GIORDANO BRUNO, TUMBAL SENGKETA IMAN DAN PENGETAHUAN?
Keywords:
Giordano Bruno, konflik agama dan sains, kosmologi heliosentris, alam semesta ananta, dunia jamak, dialog iman dan pengetahuan, Inkuisisi Gereja KatolikAbstract
Artikel ini mengeksplorasi konflik historis antara agama dan sains melalui studi kasus Giordano Bruno (1548–1600), seorang filsuf alam yang dihukum mati oleh Gereja Katolik. Dengan fokus pada pemikiran kosmologi Bruno yang mengembangkan gagasan heliosentris Nicolaus Copernicus, tulisan ini mengeval_uasi konsep-konsep revolusioner seperti alam semesta tanpa batas dan dunia jamak yang bertentangan dengan doktrin Gereja. Artikel ini juga membahas proses pengadilan Bruno yang kompleks, mengungkapkan bahwa dakwaan terhadapnya melibatkan unsur-unsur teologi Katolik, filsafat Hermetik, dan Protestantisme, bukan sekadar dukungannya terhadap teori Copernicus. Melalui analisis ini, artikel menyoroti pentingnya dialog yang konstruktif antara agama dan sains untuk menghindari konflik destruktif seperti yang dialami Bruno. Dengan merujuk tipologi hubungan agama dan sains dari Ian Barbour, tulisan ini mengusulkan integrasi kedua bidang untuk mendukung kemajuan kemanusiaan. Kesimpulannya, artikel ini menekankan perlunya pendekatan multidisipliner dan reflektif dalam memahami interaksi antara iman dan pengetahuan di tengah tantangan sejarah dan kontemporer.References
De Cruz, Helen. "Religion and Science," The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Summer 2019 Edition). Disunting oleh Edward N. Zalta.https://plato.stanford.edu/archives/sum2019/entries/religion-science/ (diakses 10 Desember 2019, 12.10 WIB).
Finocchiaro, Maurice A. “Philosophy versus Religion and Science versus Religion: the Trials of Bruno and Galileo,” dalam Giordano Bruno: Philosopher of the Renaissance. Disunting oleh Hilary Gatti. New York, NY: Routledge, 2016, 55-82.
Gale, George. “Multiple Universe,” dalam Cosmology: Historical, Literary, Philosophical, Religious, and Scientific Perspectives. Disunting oleh Norriss S. Hetherington. New York, NY: Garland, 1993, 533-545.
Gardner, Martin. “The Hermit Scientist.” The Antioch Review 74, no. 3 (2016): 545–55. https://doi.org/10.7723/antiochreview.74.3.0545.
Harrison, Edward. Cosmology: The Science of the Universe Edisi Kedua. Cambridge: Cambridge University Press, 2000.
Kragh, Helge. Conceptions of Cosmos: From Myths to the Accelerating Universe: A History of Cosmology. Oxford: Oxford University Press, 2007.
Lerner, Lawrence S. dan Edward A. Gosselin. “Giordano Bruno,” dalam Scientific American vol. 228, no. 4 (April 1973), 86-94.
Lerner, Lawrence S., dan Edward A. Gosselin. “Was Giordano Bruno a Scientist?: A Scientist’s View.” American Journal of Physics 41, no. 1 (1973): 24–38.
Lerner, Michel-Pierre dan Jean-Pierre Verdet. “Copernicus,” diterjemahkan oleh James Evans, dalam Cosmology: Historical, Literary, Philosophical, Religious, and Scientific Perspectives. Disunting oleh Norriss S. Hetherington. New York, NY: Garland, 1993, 147-173.
Silk, Joseph. The Infinite Cosmos: Questions from the Frontiers of Cosmology. Oxford: Oxford University Press, 2006.
Sobel, Dava. A More Perfect Heaven: How Copernicus Revolutionized the Cosmos. New York, NY: Walker & Company, 2011.
Yates, Frances A. Giordano Bruno and the Hermetic Tradition. London: Routledge and Kegan Paul, 1964.
