JIWA MERDEKA DALAM MASYARAKAT YANG SERBA ATURAN

Authors

  • Largus Nadeak Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas

Keywords:

jiwa merdeka, kebebasan, aturan, hati nurani, legalisasi, otonomi, kebersamaan.

Abstract

Masyarakat dewasa ini berada dalam kesulitan untuk mengadakan pilihan, karena terperangkap dalam 2 arus kecenderungan yang deras, yang keduanya bermuara pada “waduk†yang sama yaitu legalisasi. Legalisasi tersebut muncul dalam dua wajah yaitu legalisasi formal dan legalisasi immoral. Dalam situasi masyarakat demikian jiwa merdeka yang dituntun oleh Roh Allah harus menyala sehingga kebebasan sejati anak-anak Allah masih berlangsung secara terhormat. Jiwa merdeka yang dimiliki Musa menjadi inspirasi bagi umat beriman. Orang Israel yang dipimpin oleh Musa bisa bebas dari keadaan sulit, ketika terperangkap di antara Laut Merah yang terbentang luas di depan dan pengejaran serdadu Firaun yang kuat dan berjumlah besar di belakang mereka. Pengalaman Musa ini menggariskan dengan tegas bahwa, human possibility is rooted in divine necessity, and human necessity is rooted in divine possibility.

Author Biography

Largus Nadeak, Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas

Dosen Tetap UNIKA Santo Thomas

References

Becher, Werner – Campbell, Alastair (ed), The Risks of Freedom,

Pastoral Care and Counseling in Africa, Asia, Europe and

North America, Manila: Don Bosco Press 1993.

Capezzuto, Eugenio, “Lo Spirito Santo e la Coscienza Morale nel

Rinnovamento Attuale della Catechesi in Italiaâ€, dalam Studia

Moralia, Gennaio – Giugno 2006.

Dokpen KWI, Instruksi mengenai Kebebasan dan Pembebasan Kristiani,

Jakarta 1991.

Gutierrez, Gustavo, We Drink from our Own Wells, the Spiritual Journey

of a People, Quezon City, Claretian Publications 1984.

Haas, John (ed), Crisis of Conscience, Philosophers and Theologians

Analyze Our Growing Inability to Discern Right from Wrong,

New York: The Crossroad Publishing Company 1996.

Häring, Bernard, Kebebasan Anak Allah, Yogyakarta, Kanisius 1973.

Kompas 30 April 2008, 16 Mei 2008, 28 Juli 2008, 29 September 2008.

Paus Yohanes Paulus II, Veritatis Splendor (Cahaya Kebenaran), Jakarta:

Departemen Dokumentasi Penerangan KWI 1995.

Published

2009-01-17