MEMAKNAI HIDUP SEBAGAI PERSIAPAN MENYONGSONG KEMATIAN YANG BAIK BERDASARKAN PEMIKIRAN SENECA
Keywords:
Makna Hidup, Kematian, Ketakutan, KesehatanAbstract
Hidup manusia merupakan perjalanan untuk membangun makna sampai pada akhir hayat. Hidup bermakna menjadi bentuk persiapan menyongsong saat kematian yang tidak terduga datangnya dan sering menggelisahkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman para lansia dalam memaknai hidupnya sebagai persiapan menyambut kematian yang baik. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengumpulkan data-data penting. Instrumen untuk menggali data berupa pertanyaan-pertanyaan dirumuskan berdasarkan kerangka pikir Seneca. Responden yang dipilih untuk menggali data adalah empat lanjut usia (lansia) yang berusia antara 65 sampai 83 tahun. Mereka berdomisili di Sleman, Yogyakarta. Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih sebagai kerangka analisis data tentang pengalaman para lansia mengisi hari-hari di masa lansia. Hasil penelitian menunjukan bahwa para lansia memaknai hidup mereka melalui kegiatan sehari-hari. Dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif di hari tua, para lansia lebih merasakan bahwa hidupnya diberkati. Kehadiran orang lain juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan para lansia. Praktik hidup yang baik, sikap lepas bebas dan kehadiran orang lain menjadi wujud nyata memaknai hidup sebagai persiapan menyongsong kematian yang baik.References
Beit-Hallahmi, Benjamin. (2012). “Fear of the Dead, Fear of Death: Is It Biological or Psychological?” Mortality. 17 (4): 322-337.
Dolmaz, Mustafa. (2022) “Can a Philosophical Letter Be Used in Values Education? Letters from Seneca to Lucilius”. Shanlax: International Journal of Education. 10 (2): 29-40.
Gainau, Maryam B. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Kanisius, 2016.
Hamid, I., Priharninuk, D., & Zakaria, A. (2020). “Fenomenologi Kecemasan Lansia Menghadapi Kematian dalam Perspektif Kebutuhan Spiritual di Desa Podoroto Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang”. Jurnal EDUNursing. 4 (1): 34-42.
Hidayat, Komaruddin. Psikologi Kematian. Jakarta: Noura Books, 2015.
Irwan, F., Zulfitri, R., & Jumaini. (2022). “Hubungan Persepsi Lansia Tentang Kematian dengan Kecemasan dalam Menghadapi Kematian”. JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa. 1 (1). 42-49.
Jr., Russell Noyes. (1973). “Seneca on Death”. Journal of Religion and Health. 12 (3): 223-240.
Lie, Bedjo. (2011). “Kebahagiaan dan Kebaikan-Kebaikan Eksternal: Sebuah Perbandingan antara Filsafat Stoa dan Kristen”. Veritas. 12 (2): 165-184.
Manampiring, Henry. Filosofi Teras, Jakarta: Kompas, 2019.
Mulyatno, C. B. Menguak Misteri Manusia, Yogyakarta: Kanisius & Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2009.
Naftali, A. R., Ranimpi, Y. Y., & Anwar, M. A. (2017). “Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian”. Buletin Psikologi. 25 (2): 124-135.
Palupi, Tri Nathalia. (2021). “Kebermaknaan Hidup dan Partisipasi Sosial Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”. JP3SDM: Jurnal Psikologi Pendidikan dan Pengembangan SDM. 10 (2): 1-18.
Pradipta, Nemesius. (2019) “Belas Kasih Allah dalam Kematian Kristiani Menurut Karl Rahner”. Jurnal Teologi. 8 (1): 48-64.
Rochmawati, D. H., & Febriana, B. (2017). “Efektivitas Logoterapi dalam Meningkatkan Konsep Diri dan Kemampuan Memaknai Hidup pada Lansia”. Jurnal Perawat Indonesia. 1 (1): 26-31.
Rosenmeyer, Thomas G. (2000). “Seneca and Nature”. Arethusa. 33 (1): 99-119.
Santoso, M. R., & Wijaya, S. V. (2014). “Gambaran Makna Hidup pada Lansia yang Tinggal di Panti Werdha”. Jurnal Psibernetika. 7 (1): 1-11.
Semiun, Yustinus. Teori-Teori Kepribadian Humanistis. Yogyakarta: Kanisius, 2021.
Seneca. How to Die: An Ancient Guide to the End of Life, Princeton: Princeton University Press, 2018.
Simorangkir, Sri Lina B. L. & Arifianto, Y. A. (2020). “Makna Hidup Dalam Kristus Menurut Filipi 1:21 dan Implikasinya bagi Orang Percaya”. CAKRA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika. 1 (2): 228-242.
Smith, J. & Dunworth, F. “Qualitative Methodology”, dalam, Jaan Valsiner & Kevin J. Connolly (ed), Handbook of Developmental Psychology, London: SAGE Publications, 2003 :603-620.
Smith, J. A., Flower, P., & Larkin, M. Interpretative phenomenological analysis: Theory, methods and research. London: SAGE Publications, 2009.
Sofia, L., Rahmadhani, A., Putri, E. T., & Nor, As. (2020). “Mengelola Overthinking untuk Meraih Kebermaknaan Hidup”. PLAKAT: Jurnal Kepelayanan kepada Masyarakat. 2 (2): 118-129.
Suidah, H., Murtiyani, N., Suwanti, I., & Aprilin, H. (2021). “Bimbingan Doa Efektif terhadap Kecemasan Lansia dalam Mempersiapkan Kematian”. CARE: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. 9 (1): 179-186.
Wagoner, Robert. (2014). “Seneca on Moral Theory and Moral Improvement”. Classical Philology. 109 (3): 241-262.
Wattimena, Reza A. A.(2022). “Kajian Filsafat-Neurosains tentang Otak dan Hubungan Antarmanusia”. The Ary Suta Center Series on Strategic Management. 58: 1-19.
Wibowo, A. Setyo. Ataraxia: Bahagia menurut Stoikisme. Yogyakarta: Kanisius, 2019.
Yusainy, C., Ilhamuddin, Ramli, A. H., Semedi, B. P., Anggono, C. O., Mahmudah, M. U., & Ramadhan, A. R. (2018). “Between Here-And-Now And Hereafter: Mindfulness sebagai Pengawal Orientasi terhadap Kehidupan dan Ketakutan terhadap Kematian”. Jurnal Psikologi. 17 (1): 18-30.