ALLAH MEMILIH BUMI MENJADI TEMPAT TINGGALNYA : Refleksi Ekologis Atas Peristiwa Natal
DOI:
https://doi.org/10.54367/logos.v13i2.871Keywords:
llah, Natal, bumi, ciptaan, rumah, bersaudara, memelihara.Abstract
Perayaan Natal merupakan kesempatan bagi orang Kristen untuk merenungkan dan mengalami peristiwa inkarnasi ilahi. Allah menjadi manusia dan memilih bumi menjadi tempat tinggal-Nya. Bumi menjadi rumah bersama Allah Pencipta dengan manusia ciptaan dan ciptaan lain. Cara Fransiskus Assisi merayakan Natal yang melibatkan warga ekologis, menjadi inspirasi panggilan untuk orang beriman agar menjaga bumi rumah bersama dan melindungi penghuninya yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan ciptaan lain. Dengan melindungi bumi dan penghuninya, manusia menghormati Pencipta, dan ciptaan berperan sakramental mentransparansikan Sang Pencipta. Agar bumi menjadi rumah bersama yang menyegarkan, manusia dipanggil untuk melakukan tindakan konkret di tempat dan di waktu masing-masing.References
Boff, Leonardo. Jeritan Bumi, Jeritan Penderitaan, Medan, Bina Media
Perintis, 2008.
Bonaventura. Riwayat Hidup St. Fransiskus, Kisah Besar, diterjemahkan oleh Y. Wahyosudibyo, Jakarta, SEKAFI, 1990.
Galot, Jean. Who is Christ?, A Theology of the Incarnation. Roma, Gregorian University Press, 1980.
Prasasti, Bernadeta Harini Tri (ed). Lingkungan Hidup, Dokpen KWI, 2014.
McDaniel, Jay B. With Roots and Wings, Christianity in an Age of Ecoogy and Dialogue, New York, Orbis Books, 1995.
Murphy, Charles M. At Home on Earth, Foundations for a Catholic Ethic of the Environment, New York, The Crossroad Publishing Company, 1989.
Paus Fransiskus. Ensiklik Laudato Si’, tentang Perawatan Rumah Kita Bersama, Jakarta, Obor, 2015.
Sinaga, Raidin. “Cur Verbum Capax Hominis, Asalan Inkarnasi Sabda menurut St. Thomas Aquinasâ€, Logos, vol. 6, no. 1, Juni 2008.
Thomas dari Celano, St. Fransiskus dari Asisi, Riwayat Hidup yag Pertama dan Riwayat Hidup yang Kedua, Jakarta, SEKAFI, 1984.