KESETIAAN DALAM PERKARA KECIL SEBAGAI JALAN KEKUDUSAN
DOI:
https://doi.org/10.54367/logos.v13i1.1481Keywords:
Santa Theresia Lisieux, Kesetiaaan, Perkara kecil, Jalan Kecil,, KekudusanAbstract
Orang-orang beriman kristiani, sejak menerima baptisan, sudah mengarahkan hidupnya menuju kepada kekudusan. Mereka dipanggil untuk bertumbuh dalam kekudusan, yaitu mengalami persatuan dengan Allah sumber kekudusan. Banyak jalan kekudusan, salah satunya bisa dicapai dengan cara melakukan perkara-perkara kecil. Jalan ini menuntut semua orang beriman untuk melakukan rutinitas harian dengan setia seturut nasihat Injil. Ketika seseorang melakukan perkara dan pekerjaan kecil dan sederhana dengan setia, pada saat itulah Kristus hadir, melimpahkan rahmat-Nya, dan memberikan cinta-Nya yang besar. Ketika orang-orang beriman melakukan perkara-perkara kecil dan sederhana dengan setia, ciinta, dan sukacita yang besar, mereka berada dalam jalan menuju kekudusan. Santa Theresia Lisieux melalui “jalan kecilnya” terutama dalam kesetiaannya melakukan perkara-perkara kecil memberikan suatu teladan bagi setiap orang beriman dapat sampai kepada kekudusan itu.References
Heuken, Adolf. Kudus dalam Ensiklopedi Gereja, Jilid V, Ko-M. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. 2005.
Darmawijaya, St. Kesetiaan Suatu Tantangan. Yogyakarta: Kanisius. 1989.
Departemen Pendidikan Nasional. ¬Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.
Gorres, Ida Friederike. Wajah Tersembunyi: Kehidupan Theresia Lisieux, (Judul asli: Het Verborgen Gelaat) diterjemahkan oleh biarawati Karmel Bajawa.Yogyakarta: Kanisius. 1985.
Hurter, Maria. Santa Theresia dari Anak-Anak Yesus. Ende: Arnoldus. 1963.
Indrakusuma, Yohanes. Ketujuh Karunia Roh Kudus Dalam Hidup St. Theresia Lisieux. Jawa Barat: Pertapaan Shanti Buana. 2004.
----------. Penyelenggaraan Ilahi Jilid 2. Jawa Barat: Pertapaan Shanti Buana. 2009.
----------. Kasih, Kepercayaan dan Pasrah: Jalan Kanak-kanak Rohani Theresia Lisieux. Jawa Barat: Pertapaan Shanti Buana. 2003.
Jacobs, T. Dinamika Gereja. Yogyakarta: Kanisius, 1979.
Jestice, Phyllis G., Ed. Holy People of The World: A Cross-Cultural Encyclopedia. Santa Barbara, California: ABC-CLIO. 2004.
Prent, K. -J. Adisubrata-W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Latin-Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. 1969.
Konsili Vatikan II, “Konstitusi Dogmatis tentang Gereja” (Lumen Gentium), dalam Dokumen Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor. 1993.
----------. “Konstitusi Pastoral Tentang Gereja di Dunia Dewasa ini” (Gaudium et Spes), dalam Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI-OBOR. 1993.
Laforest, Ann. Theresia of Lisieux: The Way to Love. Wisconsin: Sheed and Ward. 2000.
Leon, Xavier-Dufuor. Ensiklopedi Perjanjian Baru (judul asli: Dictionnaire du Nouveau Testament), disadur oleh Stefan Leks dan A. S. Hadiwiyata. Yogyakarta: Kanisius. 1990.
Leteng, Hubertus. Spiritualitas Imamat Motor Kehidupan Imam. Maumere: Ledalero. 2003.
Liseux, Theresia. Pesan Terakhir Theresia Lisieux Menuju Hidup Baru (Judul Asli Ik Ga Het Leven Binnen).Yogyakarta-Ende: Kanisius-Nusa Indah. 1985.
----------. Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah, diterjemahkan oleh biarawati Karmel Bajawa. Yogyakarta: Kanisius. 1985.
----------. The Autobiography of Therese of Lisieux: The Story of a Soul, diterjemahkan oleh John Beevers. New York: Doubleday and Company Inc. 1957.
Meester, Koen de. Tangan Kosong Theresia dari Lisieux, diterjemahkan oleh M. Stignter dan C. Verbeek. Yogyakarta, Ende: Kanisius, Nusa Indah. 1985.
Obar, Elizabeth Ruth. Theresia dari Lisieux: Jalan Kecil Menuju Kesucian. Yogyakarta: Kanisius. 2007.
Olla, Paulinus Yan. Dipanggil Menjadi Saksi Kasih. Yogyakarta: Kanisius. 2008.
Paus Fransiskus, Seruan Apostolik Paus Fransiskus 19 Maret 2018: Gaudete et Exsultate (Bersukacita dan Bergembiralah) (Seri Dokumen Gerejawi No. 106), diterjemahkan oleh R.P.T. Krispurwana Cahadi SJ. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. 2019.
Sudiarja, A. Lima Kuntum Bunga Gereja. Yogyakarta: Kanisius. 2015.
Sunarka, J. “Kaul Kemurnian di Zaman Maya”, dalam A. Sudiarja dan Bagus Laksana (ed.), Berenang Di Arus Zaman: Tantangan Hidup Religius di Indonesia Kini. Yogyakarta: Kanisius. 2003.