KOMPETENSI WIRAUSAHA DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN DESTINASI WISATA DANAU TOBA

Abstract

Presentasi ini menegaskan bahwa kompetensi wirausaha dan keunggulan kompetitif berkelanjutan merupakan faktor kunci dalam pengembangan destinasi wisata Danau Toba sebagai kawasan wisata kelas dunia. Sektor pariwisata Indonesia terbukti sebagai penyumbang devisa terbesar kedua nasional dengan nilai mencapai 7,46 miliar USD atau setara Rp113,69 triliun hingga Juli 2024, menunjukkan peningkatan signifikan pascapandemi Pemerintah telah mengembangkan berbagai program strategis seperti pembangunan infrastruktur, penyediaan transportasi udara dan darat, revitalisasi objek wisata, serta penciptaan destinasi baru berbasis eco-tourism dan desa wisata. Pengembangan homestay sebagai bisnis keluarga menjadi peluang ekonomi menjanjikan bagi masyarakat lokal, didukung oleh program Sarhunta yang telah membangun 1.765 unit termasuk 607 unit di koridor Danau Toba. Namun, penelitian awal terhadap pelaku homestay mengidentifikasi kendala signifikan, yaitu keterbatasan kompetensi manajemen SDM (50%), pemasaran digital (43,33%), keamanan, dan fasilitas. Untuk mencapai keunggulan daya saing yang berkelanjutan, model Resources-Based View (RBV) ditawarkan sebagai kerangka penguatan sumber daya internal yang unik, sulit ditiru, dan bernilai strategis, didukung nilai budaya Batak seperti Dalihan Na Tolu, hasangapon, dan hamajuon sebagai pembentuk karakter wirausaha dan kinerja bisnis lokal.