PEDULI EKOLOGI ALA YESUS DAN PAULUS

Authors

  • Surip Stanislaus Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

DOI:

https://doi.org/10.54367/logos.v17i1.1036

Keywords:

peduli ekologi, kerajaan Allah, visi dan misi, keutuhan ciptaan, harmoni alam, perumpamaan alamiah, kebijaksanaan Allah, pencurahan darah, kebangkitan, perdamaian, pemulihan, penyelamatan.

Abstract

Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru sikap Yesus yang peduli ekologi dapat ditemukan dalam pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah. Visi-misi hidup Yesus adalah perjuangan demi terwujudnya Kerajaan Allah. Penginjil Yohanes menegaskan bahwa Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa-Nya yang sejak awal mula penciptaan alam semesta menghendaki keharmonian dan keutuhan hidup seluruh ciptaan-Nya, sehingga semuanya diciptakan baik adanya bahkan amat baik (Yoh 5:19,30; 8:26,28,38; Kej 1:10,12,18,21,25,31). Berkaitan dengan keutuhan ciptaan dan harmoni alam, Yesus mewartakan Kerajaan Allah itu lewat perumpamaan-perumpamaan alamiah. Setiap perumpamaan berkenaan dengan kehidupan manusia maupun alam ciptaan yang mengarah pada perbaikan dan pemulihan, keutuhan dan keselamatan. Sebagai contoh Penginjil Matius memaparkan tentang matahari dan hujan yang diperuntukkan bagi orang benar maupun jahat (Mat 5:45) sebagai gambaran kasih Allah yang tanpa pandang bulu dan terbuka untuk semua lapisan dengan bobot yang sama. Penginjil Markus pun menyajikan perumpamaan alamiah, seperti benih yang tumbuh (Mrk 4:26-29), biji sesawi (Mrk 4:30-34) dan pohon Ara (Mrk 13:24-32). Penginjil Lukas juga berbicara tentang perumpamaan yang memakai unsur-unsur alami, seperti awan, hujan, angin dan matahari (Luk 12:54-55). Menurut Paulus, Yesus Kristus itulah kebijaksanaan Allah yang dimuliakan karena pencurahan darah-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya telah membawa pendamaian dan pemulihan keutuhan seluruh alam semesta (Kol 1:15-20). Dengan demikian oleh, untuk, dalam dan dengan Yesus rahasia karya penyelamatan Allah terhadap seluruh ciptaan-Nya telah dinyatakan (Ef 1:9-10). Sebagaimana dalam Kol 1:15-20 karya penyelamatan Allah bagi jemaat terpilih dan seluruh ciptaan terjadi oleh dan menyatu dengan Kristus sebagai Kepala, demikian halnya dalam Ef 1:9-10, bahkan melangkah lebih jauh lagi yakni jemaat dikutsertakan dalam misi penyelamatan Kristus (Ef 3:8-11)

Author Biography

Surip Stanislaus, Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Dosen Tetap UNIKA Santo Thomas

References

Bauckham, R. “Jesus and the wild animals (Mark 1:13): A christological image for an ecological age,†dalam J.B. Green and M. Turner, eds., Jesus of Nazareth: Lord and Christ: Essays on the Historical Jesus and New Testament Christology. Grand Rapids: Eerdmans, 1994.

Edwards, D. Jesus the Wisdom of God: An Ecological Theology. Maryknoll: Orbis, 1995.

Gibbs, J.G. “Pauline cosmic Christology and ecological crisis,†dalam Journal of Biblical Literature 90 (1971), hlm. 466-479.

Harun, M. “Paulus dan Penyelamatan Kosmos,†dalam Forum Biblika 14 (2001), hlm. 67-85.

Stuhlmacher, P. “The ecological crisis as a challenge for biblical theology,†dalam Ex Auditu 3 (1987).

Surip, S. Harmoni Kehidupan. Asal-usul Alam Semesta. Menggembalakan Ciptaan. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

-------- . Rahasia di Balik Kisah Natal 2. Yogyakarta: Kanisius. 2007.

Visick, V. “Creation’s care and keeping in the life of Jesus,†dalam C.B. DeWitt, ed., The Environment and the Christian: What does the New Testament say about the Environment? Grand Rapids: Baker Book House, 1991.

Zerbe, G. “The Kingdom of God and Stewardship of Creation,†dalam C.B. DeWitt, ed., The Environment and the Christian: What does the New Testament say about the Environment? Grand Rapids: Baker Book House, 1991.

Published

2020-12-14

How to Cite

Stanislaus, S. (2020). PEDULI EKOLOGI ALA YESUS DAN PAULUS. LOGOS, 17(1), 1–15. https://doi.org/10.54367/logos.v17i1.1036