KRITIK SOSIAL : Nabi Israel-Yehuda
DOI:
https://doi.org/10.54367/logos.v15i1.335Keywords:
semi-nomaden, keadilan, menetap, ketidakadilan, kerakusan, kekerasan, penyalahgunaan, pemanipulasian, pemerasan, penindasan, perampasan, penyesatan, perjualbelikan, pertobatan.Abstract
Kehidupan semi-nomaden di padang gurun membentuk bangsa Israel peka terhadap keadilan sosial. Kepedulian terhadap keadilan sosial itu berangsur-angsur luntur bersamaan dengan menetapnya bangsa itu di tanah Kanaan. Salah satu penyebabnya adalah kerakusan tuan-tuan tanah dan penyalahgunaan kuasa para penguasa yang mau meraup keuntungan pribadi. Akibatnya terjadi kekerasan dan penindasan terhadap orang-orang lemah, terbentang jurang antara orang kayamiskin dan ketidakadilan sosial. Kenyataan inilah yang mendorong para nabi Israel melontarkan kritik sosial bagi bangsanya. Berpedoman pada masyarakat perjanjian (Ul 12-26) Nabi Amos mencelapemanipulasian perkara pengadilan dengan uang suap untuk memeras orang miskin. Nabi Yesaya mengkritik para pemimpin Yerusalem dan penduduknya yang sudah menjadi sundal atau kehilangan keadilan dan kebenaran. Nabi Mikha mengecam para penguasa Yehuda yang membenci keadilan dan nabi-nabi palsunya yang menyesatkan. Nabi Zefanya mencela penduduk Yehuda yang berlaku tidak adil, para pemimpin dan hakim-hakim yang tidak membela rakyat dan para imam yang mencemarkan ibadat. Nabi Yeremia mengritik bahwa kepercayaan kepada TUHAN yang tinggal bersama umat-Nya di Bait- Nya adalah sia-sia bila tidak dibarengi pertobatan dan tindak keadilan. Nabi Yehezkiel mengecam para pemimpin Yehuda yang memeras dan membiarkan rakyatnya tersesat serta menuduhkan kejahatan sosial dan keagamaan pada rakyatnya. Nabi Obaja mengutuk kejahatan bangsa Edom yang bertindak kejam dan merampas tanah dari sisa-sisa penduduk Yehuda buangan serta memperbudak mereka. Nabi Zakharia menuduh dan mengingatkan bahwa pertobatan tidak cukup dengan menyelesaikan pembangunan kembali Bait Allah saja, tetapi harus dibarengi dengan hidup dalam kebenaran, kebaikan dan keadilan. Nabi Yoel mengecam dan menubuatkan hukuman terhadap musuh-musuh Israel (Tirus, Sidon dan Filistin) atas kejahatan mereka yang merampas tanah dan perkakas Bait Allah serta memperjualbelikan bangsa Israel sebagai budak.References
Block, D.I. The Book of Ezekiel. Chapters 1-24. Michigan: Grand Rapids,
Gray, G.B. Critical and Exegetical Commentary on the Book of Isaiah.
Introduction and Commentary on I-XXVII. Edinburgh: T&T Clark
Ltd., 1980.
Hendriks, H.Keadilan Sosial dalam Kitab Suci. Yogyakarta: Kanisius, 1990.
Holladay, W.L. Jeremiah 1. A Commentary on the Book of the Prophet
Jeremiah Chapters 1-25, Hermeneia. Philadelphia: Fortress Press,
Kaiser, O. Isaiah 1-12, OTL. London: SCM Press, 1983.
Merrill, E.H. Haggai, Zechariah, Malachi. An Exegetical Commentary.
Chicago: Moody, 1994.
Miller, J.W.Meet the Prophets: A Beginner’s Guide to the Book of the Biblical Prophets. New York: Paulist Press, 1987.
Oswalt, J.N. The Book of Isaiah. Chapters 1-39, NICOT. Grand Rapids:
William B. Eerdmans, 1988.
Paul, S.M. A Commentary on the Book of Amos, Hermeneia. Minneapolis:
Fortress Press, 1991.
Smith, R.L. Micah-Malachi, WBC 32. Grand Rapids: Thomas Nelson, 1984.
Sweeney, M.A. Zephaniah. A Commentary, Hermeneia. Philadelphia:
Fortress Press, 2003.
Thompson, J.A.The Book of Jeremiah. Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1989.
Wolff, H.W. Joel and Amos. A Commentary on the Books of the Prophets Joel and Amos, Hermeneia. Philadelphia: Fortress Press, 1977.
______ . Micah. A Commentary. Augsburg: Fortress, 1990.
Zimmerli, W. Ezekiel 1-2. A Commentary on the Book of the Prophet Ezekiel Chapter 1-24,25-48, Hermeneia. Philadelphia: Fortress Press, 1979- 1983.
Zvi, E.B. A Historical-Critical Study of the Book of Obadiah. Berlin: Walter
de Gruyter, 1996.
______ . A Historical-Critical Study of the Book of Zephaniah. Berlin: Walter de Gruyter, 1991.