MODERASI BERAGAMA MENUJU PERSAUDARAAN MANUSIAWI SEJATI
Keywords:
moderasi, beragama, persaudaraan, manusiawiAbstract
Moderasi beragama pada dasarnya adalah cara memeluk agama sesuai dengan nilai-nilai fundamental ajaran agama. Moderasi beragama bukan mengubah agama tetapi berusaha memper-kenalkan nilai-nilai hakiki tersebut dengan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan tidak berpihak pada orang atau kelompok tertentu saja tetapi Dia menghendaki semua orang mengenal-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Wajah agama (Tuhan) dari hakikatnya adalah sejuk, adem, membahagiakan dan menghidupkan. Hal itu sejatinya ditampilkan juga oleh para pemeluk agama-agama sehingga terciptalah persaudaraan manusiawi sejati.References
Andang, Al. (2003). Agama yang Berpijak dan Berpihak. Yogyakarta: Kanisius.
Akhmadi, Agus (2019). “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia” dalam Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 13 No. 2 Pebruari-Maret.
Alfaro, Juan SJ. (1973). Teologia Della Giustizia. Vaticano: Paoline.
Aylward Shorter W.F. (1972). Theology of Mission. Utrecht: The Mercier Press.
Bifet, Juan Esqerda. (1987). Il Soffio Dello Spirito Nel Cenacolo Con Maria. Bologna: EMI.
Brueggemann, W. (1982). Genesis. Interpretation, a Bible Commentary for Teaching and Preaching. Atlanta: John Knox Press.
Collins, A. Y., & Attridge, H. W. (2007). Mark: A Commentary on the Gospel of Mark. Hermeneia--a Critical and Historical Commentary on the Bible. Minneapolis: Fortress Press.
Crapps, Robert W. Gaya Hidup Beragama: Autoritas Yang Sedang Menjadi Mistik. Yogyakarta: Kanisius 1993.
Darmawijaya, ST, Pr. (1987). Gelar-gelar Yesus. Yogyakarta: Kanisius.
Dahler, Frans. Dr. (1978). Masalah Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Delcuve, G, SJ.- Buys J, SJ. (1969). Kristus Terang Dunia. Yogya-karta: Kanisius.
(Tanpa Penulis) (1999). Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
(Tanpa Penulis). (2015). Dewan Kepausan Untuk Dialog Antarumat Beragama. Dialog dalam Kebenaran dan kasih: Orientasi Pastoral untuk Dialog Antarumat Beragama. Jakarta: Ko-misi HAK KWI.
Dokumentasi dan Penerangan KWI. (2019). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.
Dokumen Persiapan Sinode Para Uskup Sedunia 2021-2023.
(Tanpa Penulis) (1995). Enciclopedia Apologetica Della Religione Cattolica (A cura d’un Gruppo di Speciaalisti). Vaticano: Paoline.
Evans, C. S. (2002). Pocket Dictionary of Apologetics & Philosophy of Religion. Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press.
Heuken, A, SJ. (1992). Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Cipta Loka Caraka.
Hur, J. (2001). Vol. 211: A Dynamic Reading of the Holy Spirit in Luke-Acts. Revision of the author's thesis (Ph. D.) University of Sheffield, 1998. Journal for the Study of the New Testa-ment. Sheffield, England: Sheffield Academic Press, 2001.
Junaedi, Wawan (Ed.) (tanpa tahun). Kompendium Regulasi Keru-kunan Umat Beragama. Jakarta: Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB).
(Tanpa Penulis). (2014). Katekismus Gereja Katolik (KGK). Ende: Nusa Indah.
Kementerian Agama RI (2019). Tanya Jawab Moderasi Beragama, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Keuskupan Padang (2012). Menjadi Gereja Mandiri dan Berbuah. Padang: Komkat.
Komisi Kerawam KWI (2000). Gereja Yang Mendengarkan: Mem-berdayakan Komunitas Basis Menuju Indonesia Baru. Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia. Jakarta: Panitia Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia.
Konferensi Waligereja Idonesia (KWI). (2019). Dokumen tentang Persaudaraan Manusia: Untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Jakarta: Obor.
Legoh, Adri (2001). “Satu Teologi Tentang Hati Nurani” dalam JIU Vol. 4, No. 1 Juni 2001.
Luz, U. & Koester, H. (2007). Matthew 1-7: A commentary on Mat-thew 1-7 (Rev. ed.). Hermeneia--A Critical and Historical Commentary on the Bible. Minneapolis, MN: Fortress Press.
Martin, R. P. (1991). Ephesians, Colossians, and Philemon. Inter-pretation, a Bible Commentary for Teaching and Preaching. Atlanta: John Knox Press.
Paus Fransiskus (2019). Vos Estis Lux Mundi: Motu Proprio Paus Fransiskus 7 Mei 2019. Jakarta: Dokpen KWI.
Pervo, R. I., & Attridge, H. W. (2009). Acts: A commentary on the Book of Acts. Hermeneia--a Critical and Historical Commentary on the Bible. Minneapolis: Fortress Press.
Prent, K. CM, Drs. - Adisubrata, J. Drs -Poerwadarminta, WJS. Kamus Latin-Indonesia. Yogakarta: Kanisius 1965.
Siagian, Hasiholan dkk. (Ed.) (2017). Revitalisasi Pancasila: Sumbangan Pemikiran masyarakat Katolik Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia. Jakarta: Komisi Kerawan KWI.
Sudarmanto, Y.B. (1989). Agama dan Politik Antikekerasan. Yogyakarta: Kanisius.
Sutrisno, Mudji, Dr. SJ. (1996). Agama: Wajah Cerah dan Wajah Pecah. Jakarta: Obor.
Swanson, J. (1997). Dictionary of Biblical Languages with Semantic Domains: Greek (New Testament) (electronic ed.) (DBLG 3567). Oak Harbor: Logos Research Systems, Inc.
Ulahayanan, Agustinus, Pr. (2016). Dialog Antarumat Beragama. Jakarta: Komisi HAK KWI.
Utley, R. J. D. (2001). Vol. Volume 2: The Gospel According to Peter: Mark and I & II Peter. Study Guide Commentary Series. Marshall, Texas: Bible Lessons International.
Vanhoozer, K. J., Bartholomew, C. G., Treier, D. J., & Wright, N. T. (2005). Dictionary for Theological Interpretation of the Bible. London; Grand Rapids, MI.: SPCK; Baker Academic.
Wibowo, Agus Heri, Pr. (Ed.). (2020). Penjelasan dan Tanggapan Dokumen Abu Dhabi. Jakarta: Obor.
Widyahadi Seputra, A. (Ed. et all) (1999). Allah Bapa Menyayangi Semua Orang. Komisi PSE/APP-KAJ.
Wurtimus, Ambrosius. (2018). Gereja Berdialog Menurut Ajaran Magisterium. Jakarta: Obor.