Seratus Persen Katolik, Seratus Persen Indonesia: Uraian Deskriptif Kritis atas Pandangan Albertus Soegijapranata mengenai Jiwa Nasionalisme Umat Katolik Indonesia Sebagai Warga Negara Indonesia

Abstract

Albertus Soegijapranata mempunyai peran sentral dalam perkembangan umat Katolik pada masa penjajahan di Indonesia. Dengan jiwa nasionalisnya, ia mendorong umat katolik untuk ikut aktif dalam hidup beragama dan bernegara. Keaktifan itu tampak dalam hidup berpolitik yang berlandasakan Pancasila. Kecintaan Soegijapranata kepada Gereja, Tanah Air, dan Pancasila memunculkan semboyan “Seratus persen Katolik, Seratus persen Indonesia”. Soegijapranata mengusahakan agar masyarakat Indonesia semakin menghayati Pancasila sehingga terwujudlah bangsa Indonesia yang pancasilais. Keluarga menjadi ujung tombak dalam pembentukan diri anak. Dengan bertolak dari sikap politik Yesus, Soegijapranata berpandangan bahwa politik Katolik bukan sarana untuk berkuasa, melainkan panggilan untuk melayani berdasarkan hati nurani demi kesejahteraan banyak orang. Soegijapranata sangat menekankan pola hidup yang ugahari dan mandiri kepada umat Katolik. Pola hidup ugahari dalam pandangannya sepadan dengan kata “sederhana” dan “bersahaja”.