PERKARA BONUM COMMUNE DALAM DUNIA MASA KINI: UTOPIA ATAU KATARSIS?
Keywords:
manusia, sesama, relasi, utopia, konflik, katarsis, bonum communeAbstract
Artikel ini bermaksud menjelaskan manusia dan relasinya dengan sesamanya dengan tujuan tercapainya bonum commune. Ironinya bahkan hingga saat ini, masih terjadi relasi yang saling mengalienasi atau memusnahkan antarmanusia. Apakah tujuan manusia hidup bersama itu bonum commune, kebahagiaan individu atau perang? Sebenarnya bonum commune itu merupakan kodrat atau tujuan hidup manusia? Namun bila yang sering terjadi adalah perang, bukankah bonum commune itu hanyalah suatu utopia? Ataukah hanya bersifat representatif semata tanpa makna? Atau bersifat katarsis, karena bagaimanapun manusia itu dinamis dan senantiasa dalam proses ’menjadi’? Manusia serentak hidup di masa lalu, masa kini dan masa depan. Artinya manusia tidak bisa dilepas dari masa lalu tanpa terkungkung dalam ide masa lalu; manusia hidup pada saat ini mustahil tanpa warisan masa lalu dan cita-cita masa depan; dan manusia hidup di masa depan dengan bekal masa lalu dan usaha yang telah dikerjakan sejak pada masa kini.References
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008.
Drijarkara, N. Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius, 1969.
Griffin, David Ray. Visi-Visi Postmodern: Spiritualitas dan Masyarakat (judul asli: Spirituality and Society: Postmodern Visions. Diterjemahkan oleh A. Gunawan Admiranto. Yogyakarta: Kanisius, 2005.
Harari, Yuval Noah. Homo Deus: Masa Depan Umat Manusia. Judul asli: Homo Deus: A brief History of Tomorrow. Diterjemahkan oleh Yanto Musthofa. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2018.
Hardi, P. Hardono. Jati Diri Manusia Berdasar Filsafat Organisme Whitehead. Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Hardiman, F. Budi. Masa, Teror dan Trauma: Menggeledah Negativitas Masyarakat Kita. Yogyakarta: Lamalera, 2011.
---------. Humanisme dan Sesudahnya: Meninjau ulang Gagasan Besar Tentang Manusia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2012.
Kahfi, Syahdatul. Terorisme di Tengah Arus Globalisasi Demokrasi. Jakarta: Spectrum, 2006.
Kementerian Negara PPN/ Kepala Bappenas, Strategi Nasional Mewujudkan Perdamaian dan Harmonisasi Nasional di Indonesia dalam Sambutan pada The First international Conference on Mathematics and Statitics (ICoMS-1) di bandung, 19-21 Juni, 2006.
Madung, Otto Gusti. Martabat Manusia Sebagai Basis Etis Masyarakat Multikultural, dalam Diskursus-Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara Vol. 11, No. 2, Oktober, 2012.
Oktorino, Nino. Perang Demi Perdamaian: Kisah Perang Yom Kippur 1973. Jakarta: Gramedia, 2014.
Palindangan, Linus K. Tinjauan Filosofis Tentang Hidup, Tujuan Hidup, Kejahatan, Takdir dan Perjuangan, dalam Jurnal Widya Tahun 29 nomor 319 April 2012,
Plato, Complete Works. Edited by John M. Cooper. Indianapolis Cambridge: Hackett Publishing Company, 1997.
Poespwardoyo, Soerjanto dan Kees Bertens, Sekitar Manusia: Bunga Rampai Tentang Filsafat Manusia. Jakarta: Gramedia, 1978.
Riyanto, Armada. Relasionalitas, Filsafat Fondasi Interpretasi: Aku, Teks, Liyan dan Fenomen. Yogyakarta: Kanisius, 2018.
Sihotang, Kasdin. Filsafat Manusia: Upaya membangkitkan Humanisme. Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Snijders, Adelbert. Antropologi Filsafat: Manusia: Paradoks dan Seruan. Yogyakarta: Kanisius, 2004.
Sudarminta, J. Filsafat Proses: Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead. Yogyakarta, Kanisius, 1991.
---------. Makna Persahabatan: Sebuah Tinjauan dari Perspektif Filsafat, dalam Seri Filsafat dan Teologi Widya Sasana, Vol. 30 Nomor Seri 29, tahun 2020.
Sugiharto, I. Bambang. “Menilik Makna Peperangan dari Sisi Filosofis” dalam Suara Unpar.
Untara, Simon dan Datu Hendrawan. Bonum Commune Dalam Filsafat Barat. Yogyakarta: Kanisius, 2017.
Wattimena, Reza. Tentang Manusia: Dari Pikiran, Pemahaman, Sampai Dengan Perdamaian Dunia. Yogyakarta: Maharsa, 2016.
