BERSAMA BERTRANSFORMASI MENJADI MANUSIA MENURUT GAMBAR ALLAH
Keywords:
bertransformasi, gambar Allah, kebersamaan transformatif, menjadi manusia, berstatus ciptaan, pokok anggurAbstract
Manusia yang dicipta bereksistensi menurut gambar Allah mengandung potensi ciptaan (awal) dan juga mengaktualisasi proses pembetukan baru (transformasi) sepanjang sejarah kemanusiaan. Sejak awal, rencana Allah yaitu kebahagiaan bersama sesama manusia, bersama ciptaan lain, dan bersama Allah tergganggu oleh tindakan berdosa manusia, karena manusia mencedarai kebersamaan dengan mengalienasi sesama manusia, mengeksploitasi ciptaan lain, dan menjauh dari Pencipta. Bersama bertransformasi menjadi manusia menurut gambar Allah sangat relevan disuarakan agar terjadi reformasi hidup secara kontinu. Kenyataan dan proses transformasi manusia dilukiskan dengan baik dalam kiasan Pokok Anggur yang Benar dalam Yohanes 15: 1-8. Transformasi manusia menjadi diri yang terbaik adalah menjadi ciptaan baru sebagaimana direncanakan Tuhan. Kebaruan manusia akan terealisir kalau manusia berada di dalam Tuhan, dan Tuhan berada dalam manusia. Keberadaan insani yang berisi daya ilahi membangunkan kehendak manusia sehingga manusia tetap terjaga dan siap menghadapi perubahan dan bergerak menuruti perintah Yesus, yakni saling mengasihi satu sama lain. Murid Yesus dibentuk menjadi pakar kebersamaan transformatif di zaman aktual. Zaman sekarang berciri globalisasi, kecerdasan artifisial, dan perubahan disruptif. Dalam hal ini, kecerdasan manusia harus mencerminkan Kecerdasan Allah Pencipta segala sesuatu, dengannya manusia secara bersama bahagia mengalami penyelenggaraan-Nya, dan saat manusia menggunakan kecerdasan tersebut Allah dimuliakan.References
Cahyadi, Krispurwana. Pribadi Manusia Citra Allah, Menghayati Hidup sebagai Suster KSSY. Yogyakarta: Kanisius, 2021.
Ciresi, Sal. Christ the Vine, a Theological Exposition of John 15: 1-8. 1999. Diunggah dari internet.
Covey, Stephen. The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif). Jakarta: Binarupa Aksara, 1997.
Dhakidae, Daniel (ed.). Era Disrupsi, Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia. Jakarta: AIPI, 2017.
Dikasterti untuk Ajaran Iman dan Dikasteri untuk Kebudayaan dan Pendidikan. Antiqua et Nova, Catatan tentang Hubungan antara Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Manusia. Roma, 2025.
Goleman, Daniel. Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting dari pada IQ. Jakarta: Gramendia, 2001.
Komisi Teologi Internasional. Sinodalitas dalam Kehidupan dan Misi Gereja. Jakarta: Dokpen KWI, 2022.
Nadeak, Largus. At Home di Bumi, Makna Ekologis Peristiwa Penting Iman Kristen. Medan: Bina Media Perintis, 2019.
Paus Fransiskus. Ensiklik Fratelli Tutti (Saudara Sekalian). Jakarta: Dokpen KWI, 2021.
Paus Yohanes Paulus II. Ensiklik Evangelium Vitae (Injil Kehidupan). Jakarta: Dokpen KWI, 1996.
Pieper, Josef. The Four Cardinal Virtues. Indiana: University of Notre Dame Press, 1980.
Sanna, Ignazio. Immagine di Dio e Libertà Umana, per un’Antropologia e Misura d’Uomo. Roma: Città Nuova, 1990.
Stanislaus, Surip. Kiasan Berpesan (Kata-kata Masyal Bermoral). Yogyakarta: Kanisius, 2021.
Stoltz, Paul, Adversity Quotient, Faktor Paling Penting dalam Meraih Sukses. Jakarta: Gramedia, 2007.
Sujoko, Albertus. Belajar Menjadi Manusia, Berteologi Moral menurut Bernard Häring. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Trowillot, Michel-Rolph. Global Transformastions, Anthropology and the Modern World, Macmillan: Palgrave, 2003.
Wibawa, Heru K. Transforamasi Diri. Jakarta: Kompas Gramedia, 2017.
Wolf, Hans Walter. Antropologia del’Antico Testamento. Brescia: Qieriniana, 1993.