GEREJA SEBAGAI PERSAUDARAAN YANG MENERIMA DAN MENGHADIRKAN KERAJAAN SURGA
Keywords:
Gereja, Kerajaan Surga, persaudaraan, relasi, kasihAbstract
Pada hakekatnya Gereja bertugas mewartakan Kerajaan Surga di dunia ini. Untuk dapat menghadirkan Kerajaan Surga itu, Gereja seyogyanya membuka hati dan seluruh diri untuk menerima kehadiran Kerajaan Surga. Menjadi seperti anak kecil, yaitu sikap bergantung total pada kekuatan Allah, adalah tindakan yang cocok untuk menyambut Kerajaan Surga. Kekuatan Allah yang ada memotivasi Gereja untuk menghadirkan dengan pasti Kerajaan Surga ke dunia ini. Kehadiran Kerajaan Surga diwujudkan secara konkrit oleh Gereja membentuk hidup persaudaraan sejati. Ide persaudaraan ini muncul karena dalam Gereja itu sendiri belum terwujud hidup persaudaraan yang harmonis. Gereja seyogyanya menjalin relasi yang akrab dengan sesama saudara dan melihat saudara lain sebagai bagian dari dirinya. Dengan demikian terciptalah hubungan kasih antar-subyek. Perikop Matius 18:15-20 melukiskan bahwa bentuk persaudaraan tampak tatkala seorang saudara berbuat dosa, Gereja berusaha menegur saudara itu dalam kasih persaudaraan. Selain itu, bentuk persaudaraan diwujudkan juga dalam doa bersama, yang didalamnya Gereja dapat menggali akar permasalahan dan mencari solusi yang terbaik sehingga dapat tercipa hidup damai, adil dan penuh persaudaraan sebagai wujud kehadiran Kerajaan Surga.References
Aritonang, Jan. Teologi Perjanjian Baru 2: Keselamatan dan Hidup Baru. Judul asli: New Testament Theology. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992.
Dister, Nico Syukur. Kristologi: Sebuah Sketsa. Yogyakarta: Kanisius, 1987.
Donald, S. “Matthew 2: 1-12” dalam J. D. Kingsbury (ed.), Interpretation; The Gospel of Matthew Vol XLVI, no. 4. Virginia: Union Theological Seminary, 1992.
Fuellenbach, J. The Kingdom of God: The Central Message of Jesus Teaching in Light of the Modern World. Manila: Divine World Publication, 1987.
Gray, John. The Biblical Doctrine of the Reign of God. Edinburgh: T&T Clark, 1979.
Groenen, C. Pengantar ke dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1984.
Gutzwiller, R. Saint Matthew’s Gospel. London: Darton, Longman and Todd, 1964.
Jacobs, Tom. Sikap Dasar Kristiani. Yogyakarta: Kanisius, 1985.
Ladd, George Eldo. The Presence of the Future. Michigian: Eerdmans, 1974.
Lang, Bernhad. Monotheism and Prophetic Minority: An Essay Biblical History and Sociology. England: The Almond Press, 1983.
Meier, J. The Vision of Matthew. New York: Paulist Press, 1979.
Morris, Leo. New Testament Theology. Micigian: Zonderuan Publisihing Horse, 1986.
Suharyo, I. "Gambaran Gereja Matius dalam Injil Matius”, dalam Tom Jacobs (ed.). Gereja Menurut Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
————. Membaca Kitab Suci: Mengenal Tulisan Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1991.
————. Pengantar Injil Sinoptik. Yogyakarta: Kanisius, 1989.
Tisera, Guido. Mateus Injil Kerajaan Surga. Maumere-Flores: STFK Ledalero, 1988.