MELACAK PERAN AGAMA DALAM RUANG PUBLIK
DOI:
https://doi.org/10.54367/logos.v16i1.562Keywords:
sekular, postsekular, agama, ruang publicAbstract
Pemikiran Jurgen Habermas tentang masyarakat postsekular harus dimengerti juga dalam kaitannya dengan kebangkitan agama. Dalam masyarakat sekular, lewat proses modernisasi, agama didomestifikasi. Kini dalam zaman postsekular agama bukannya lenyap, sebaliknya justeru menunjukkan potensi semantiknya. Melihat peristiwa itu, Jurgen Habermas meyakini bahwa peran agama dalam ruang publik suatu negara hukum demokratis perlu diperhitungkan. Agama tidak cukup dipandang sebagai artefak kebudayaan yang usang. Penulis berusaha menguraikan bagaimana Habermas menimbang eksistensi dan peran agama itu dalam ruang publikReferences
A.B. Menoh, Agama Dalam Ruang Publik; Hubungan Antara Agama dan Negara dalam Masyarakat Postsekuler Menurut Jurgen Habermas, Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Adams, Nicholas. Habermas and Theology, Cambridge: Cambridge
University Press, 2006.
Budi Hardiman, F. Demokrasi Deliberatif; Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Habermas, Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Budi Hardiman, F. Kritik Ideologi; Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas, Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Budi Hardiman, F. Seni Memahami, Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Budi Hardiman, F. (ed), Ruang Publik; Melacak “Partisipasi Demokratis†dari Polis sampai Cyberspace, Yogyakarta: Kanisius,2010.
Budi Hardiman, F. Habermas tentang Masyarakat Post-sekular, Jakarta: tidak diterbitkan, 2017
Habermas, Jurgen. Between Naturalism and Religion Cambridge: Polity Press, 2008.
Kleden, Paul Budi dan A Sunarko (ed.), Dialektika sekularisasi; Diskusi Habermas-Ratzinger dan Tanggapan, Maumere: Lamalera, 2010.
Mendieta, Eduardo dan Jonathan (ed.), The Power of Religion in The Public Sphere, Columbia: Columbia University Press, 2011.
Sunarko, A. Teologi Kontekstual, Yogyakarta: Kanisius, 2016.