Membangun Semangat Persaudaraan Universal menurut Ensiklik Fratelli Tutti dalam Konteks Bhineka Tunggal Ika

Authors

  • Mitsiebenson Sitepu Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
  • Lorenzius Rendy Pradana Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Keywords:

persaudaraan, globalisasi, Ensiklik Fratelli Tutti, Bhinneka Tunggal Ika

Abstract

Sejak semula Allah telah menanamkan kerinduan akan persaudaraan dalam diri setiap manusia, sehingga setiap orang dipanggil kepada hidup dalam persaudaraan. Sifat kebersamaan sebagai orang pilihan Allah tersebut kemudian disempurnakan dengan kehadiran dan karya Yesus. Dalam karya-Nya, Yesus menghadirkan hukum baru, yakni Hukum Cinta Kasih, sebagai dasar hidup persaudaraan dalam keberagaman. Namun, realitas dunia saat ini diwarnai oleh fenomena-fenomena yang mengindikasikan hilangnya semangat persaudaraan universal di tengah kehidupan bersama. Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, di satu sisi mendukung terciptanya persaudaraan universal, namun di sisi lain “memperlebar” jarak antarmanusia. Manusia cenderung menjadi mahkluk individualistis, sehingga mengabaikan martabat dan keunikan sesama manusia di tengah realitas masyarakat yang majemuk. Melalui Ensiklik Fratelli Tutti, Paus Fransiskus mengundang semua orang untuk kembali menyadari dan membangun kembali semangat persaudaraan universal. Semangat tersebut adalah dasar untuk membangun dunia sebagai rumah bersama dan mendorong setiap orang untuk melihat sesama sebagai saudara. Semangat persaudaraan universal yang diserukan oleh Paus Fransiskus juga tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi dasar dan pedoman hidup persaudaraan di tengah keberagaman latar belakang masyarakat Indonesia. Nilai persaudaraan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dijabarkan dalam Pancasila

Author Biography

Mitsiebenson Sitepu, Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Dosen

References

B. Sinaga, Anicetus. “Persaudaraan Sejati”, dalam Gereja Indonesia, Quo Vadis: Hidup Menggereja Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Danan Widharsana, Petrus. Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius, 2018.

Doweng Bolo, Andreas et al. Pancasila Kekuatan Pembebas. Yogyakarta: Kanisius, 2017.

Hardono Hadi, P. Hakikat dan Muatan Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Haryatmoko. Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Kompas, 2003.

Kardinal Julius Darmaatmaja. “Persaudaraan Sejati, Asali dan Asli”, dalam Hidup dalam Persaudaraan Sejati. Jakarta: Celesty Hieronika, 2000.

Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian. Kompendium Ajaran Sosial Gereja. Maumere: Ledalero, 2009.

Kraeng, M. Cinta yang Memanusiakan. Ende: Nusa Indah, 2000.

Leon-Dufour, Xavier. Dictionary of Biblical Theology. London: Geoffrey Chapman, 1967.

Nadeak, Largus. Topik-topik Teologi Moral Fundamental. Medan: Bina Media Perintis, 2015.

Levebre, Alexandre. Human Rights as a Way of Life: On Bergson’s Political Philosophy. California: Stanford University Press, 2013.

Suharyo, Ignatius. The Catholic Way. Yogyakarta: Kanisius, 2011.

Sujoko, Albertus. Belajar Menjadi Manusia. Kanisius: Yogyakarta, 2009.

Downloads

Published

2023-08-17

Issue

Section

Articles