TOKOH PANUTAN-KHARISMATIS DALAM KEBHINEKAAN
DOI:
https://doi.org/10.54367/logos.v14i2.340Keywords:
kekerasan, pilihan rasional, internalisasi, tokoh panutan kharismatis, keutuhan negara.Abstract
Isu kebhinekaan atau keberagaman akhir-akhir ini diserukan kembali oleh orang-orang yang dianggap tokoh atau menokohkan diri dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pengangkatan kembali isu-isu tersebut bisa dimaklumi karena akhir-akhir ini tindakan-tindakan yang mengarah pada radikalisme muncul di berbagai tempat di Indonesia. Artinya, terdapatnya kelompok masyarakat yang anti kebhinekaan (tidak terang-terangan) itu pernah muncul pada masa-masa sebelumnya tetapi frekuensinya tidak sebanyak yang terjadi pada akhir-akhir ini. Bukan tidak mungkin gerakan-gerakan tersembunyi seperti itu membahayakan keutuhan negara. Tokoh panutan-kharismatis yang mengedepankan kebhinekaan demi keutuhan negara selalu dibutuhkan agar masyarakat Indonesia terbebas dari kekacauan yang disebabkan oleh sara (suku, agama dan ras).References
Berger, Peter, L. and Luckmann, The Social Construction of Reality,
Garden City: Doubleday&Company, Inc. 1966.
Fromm, Erich, Akar Kekerasan Analisis Sosio-Psikologis atas Watak
Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Mulder, Niels, Kebatinan dan Hidup sehari-hari Orang Jawa Kelangsungan
dan Perubahan Kulturil, Jakarta: Gramedia, 1983.
Poloma, Margaret M., Sosiologi Kontemporer, Jakarta: Rajawali, 1984.
Weber, Max, Economy and Society, Los Angeles: University of California
Press, 1978.
Downloads
Published
2019-04-25
How to Cite
Antono, Y. S. (2019). TOKOH PANUTAN-KHARISMATIS DALAM KEBHINEKAAN. LOGOS, 14(2), 89–101. https://doi.org/10.54367/logos.v14i2.340
Issue
Section
Artikel