MEMBANGUN SISTEM POLITIK ATAS DASAR CINTA KASIH
Uraian Teologis atas Pandangan Paus Fransiskus Dalam Ensiklik Fratelli Tutti
Keywords:
politik, cinta kasih, kebaikan bersama, Fratelli TuttiAbstract
Politik adalah suatu panggilan manusia untuk membangun menata kehidupan. Panggilan ini lahir dari kodrat manusia yang selalu berada bersama dengan yang lain. Politik yang baik bertujuan untuk mengusahakan terciptanya kebaikan bersama dan kesejahteraan umum. Tujuan politik ini berkaitan langsung dengan relasi antarmanusia yang dimulai dari komunitas keluarga hingga dunia yang menjadi rumah kediaman bersama bagi semua umat manusia. Dewasa ini, praktek kehidupan politik belum sungguh-sungguh memahami hakikat dan tujuan politik. Hal ini mengakibatkan politik diwarnai dengan usaha memperjuangkan kepentingan pribadi maupun kelompok yang mendukung pelaku politik. Populisme dan liberalisme hadir sebagai bentuk sistem politik saat ini yang mengutamakan kepentingan kelompok dan keuntungan pribadi.Paus Fransiskus melalui Ensiklik Fratelli Tutti menawarkan suatu bentuk politik lebih baik yang dapat mengusahakan kebaikan bersama dan kesejahteraan umum. Politik yang melibatkan semua rakyat sebagai komunitas serta menembus batas dan latar belakang setiap anggota masyarakat dunia. Sistem politik ini dibangun atas dasar cinta kasih. Politik menjadi wujud tindakan tertinggi dari cinta kasih dengan semangat pengorbanan, keterbukaan dan pemberian diri. Maka, untuk menciptakan politik yang mengusahakan kebaikan bersama, cinta kasih harus menjadi denyut jantung dan jiwa dari politik.References
Alaman, Ansel. Politik Katolik dan Kaderisasi Kebangsaan. Jakarta: Obor, 2019.
Ardipandanto, Aryojati. “Dampak Politik Identitas Pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme,” dalam Politica Vol. 11 No. 1 (Mei 2020), 43-63.
Cahyadi, T. Krispurwana, Katolik dan Politik. Jakarta: Obor, 2006.
Darmaatmadja, Yulius Kardinal. Umat Katolik Dipanggil Membangun NKRI. Yogyakarta: Kanisius, 2019.
Iriarte, Lazaro. Panggilan Fransiskan 2. Medan: Penerbit Bina Media, 2001.
Kleden, Paulus Budi. Teologi Terlibat. Politik dan Budaya dalam Terang Teologi. Maumere: Ledalero, 2012.
Konferensi Waligereja Indonesia, Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa. Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan. Jakarta: Obor, 2018.
Konggregasi untuk Ajaran Iman, Peran Serta Umat Katolik di dalam Kehidupan Politik. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2003.
Kuria General Saudara Dina Kapusin, Konstitusi Saudara Dina Kapusin dan Ketetapan Kapitel General. Roma: ¬¬¬[tanpa penerbit], 2013.
Paus Benediktus XVI, Caritas in Veritate (Kasih dalam Kebenaran). Seri dokumen Gerejawi no. 89, diterjemahkan oleh B. R. Agung Prihartana. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2014.
Paus Fransiskus, Ensiklik Fratelli Tutti (Semua Saudara). Seri Dokumen Gerejawi no. 124, diterjemahkan oleh Martin Harun, OFM. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2021.
Madung, Otto Gusti. “Populisme, Krisis Demokrasi, dan Antagonisme”, dalam Jurnal Ledalero, Wacana Iman dan Kebudayaan, Vol. 17, No 1. 2018, hlm. 60-68.
Majidi, Nasyith dan Awalil Rizky. Neoliberalisme Mencengkeram Indonesia. Jakarta: E. Publishing, 2008.
Muller, Jan-Werner. What is Populism? Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 2016.
Nugroho, R.B.E Agung dan Benidiktus W. Y. Paryogo, Fransiskus dari Amerika Latin. Jakarta: Obor, 2014.
Sandur, Simplesius. Filsafat Politik dan Hukum Thomas Aquinas. Yogyakarta: Kanisius, 2019.






