MENGENAL DAN MENGHAYATI KEUTAMAAN KETEGUHAN
DOI:
https://doi.org/10.54367/logos.v19i1.1635Keywords:
Jiwa, kebiasaan, keteguhan, keutamaan, martir, moralAbstract
Back to virtue! Seruan ini didengungkan oleh Alasdair MacIntyre agar manusia mengenal kembali keutamaan serta menghayatinya. Gagasan tentang keutamaan sudah dikonsepkan oleh Aristoteles dan Thomas Aquinas dengan baik sebelumnya. Keutamaan keteguhan sebagai keutamaan moral makin aktual dipromosikan sekarang agar manusia tidak mudah berhenti di kenyamanan sesaat dan tidak mengatasi masalah dengan gegabah, tetapi tekun memperjuangkan kebaikan pribadi dan kebahagiaan bersama. Menarik bahwa para pegiat pendidikan berpartisipasi memperkenalkan keteguhan pada anak-didik sejak awal sehingga mereka memiliki kecerdasan emosional yang memadai, serta memiliki daya climber. Orang Kristen sebagai bagian masyarakat hendaknya berpartisipasi memperjuangkan kebaikan dan kebenaran sejati. Jiwa kemartiran menggerakkan semangat keteguhan orang beriman agar berdaya climber, terus berjuang mengikuti teladan yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus Sang Climber sejati. Dia terus mendaki sampai mati di puncuk gunung Golgota dan kemudian menganugerahkan kebangkitan kekal bagi orang beriman yang mengikti-Nya dengan setiaReferences
Aquinas, Thomas. Summa Theologie I-II. Christian Classics, 1981.
Borba, Michele. Membangun Kecerdasan Moral, Tujuh Kebajikan Utama agar Anak Bermoral Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Goleman, Daniel. Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting dari pada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Kaczynski, E. “Fortezza”, dalam Nuovo Dizionario di Teologia Moral. Torino: San Paolo, 1990, 459-468.
Kreft, Peter. Back to Virtue. San Francisco: Ignatius Press, 1992.
MacIntyre, Alasdair. After Virtue. Indiana: University of Notre Dame Press, 1981.
Nadeak, Largus. Topik-topik Teologi Moral Fundamental, Memahami Tindakan Manusiawi dengan Iman dan Ratio. Medan: Bina Media Perintis, 2015
Paus Yohanes Paulus II. Ensiklik Veritatis Splendor (Cahaya Kebenaran). Jakarta: Dokpen KWI, 1994.
Pieper, Josef. The Cardinal Virtues. Indiana: University of Notre Dame Press, 1980.
Stoltz, Paul. Adversity Quotient, Faktor Paling Penting dalam Meraih Sukses. Jakarta: Grasindo, 2000.