MEMBANGUN DUNIA YANG TERBUKA UNTUK MENGALAMI HIDUP BERSAUDARA
Suatu Uraian Deskriptif-Kritis Moral Berdasarkan Ensiklik Fratelli Tutti
Keywords:
dunia, persaudaraan, Fratelli Tutti, Ajaran Sosial Gereja, individualismeAbstract
Dunia zaman sekarang sedang mengalami krisis moralitas. Dampak buruk dari krisis moralitas menimbulkan masalah sosial, seperti kesenjangan dan ketidakadilan sosial. Secara konkret, maalah sosial ini tampak dalam adanya sikap-sikap manusia untuk memanipulasi nilai luhur kehidupan, eksploitasi sosial serta lumpuhnya relasi sosial. Hal ini mengakibatkan ketimpangan sosial yang tampak dengan adanya batasan-batasan sosial, seperti perbedaan antara kaya dengan miskin, penguasa dengan budak serta kelompok sendiri dengan musuh. Oleh karena itu, semakin lama manusia jatuh pada sikap xenophobia dan individualism. Menanggapi realitas tersebut, Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja menegaskan pentingnya membangun dunia yang terbuka untuk mengalami hidup besaurdara. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki martabat, hak dan kewajiban yang sama untuk mengembangkan hidup bersama. melalui ajaran Gereja, Paus Fransiskus mengajak semua orang untuk membangun dunia yang terbuka dalam persaudaraan universal.References
Eskobar, Mario. Fransiskus Manusia Pendoa. Jakarta: PT Gramedia, 2013.
Gobry, Ivan. Fansiskus dari Assisi. Ende: Nusa Indah, 1976.
Marpaung, Manangar. Spiritualitas Dasar Fransiskan. Medan, Bina Media Perintis, 2018.
Meo, Ansel dan Kons Meo. Memahami Awam dan Kerasulannya. Flores: Nusa Indah, 2002.
Moa, Antonius. Moral Sosial: Keterlibatan Gereja di dalam Dunia. Pematangsiantar: STFT St. Yohanes, 2009 (diktad).
Nugroho, R. B. E. Agung dan Benediktus W. Y. Prayogo. Fransiskus dari Amerika Latin. Jakarta: Obor, 2014.
Paus Fransiskus. Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama. Jakarta: Dokpen Konferensi Waligereja Indonesia, 2019.
Paus Yohanes Paulus II. Ensiklik Redemptoris Hominis. Ende: Nusa Indah, 1979.