KESADARAN MORAL ORANG MUDA KATOLIK SEBAGAI MASA KINI ALLAH MENURUT PAUS FRANSISKUS DALAM SERUAN APOSTOLIK PASCA SINODE CHRISTUS VIVIT

Authors

  • Antonius Moa Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Toni Lahagu Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Yustinus Slamet Antono Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Gonti Simanullang Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Keywords:

Orang muda, moral, nilai-nilai, masa kini, Allah

Abstract

Dewasa ini, manusia berada dalam suatu periode baru dalam perjalanan sejarah hidupnya. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, terutama jaringan telekomunikasi sosial memberi andil yang sangat besar dalam perubahan yang demikian pesat dan bersifat global bagi kehidupan manusia. Kemajuan yang pesat tersebut terjadi ibarat “pedang bermata dua”. Di satu sisi, kemajuan tersebut membawa dampak yang positif, serentak di disisi lain membawa juga dampak negatif. Dampak positif membawa manusia kepada kemajuan-kemajuan yang dicapai melampaui periode sebelumnya. Sebaliknya, dampak negatif membawa manusia ke dalam situasi kehidupan yang dilematis, sehingga mengakibatkan banyak orang “terendam dalam krisis” nilai moral. Orang muda sebagai generasi penerus kehidupan tidak luput dari situasi krisis tersebut. Banyak orang muda ikut terpapar oleh pengaruh tawaran kehidupan yang menggiurkan. Pada kahirnya, mereka jatuh pada kenikmatan-kenikmatan sesaat tanpa makna. Orang muda Katolik sebagai masa depan dan pengemban misi Gereja yang hidup dalam arus perubahan ini juga tidak luput dari situasi kehidupan yang dilematis tersebut. Mereka ikut terendam dalam situasi krisis nilai-nilai moral. Akibatnya, banyak orang muda Katolik tidak mampu berkembang dalam kekudusan dan komitmen panggilan mereka sebagai masa kini Allah. Melihat realitas perubahan terebut, Paus Fransiskus melalui Seruan Apostolik Christus Vivit mengajak orang muda dan semua umat Allah untuk menyadari kebaruan dan kemudaan Kristus. Panggilan orang muda Katolik sebagai masa kini merupakan karunia istimewa Allah untuk mewujudkan kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai manusia. Masa muda dipenuhi dengan suka cita dan harapan-harapan besar. Pada masa ini orang muda memiliki mimpi yang besar menuju hidup yang lebih baik dan indah. Untuk itu, orang muda Katolik hendaknya memiliki kesadaran dan pemahaman akan situasi serta posisi kemudaanya yang begitu penting bagi Gereja dan kehidupan manusia.

Author Biography

Antonius Moa, Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Dosen

References

Dokumen Gereja:

Kitab Hukum kanonik (Codex Iuris Canonici) 1983, diterjemahkan oleh Sekretariat Konferensi Waligereja Indonesia, (Jakarta: Obor, 2016).

Konsili Vatikan II, “Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa ini” (Gaudium et Spes), dalam Dokumen Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana, (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI – Obor, 1993).

Paus Fransiskus, Christus Vivit (Kristus Hidup) (Seri Dokumen Gerejawi no. 109), diterjemahkan oleh R. P. Andreas Suparman dan Bernadeta Harini Tri Prasasti, (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2019).

Paus Fransiskus, Surat Apostolik Pascasinode Amoris Laetitia (Sukacita Kasih) (Seri Dokumen Gerejawi no. 100), diterjemahkan oleh Komisi Keluarga KWI dan Couples for Christ Indonesia, (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI – Obor, 2016).

Paus Yohanes Paulus II, Ensiklik Fides et Ratio (Iman dan Akal Budi) (Seri Dokumen Gerejawi no. 56), diterjemahkan oleh Hardawiryana, R. (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2015).

Paus Fransiskus, Evangelii Gaudium (Sukacita Injil) (Seri Dokumen Gerejawi no. 94), diterjemahkan oleh F.X. Adisusanto dan Bernadeta Harini Tri Prasasti, (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2013).

Paus Fransiskus, Surat Apostolik Misericordia et Misera (Belas Kasih dan Penderitaan) (Seri Dokumen Gerejawi no. 102), diterjemahkan oleh F.X. Adisusanto dan Bernadeta Harini Tri Prasasti, (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor, 2017).

Komisi Kepemudaan KWI, Berkembang Bersama Orang Lain: Sebuah Model Pembinaan Kaum Muda, (Yogyakarta: Kanisius, 1991).

Sumber lain:

Bertens, K. Etika, (Yogyakarta: Kanisius, 2013).

Cahyadi, T. Krispurwana. “Muda, Gaul, Suci” dalam Hidup, (Jakarta) 43/74, 25 Oktober 2020.

Dister, Nico Syukur. Teologi Sistematika 2, (Yogyakarta: Kanisius, 2004).

Eko, Aloisius. Move On di Hati Move On di Masyarakat: Tips dan Trik Berkiprah di Masyarakat untuk Orang Muda Katolik, (Bekasi: CV Arsa Trimedia, 2009).

Haryanto, F. X. Danny. 25 Renungan Bulan Maria dan Rosario: Memahami Kemanusiaan dan Keilahian Maria, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010).

http://msfmusafi.worpress.com/2006/08/09/merintis-jalan-menuju-perubahan-bersama-kaum-muda/, diakses pada tanggal 19 Agustus 2020.

http://msfmusafi.worpress.com/2006/08/09/merintis-jalan-menuju-perubahan-bersama-kaum-muda/, diakses pada tanggal 19 Agustus 2020.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (KBBI), (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).

Moa, Antonius “Postmodernisme Sebuah Arus di Zaman Kita”, dalam Logos, (Pematangsiantar), Vol. 4 No. 1 Januari 2005.

Nadeak, Largus. Topik-Topik Teologi Moral Fundamental: Memahami Tindakan Manusiawi, (Medan: Bina Media Perintis, 2015).

Phang, Benny. “Mereka Sehati dan Sejiwa: antara Alienasi dan Komunitas bagi Orang Muda”, dalam Firmanto et all, (ed), Orang Muda Katolik dalam Pusaran Globalisasi, Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Vol. 17 No. Seri 16, 2007, (Malang: STFT Widya Sasana, 2007).

Satriyo et al. (ed.), Formasi Dasar Orang muda, (Yogyakarta: Kanisius, 2009).

Sembiring, Lesta. “Martyria sebagai Wujud Kebebasan Moral”, dalam Logos: Jurnal Filsafat-Teologi, Vol. 11, no. 2, Pematangsiantar, Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Juni 2008.

Sermada, Donatus. “Kaum Muda Katolik Indonesia dalam Pusaran Global dan Paradigma Kuratif”, dalam Firmanto et. all, (ed.), Orang Muda Katolik dalam Pusaran Globalisasi, Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Vol. 17, No. Seri 16, 2007, (Malang: STFT Widya Sasana, 2007).

Shelton, Charles M. Moralitas Kaum Muda: Bagaimana Menanamkan Tanggung Jawab Kristiani, (Yogyakarta: Kanisius, 1988).

Sujoko, Albertus. Belajar Menjadi Manusia: Berteologi Menurut Bernard Haring, (Yogyakarta: Kanisius, 2008).

Suparno, Paul. Orang Muda Mencari Jati Diri di Zaman Modern, (Yogyakarta: Kanisius, 2011).

Tangdilintin, Philips. Pelatihan dan Kaderisasi Orang Muda Katolik, (Yogyakarta: Kanisius, 2008).

Van Zil, Liezl, “Eudaimonistic Virtue Ethics”, dalam Lorraine Besser-Jones dan Michael Slote (ed.), The Routledge Companion to Virtue Ethics, (New York: Routledge, 2015).

Ves Brunsvick, Y. dan Andre Danzin, Lahirnya sebuah Peradaban: Goncangan Globalisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2005).

Downloads

Published

2023-03-02

How to Cite

Moa, A. ., Lahagu, T. ., Antono, Y. S. ., & Simanullang, G. . (2023). KESADARAN MORAL ORANG MUDA KATOLIK SEBAGAI MASA KINI ALLAH MENURUT PAUS FRANSISKUS DALAM SERUAN APOSTOLIK PASCA SINODE CHRISTUS VIVIT. LOGOS, 20(1), 90–111. Retrieved from https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/2550