HARAPAN YANG TIDAK MENGECEWAKAN
Uraian Teologis Ajaran Paus Fransiskus dalam Spes Non Confundit Bulla yang Menandai Yubileum Biasa Tahun 2025
Keywords:
manusia, insan peziarah, iman, harapan, kasih, penderitaan, wafat, bangkit, tidak mengecewakan, membebaskan, menyelamatkan, memberdayakan, tantangan, menatap, menata, kebangkitan badan, kehidupan kekal, kepenuhan, Kerajaan AllahAbstract
Dalam perayaan Tahun Yobel 2025 ini, Paus Fransiskus menyatakan kepada kaum beriman, insan peziarah, mengenai pentingnya “harapan.” Memiliki harapan berarti memiliki masa depan. Dasar harapan adalah iman. Iman dan harapan merupakan dua keutamaan yang harus dimiliki oleh setiap pribadi beriman agar bisa menggapai keselamatan dan kebahagiaan dalam dan bersama Yesus Kristus. Dalam diri Yesus yang disalibkan dan bangkit “tergenapi harapan” atas janji-janji Allah bagi semua manusia untuk memperoleh keselamatan dan kemuliaan. Dia adalah Jawaban Tuntas atas semua penderitaan dan persoalan hidup manusia. Dialah jaminan keselamatan bagi semua manusia yang percaya kepada-Nya. Dalam Dia, harapan kristiani tidak akan pernah mengecewakan karena didasarkan pada kepastian bahwa tidak ada sesuatu pun atau seorang pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Harapan sangat penting dalam beriman. Harapan serentak menjadi keutamaan dan kekuatan yang memampukan kita untuk bertahan dalam pencobaan karena harapan dibangun atas dasar iman dan dipupuk oleh perbutan amal kasih. Harapan juga menjadi keutamaan dan kekuatan yang memampukan kita untuk senantiasa berkembang dalam kehidupan.References
Heuken, A. A. Heuken. Ensiklopedi Gereja Jilid VIII. Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2005.
Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa ini Gaudium et Spes, dalam Dokumen Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta: Obor, 1993.
O’Collins, G. et al., Kamus Teologi (judul asli: A Consice Dictionary of Theology), diterjemahkan oleh I. Suharyo. Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Paus Benediktus XVI, Ensiklik Spe Salvi (Harapan yang Menyelamatkan) Seri Dokumen KWI no. 88, diterjemahkan oleh F. X. Hadisumarta dan Anicetus B. Sinaga. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI: Obor, 2014.
Paus Fransiskus, Ensiklik Laudato Si’ (Terpujilah Engkau) Seri Dokumen KWI no. 98, diterjemahkan oleh Martin Harun. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI: Obor, 2018.
Paus Fransiskus, Spes Non Confundit (Bulla Menandai Yubileum Biasa Tahun 2025) Seri Dokumen Gerejawi no. 144, diterjemahkan oleh Thomas Eddy Susanto. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI: Obor, 2025.