LOGOS
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS
<p>Jurnal <strong>Logos</strong> memuat artikel hasil penelitian tentang ilmu Filsafat dan Teologi yang dikaji secara empiris dan sesuai kaidah ilmiah sebagai refleksi kritis yang sistematis atas iman khususnya iman Katolik dengan fokus kajian Teologi, Filsafat, Kajian Sosial, Naluri dan Iman, Teknologi pada Teologi dan Filsafat, Pendidikan Agama dan kepercayaan tentang kebenaran pokok-pokok iman Katolik dalam terang wahyu Ilahi, yaitu tradisi dan Kitab Suci, selanjutnya mengenai pelaksanaan iman dalam hidup sehari-hari. Terbit 2 (dua) kali dalam setahun, Bulan <strong>Januari</strong> dan Bulan <strong>Juli </strong>oleh Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas . Majalah ini berorientasi pada Nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan ini dimaksudkan sebagai media untuk mengangkat dan mengulas pengalaman manusia dan religius berdasarkan disiplin ilmu filsafat dan teologi serta ilmu-ilmu humaniora yang terkait dengannya</p>UNIKA Santo Thomasen-USLOGOS1412-5943HARAPAN YANG TIDAK MENGECEWAKAN
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5181
<p>Dalam perayaan Tahun Yobel 2025 ini, Paus Fransiskus menyatakan kepada kaum beriman, insan peziarah, mengenai pentingnya “harapan.” Memiliki harapan berarti memiliki masa depan. Dasar harapan adalah iman. Iman dan harapan merupakan dua keutamaan yang harus dimiliki oleh setiap pribadi beriman agar bisa menggapai keselamatan dan kebahagiaan dalam dan bersama Yesus Kristus. Dalam diri Yesus yang disalibkan dan bangkit “tergenapi harapan” atas janji-janji Allah bagi semua manusia untuk memperoleh keselamatan dan kemuliaan. Dia adalah Jawaban Tuntas atas semua penderitaan dan persoalan hidup manusia. Dialah jaminan keselamatan bagi semua manusia yang percaya kepada-Nya. Dalam Dia, harapan kristiani tidak akan pernah mengecewakan karena didasarkan pada kepastian bahwa tidak ada sesuatu pun atau seorang pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Harapan sangat penting dalam beriman. Harapan serentak menjadi keutamaan dan kekuatan yang memampukan kita untuk bertahan dalam pencobaan karena harapan dibangun atas dasar iman dan dipupuk oleh perbutan amal kasih. Harapan juga menjadi keutamaan dan kekuatan yang memampukan kita untuk senantiasa berkembang dalam kehidupan.</p>Alfonsus AraSurip Stanislaus
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16117141PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEKUDUSAN TERHADAP SIKAP SPIRITUAL MAHASISWA KATOLIK UNDANA KUPANG
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/4892
<p>Tujuan artikel adalah untuk menganalisis pengaruh presepsi tentang kesucian terhadap sikap hidup spiritual mahasiswa UNDANA Kupang. Data diambil didasarkan pada adanya dugaan bahwa ketika adanya kesalahpahaman tentang konsep kesucian maka akan berpengaruh pada sikap hidup spiritualnya. Hal ini dialami oleh kebanyakan mahasiswa katolik yang menganggap bahwa kesucian hanya diperuntukkan bagi kaum religious saja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitiatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuestioner, observasi dan dokumentasi. Sampel yang diambil berdasarkan sampel sensus dari 83 mahasiswa katolik. Data dianalisis dengang menggunakan data statistik deskriptif dan inferensial yang mencakup uji validitas, uji reabilitas, normalitas heteroskedastisitas, linearitas dan analisis sederhana. Hasil analisis menunjukan bahwa presepsi mahasiswa tetang kesucian tergolong tinggi (78,20%), begitu juga Sikap spiritual mahasiswa yang tergolong tinggi (79,06%). Ini mencerminkan bahwa konsep kesucian yang benar akan berpengaruh positif terhadap perilaku sikap keagamaan, baik itu dalam kehidupan kampus yang tercermin dalam tanggung jawab akademik maupun pada kehidupan sosial. Penelitian ini diharapakan mampu memberikan pedoman dan pemahaman yang positif tentang konsep kesucian sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan terutama bagi para mahasiswa di kampus.</p>Yofince AbatanMaria Hendritha Lidya NgongoKletua Nganga MbasaSofia MamukFransiska Klau
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16142151BELASKASIHAN ALLAH MENGATASI REALITAS KEBERDOSAAN MANUSIA
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5182
<p>This study reflects on the theological and moral significance of the Sacrament of Penance as an expression of God’s mercy in response to the enduring reality of human sinfulness. The main question addressed is: how does the Catholic tradition understand and uphold the Sacrament of Penance as both a personal and communal response to sin in a context marked by moral relativism and diminished awareness of sin? The objective of this paper is to demonstrate that the sacrament is not merely a legal ritual, but a transformative encounter with divine mercy. The method used is theological reflection grounded in Scripture, Magisterium documents, and insights from key theological figures such as Augustine, Thomas Aquinas, Joseph Ratzinger, and Pope Francis. By exploring the dimensions of sin--personal, social, and structural-“this study affirms that genuine conversion is both ethical and relational, requiring personal responsibility and communal restoration. The result shows that the Sacrament of Penance remains essential in forming moral conscience, restoring human dignity, and making God’s redemptive love present in a broken world. Far from being outdated, the sacrament continues to serve as a vital path of healing and reconciliation in the life of the Church today.</p>Filipus Bimo Perbowo
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16152164CINTA KASIH PASTORAL SEBAGAI FOKUS PEMBINAAN CALON IMAM
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5183
<p><strong> </strong></p> <p>Menjadi imam merupakan panggilan yang luhur dan mulia. Di dalam karunia tersebut terkandung tugas dan tanggung jawab untuk melayani umat Allah. Untuk membentuk calon imam yang berorientasi cinta kasih pastoral bermodelkan kasih kegembalaan Yesus Kristus, Anjuran Apostolik <em>Pastores Dabo Vobis</em> menegaskan pentingnya pembinaan calon imam secara holistik. Pembinaan tidak hanya berfokus dan menitikberatkan aspek intelektual, tetapi juga dan terutama menekankan aspek manusiawi, rohani dan pastoral. Cinta kasih sebagai inti spiritualitas imamat merupakan fondasi utama agar para imam dapat melaksanakan panggilan mereka dengan komitmen dan tanggung jawab yang bersumber dari Yesus, Sang Imam Agung dan Gembala Baik.</p>Sihol SitumorangSanjaya Putra Girsang
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16165171LUKAS 1:26-45 SEBAGAI FONDASI TEOLOGI BIBLIS DOA SALAM MARIA
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5184
Fransiskus Xaverius MarmidiSilvester Rasun MoroSurip Stanislaus
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16172193BERSAMA BERTRANSFORMASI MENJADI MANUSIA MENURUT GAMBAR ALLAH
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5185
<p>Manusia yang dicipta bereksistensi menurut gambar Allah mengandung potensi ciptaan (awal) dan juga mengaktualisasi proses pembetukan baru (transformasi) sepanjang sejarah kemanusiaan. Sejak awal, rencana Allah yaitu kebahagiaan bersama sesama manusia, bersama ciptaan lain, dan bersama Allah tergganggu oleh tindakan berdosa manusia, karena manusia mencedarai kebersamaan dengan mengalienasi sesama manusia, mengeksploitasi ciptaan lain, dan menjauh dari Pencipta. Bersama bertransformasi menjadi manusia menurut gambar Allah sangat relevan disuarakan agar terjadi reformasi hidup secara kontinu. Kenyataan dan proses transformasi manusia dilukiskan dengan baik dalam kiasan Pokok Anggur yang Benar dalam Yohanes 15: 1-8. Transformasi manusia menjadi diri yang terbaik adalah menjadi ciptaan baru sebagaimana direncanakan Tuhan. Kebaruan manusia akan terealisir kalau manusia berada di dalam Tuhan, dan Tuhan berada dalam manusia. Keberadaan insani yang berisi daya ilahi membangunkan kehendak manusia sehingga manusia tetap terjaga dan siap menghadapi perubahan dan bergerak menuruti perintah Yesus, yakni saling mengasihi satu sama lain. Murid Yesus dibentuk menjadi pakar kebersamaan transformatif di zaman aktual. Zaman sekarang berciri globalisasi, kecerdasan artifisial, dan perubahan disruptif. Dalam hal ini, kecerdasan manusia harus mencerminkan Kecerdasan Allah Pencipta segala sesuatu, dengannya manusia secara bersama bahagia mengalami penyelenggaraan-Nya, dan saat manusia menggunakan kecerdasan tersebut Allah dimuliakan.</p>Largus Nadeak Laurentius TinambunanAntonius Moa
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16194200PARTISIPASI ORANG MUDA KATOLIK PAROKI SANTA BARBARA SAWAH LUNTO PADANG DALAM HIDUP MENGGEREJA
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5186
<p>Orang muda Katolik adalah masa kini dan masa depan Gereja. Orang Muda Katolik adalah putra dan putri Gereja yang harus disapa dan dilibatkan dalam hidup meng-Gereja. Dewasa ini ada banyak orang muda Katolik menghadapi banyak tantangan duniawi yang tidak ringan misalnya individualistik dan hedonistik akibat dari kemajuan teknologi dsan lingkungan yang yang tidak mendukung. Hal tersebut bisa mengakibatkan mereka mengalami krisis iman dan bahkan menjauh diri dari Gereja, Situasi tersebut jelas sangat mempengaruhi kehidupan orang muda Katolik yang merupakan andalan dan harapan bagi penerus Gereja yang sendang berziarah di dunia ini. Gereja telah dan terus menyapa serta merangkul orang muda Katolik melalui dokumen-dokumen Gereja dan kegiatan-kegiatan nyata baik secara international, nasional, dan lokal di keuskupan dan parokinya masing-masing. Orang muda Katolik harus dipersiapkan dan dimampukan untuk ikut berpatisipasi aktif dalam menghidupkan dan mengembangkan Gereja</p>Yohanes Anjar DonobaktiAlfonsus Garpar BaniGonti Simanullang
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16201213KOMUNITAS BASIS GEREJAWI SEBAGAI SALAH SATU WADAH SOSIALISASI SEMANGAT PERSAUDARAAN UNIVERSAL ENSIKLIK FRATELLI TUTTI DI PAROKI MARIA BUNDA PEMBANTU ABADI, BATAM
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5187
<p>As small faith-based communities, Basic Ecclesial Communities (BECs) play a strategic role in fostering bonds of solidarity, dialogue, and compassion toward others, transcending ethnic, cultural, and religious boundaries, core principles promoted in <em>Fratelli Tutti</em>. In the context of MBPA Parish, BECs function not only as spaces for communal faith gatherings but also as arenas for faith formation and the cultivation of social awareness. The methodology employed in this study combines both library research and fieldwork. Data were collected through literature review involving books, articles, and journals relevant to the research theme, as well as through field interviews conducted. The data were analyzed by interpreting the interview findings in light of the principles and values of universal fraternity as articulated in <em>Fratelli Tutti</em>. The findings reveal that BECs in MBPA Parish serve as both a means of faith formation and a locus for social praxis. Through regular meetings, social outreach, and engagement with the broader community, BECs reinforce values of solidarity, care for the marginalized, and foster spaces for intergroup dialogue. However, the research also identifies several challenges, both internal and external. Internal challenges include the limited realization of dialogue, openness, and shared responsibility among BEC members in daily life. External challenges manifest in societal stigma and negative perceptions toward Catholics by other groups. The study concludes that BECs, when guided by a vision aligned with the spirit of <em>Fratelli Tutti</em>, have the potential to be effective instruments for the socialization of universal fraternity, embodied in dialogue, openness, and shared responsibility. Continuous and consistent socialization processes may ultimately contribute to social transformation toward a more just, peaceful, and fraternal world.</p>Mitsiebenson SitepuAntonius MoaYustinus Slamet Antono
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16214233PERDAGANGAN ORANG: KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/5188
<p>Human trafficking constitutes a complex and systemic crime against humanity, involving serious violations of fundamental human rights. This article analyzes the issue through the lens of applied ethics, grounded in the Catholic Church’s social teachings and the principles of liberation theology. Employing an interdisciplinary approach encompassing legal, social, theological, and pastoral dimensions this study identifies structural factors such as poverty, gender inequality, migration, and weak social protection systems as root causes. The Church is positioned as a prophetic actor with a moral responsibility to offer an integral response through education, victim accompaniment, and cross-sector collaboration. Addressing human trafficking requires more than legal-formal measures; it demands a comprehensive ethical strategy to restore human dignity.</p>Elisabet Maria FofidMathildis Peni
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16234245GIORDANO BRUNO, TUMBAL SENGKETA IMAN DAN PENGETAHUAN?
https://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/4290
<p>Artikel ini mengeksplorasi konflik historis antara agama dan sains melalui studi kasus Giordano Bruno (1548–1600), seorang filsuf alam yang dihukum mati oleh Gereja Katolik. Dengan fokus pada pemikiran kosmologi Bruno yang mengembangkan gagasan heliosentris Nicolaus Copernicus, tulisan ini mengeval_uasi konsep-konsep revolusioner seperti alam semesta tanpa batas dan dunia jamak yang bertentangan dengan doktrin Gereja. Artikel ini juga membahas proses pengadilan Bruno yang kompleks, mengungkapkan bahwa dakwaan terhadapnya melibatkan unsur-unsur teologi Katolik, filsafat Hermetik, dan Protestantisme, bukan sekadar dukungannya terhadap teori Copernicus. Melalui analisis ini, artikel menyoroti pentingnya dialog yang konstruktif antara agama dan sains untuk menghindari konflik destruktif seperti yang dialami Bruno. Dengan merujuk tipologi hubungan agama dan sains dari Ian Barbour, tulisan ini mengusulkan integrasi kedua bidang untuk mendukung kemajuan kemanusiaan. Kesimpulannya, artikel ini menekankan perlunya pendekatan multidisipliner dan reflektif dalam memahami interaksi antara iman dan pengetahuan di tengah tantangan sejarah dan kontemporer.</p>Amadea Prajna Putra Mahardika
Copyright (c) 2025
2025-07-162025-07-16246255