teknik Sipil, 3(1), 41–52.

Priestley, M. J. N., Calvi, G. M., & Kowalsky, M. J. (2007). Direct displacement-based seismic design of structures. NZSEE Conference, 1–23.

Sudibyakto, H. A. (2018). Manajemen bencana di Indonesia ke mana? UGM Press.

Tavio, U. W. (2018). Desain Rekayasa Gempa Berbasis Kinerja (Performance Based Design). Yogyakarta: Andi.

Published

2023-10-31