FUNGSI PERAYAAN ADAT BATAK DAN PERAYAAN SAKRAMEN PERKAWINAN PADA MASYARAKAT BATAK KATOLIK DALAM PERSPEKTIF FUNSIONALISME AGAMA

Authors

  • Yustinus Slamet Antono Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Ade Christianto Tambunan Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Largus Nadeak Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Keywords:

Adat perkawinan Batak, sakramen perkawinan, dalihan na tolu, ritus, fungsionalisme agama, fungsi integratif, fungsi laten of maintenance

Abstract

Mayoritas masyarakat Batak Toba adalah Kristen (Protestan dan Katolik). Fungsionalisme agama memandang sesuatu sebagai agama dalam karakternya yang menyatukan masyarakat. Perayaan adat perkawinan Batak berdasar pada penghayatan akan sistem sosial dalihan na tolu. Perayaan sakramen perkawinan berdasar pada kepercayaan akan subjek spiritual yang disebut Tuhan. Kedua perayaan berfungsi dalam masyarakat. Dalam analisa fungsi integratif perayaan adat perkawinan Batak dan perayaan sakramen perkawinan mempengaruhi nilai-nilai perkawinan. Perkawinan dihayati mengandung kesepakatan bebas kedua pengantin, keterlibatan keluarga dan struktur dalihan na tolu, kehadiran Tuhan, kesetiaan perkawinan, serta penerusan keturunan sebagai tujuan perkawinan. Dalam fungsi laten of maintenance, perayaan adat perkawinan diterima dan membuat masyarakat menghidupi nilai-nilainya karena merupakan tradisi warisan yang bernilai baik, merupakan syarat untuk menerima hak sebagai anggota masyarakat, serta merupakan sarana menerima berkat berupa kehangatan relasi sosial. Perayaan sakramen perkawinan diterima dan membuat masyarakat menghidupi nilai-nilainya karena merupakan sarana berelasi dengan Tuhan, merupakan sarana memohon dan menerima berkat berupa optimisme hidup perkawinan, serta pengaruh dari lingkungan sosial.

Author Biography

Yustinus Slamet Antono, Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Filsafat

References

Adler, Paul et. all (Ed.). The Oxford Handbook of Sociology, Social Theory, and Organization Studies Contemporary Current. Oxford: Oxford University Press, 2014.

Baal, J. Van. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya hingga Dekade 1970: jilid 2. Jakarta: Gramedia, 1988.

Craib, Ian. Teori-teori Sosial Modern: Dari Parson sampai Habermas. Jakarta: CV Rajawali, 1984.

Cresweel, John W. dan Cresweel, J. David. Research Design: Qualitative, Quantitaive and Mixed Methods Approach. Los Angeles: Sage Publication, Inc., 2008.

Furseth, Inger dan Repstan, Pal. An Introduction to the Sociology of Religion: Classical and Contemporary Perspectives. Great Britain: TJ International, 2006.

Haryanto, Sindung. Sosiologi Agama: dari Klasik hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.

Hasibuan, J. S. Batak. Jakarta: PT. Jayakarta Agung Offset, 1985.

Hendropuspito, D. Sosiologi Agama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1965.

Hoghin, H. I. dan Malinowski, Bronislaw. Law and Order in Polynesia. London: Christoper Inc., 1934.

Hutabarat, T.M. PARRAMBUAN: Pengkataion dohot Parjambaron di Angka Ulaon Pesta. Medan: Serumpun Gunung, 1975.

Johnstone, Ronald. Religion in Society: A Sosiology of Religion, edisi kelima . New Jersey: Courier Companies, 1997.

Panggabean, H.P. et al. Kekristenan dan Adat Budaya Batak dalam Perbincangan. Jakarta: Kerabat, 2001.

Koentjaraningrat. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia, 1984.

_________. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2007.

Macionis, John. Sociology. Boston-United State of America: Pearson Education Inc, 2012.

Maliki, Zainuddin. Rekonstruksi Teori Sosial Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.

Nainggolan, Togar. Batak Toba: Sejarah dan Transformasi Religi. Medan: Bina Media Perintis, 2012.

Parson, Talcot. The Social System. London and New York: Routledge, 1991.

Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Ritzer, George dan Stepnisky, Jeffrey. Sociological Theory, edisi kesembilan. New York: McGraw-Hill., 2018.

___________. Sociological Theory, edisi kesepuluh. California: Sage Publication Inc., 2018.

Schreiner, Lothar. Adat dan Injil: Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978.

Siahaan, Nalom. Adat Dalihan Natolu: Prinsip dan Pelaksanaannya. Jakarta: Tulus Jaya, 1982.

Simanjuntak, Bungaran. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2002.

____________. Struktur Sosial dan Politik Batak Toba hingga 1945: Suatu Pendekatan Antropologi Budaya dan Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.

Soekanto, Soerjono. Talcott Parson: Fungsionalisme Imperatif. Jakarta: Penerbit Rajawali, 1986.

Tarigan, T.E. dan Tambunan, Emilkam. Struktur dan Organisasi Masyarakat Toba. Ende: Percetakan Arnoldus, 1974.

Van Baal, J. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya hingga decade 1970 jilid 2. Jakarta: PT. Gramedia, 1988.

Warneck, J. Kamus Batak Toba-Indonesia, (versi asli: Bataks-Netherlands Woordenboek) diterjemahkan oleh Leo Joosten. Medan: Bina Media Perintis, 2001.

Watimena, Reza A. A. Untuk Semua Yang Beragama: Agama dalam Pelukan Filsafat, Politik dan Spiritualitas. Depok: Penerbit Kanisius, 2020.

Winters, Christopher (ed.). International Dictionary of Anthropologists. New York: Garland Publishing, 1991.

Downloads

Published

2023-08-30

How to Cite

Antono, Y. S. ., Tambunan, A. C. ., & Nadeak, L. . (2023). FUNGSI PERAYAAN ADAT BATAK DAN PERAYAAN SAKRAMEN PERKAWINAN PADA MASYARAKAT BATAK KATOLIK DALAM PERSPEKTIF FUNSIONALISME AGAMA. LOGOS, 20(2), 163–176. Retrieved from https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/2996

Issue

Section

Artikel