MODERASI KERUKUNAN DALAM PRINSIP EPIKEIA DI ERA MODERNISASI

Authors

  • Albertus Ginting Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan
  • Eramartina Saragih Fakultas Filsafat Keilahian, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Keywords:

moderasi, epikeia, persaudaraan, modernisasi, kerukunan, belaskasih

Abstract

Moderasi (Latin: moderatio) berarti kesedangan atau tidak kelebihan dan tidak kekurangan. Kata moderasi berarti penguasaan dari sikap melebih-lebihkan ataupun mengurangi. Moderasi kerukunan menjadi ide yang baik untuk menumbuhkan semangat solidaritas di tengah modernisasi. Modernisasi yang menumbukan sifat individual dalam relasi virtual. Prinsip epikeia dalam moderasi kerukunan menjadi tolok ukur terciptanya relasi harmonis yang diharapkan itu. Epikeia bukan menghalalkan cara jahat, dan juga bukan pelarian dari aturan yang berlaku, tetapi dalam situasi relasi manusia yang sulit di era modern ini menerapkan aturan yang berlaku, kebaikan yang lebi tinggi serta kesejahteraan bersama lebih diutamakan, dengan kata lain menerapkan cinta kasih persaudaraan. Yesus Kristus menjadi model berepikeia agar kebaikan dan kebenaran yang sesuai dengan iman terwujud dalam situasi di setiap zaman.

Author Biography

Albertus Ginting, Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan

Dosen

References

Chang, William. Pengantar Teologi Moral. Yogyakarta: Kanisius, 2001.

Dejnoñka, Jan. The Freedom of Morality. Article a Study of Joseph Raz’s te Morality of Freedom. 10 Oktober 1994.

Dokumen Konsili Vatikan II. Diterjemahkan oleh R. Harfawiryana. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor, 2017.

Heuken, Adolf. Solidaritas dalam Ensiklopedi Gereja,Volume IV Ph-To. Jakarta: Cipta Loka Caraka. 1994

Nadeak, Largus. Topik-Topik Teologi Moral Fundamental: Memahami Manusia dengan Rasio dan Iman. Medan: Bina Media Perintis. 2015.

Downloads

Published

2024-04-22

Issue

Section

Articles