Model Data Mining untuk Perancangan Aplikasi Diagnostik Inflammatory Liver Disease
DOI:
https://doi.org/10.54367/jtiust.v6i1.1277Keywords:
C4.5, nave bayes, k-Nearest Neighbor, matriks konfusi, Kurva ROCAbstract
Hati merupakan organ vital bagi manusia. Penyakit hati adalah gangguan pada setiap fungsi hati.Diagnosis dini penyakit hati sangat penting agar dapat diobati dan diobati dengan cepat. Di bidang medis, mendiagnosis penyakit radang hati menjadi hal yang agak sulit dilakukan. Namun, ada catatan medis yang menyimpan gejala pasien. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi tenaga medis atau dokter. Mereka dapat menggunakan catatan medis sebelumnya sebagai bahan untuk membuat keputusan tentang diagnosis penyakit pasien. Teknik analisis manual konvensional yang selama ini digunakan sudah tidak efektif lagi untuk diagnosis. Seiring dengan perkembangan sistem berbasis pengetahuan medis, tuntutan penggunaan sistem pengetahuan berbasis komputer sebagai teknik analisis dalam mendiagnosis penyakit menjadi semakin penting. Dalam studi ini, peneliti akan menerapkan dan membandingkan beberapa metode klasifikasi data mining, antara lain algoritma C4.5, Naïve Bayes, dan k-Nearest Neighbor untuk mendiagnosis penyakit radang hati, kemudian membandingkan mana dari ketiga metode tersebut yang paling akurat. Berdasarkan hasil pengukuran performansi ketiga model menggunakan metode Cross Validation, Confusion Matrix dan ROC Curve, diketahui bahwa metode C4.5 merupakan metode terbaik dengan akurasi 70,99% dan under the curva (AUC). ) nilai 0,950, kemudian metode k-Nearest Neighbor dengan akurasi 67,19% dan nilai under the curve (AUC) 0,873, kemudian metode nave Bayes dengan tingkat akurasi 66,14% dan nilai under the curve (AUC) sebesar 0,742. kemudian bandingkan mana dari ketiga metode tersebut yang paling akurat. Berdasarkan hasil pengukuran performansi ketiga model menggunakan metode Cross Validation, Confusion Matrix dan ROC Curve, diketahui bahwa metode C4.5 merupakan metode terbaik dengan akurasi 70,99% dan under the curva (AUC). ) nilai 0,950, kemudian metode k-Nearest Neighbor dengan akurasi 67,19% dan nilai under the curve (AUC) 0,873, kemudian metode nave Bayes dengan tingkat akurasi 66,14% dan nilai under the curve (AUC) sebesar 0,742. kemudian bandingkan mana dari ketiga metode tersebut yang paling akurat. Berdasarkan hasil pengukuran performansi ketiga model menggunakan metode Cross Validation, Confusion Matrix dan ROC Curve, diketahui bahwa metode C4.5 merupakan metode terbaik dengan akurasi 70,99% dan under the curva (AUC). ) nilai 0,950, kemudian metode k-Nearest Neighbor dengan akurasi 67,19% dan nilai under the curve (AUC) 0,873, kemudian metode nave Bayes dengan tingkat akurasi 66,14% dan nilai under the curve (AUC) sebesar 0,742.References
Amrin, A. (2018a). Aplikasi Diagnosa Penyakit Tuberkulosis Menggunakan Algoritma Data Mining. Jurnal Paradigma, XX(2), 91–97.
Amrin, A. (2018b). Aplikasi Diagnosa Penyakit Tuberkulosis Menggunakan Algoritma Naive Bayes. Jurikom, 5(5), 498–502.
Gorunescu, F. (2011). Data Mining: Konsep, Model, dan Teknik. Peloncat.
Handrianto, Y., & Farhan, M. (2019). C.45 Algoritma Klasifikasi Penyebab Tanah Longsor. SinkrOn, 4(1), 120–127. https://doi.org/10.33395/sinkron.v4i1.10154
Hannan, A., Manza, R., & Remteke, R. (2010). Jaringan Saraf Regresi Umum dan Fungsi Basis Radial untuk Diagnosis Penyakit Jantung. Jurnal Internasional Aplikasi Komputer (0975-8887), 7 (13), 7-13.
Kusrini, & Luthfi, E. . (2009). Algoritma Data Mining. Penerbitan Andi.
Nahar, N., & Ara, F. (2018). Prediksi Penyakit Hati dengan Menggunakan Berbagai Teknik Pohon Keputusan. Internasional Jurnal Proses Data Mining & Manajemen Pengetahuan, 8(2), 01–09. https://doi.org/10.5121/ijdkp.2018.8201
Neshat, M., & Yaghoobi, M. (2009). Merancang Sistem Pakar Fuzzy Mendiagnosis Tingkat Intensitas Hepatitis B dan Membandingkannya dengan Sistem Fuzzy Neural Network Adaptif. Prosiding Kongres Dunia tentang Teknik dan Ilmu Komputer 2009, Vol II, WCECS 2009, ISBN:978-988-18210-2-7, 1–6.
Pahlevi, O., Sugandi, A., & Sintawati, ID (2018). Penerapan Algoritma Apriori Dalam Pengendalian Kualitas Produk. SinkrOn, 3(1), 272–278.
Prayoga, ND (2018). Sistem Diagnosis Penyakit Hati Menggunakan Metode Naïve Bayes. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(8), 2666–2671.
Pusporani, E., Qomariyah, S., & Irhamah. (2019). Klasifikasi Pasien Penyakit Hati dengan Pendekatan Machine Learning. Inferensi, 2(1), 25–32. https://doi.org/10.12962/j27213862.v2i1.6810
Setiawati, I., Wibowo, AP, & Hermawan, A. (2019). Implementasi Decision Tree Untuk Mendiagnosis Penyakit Hati. JOISME: Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 1(1), 13–17.
Sumpena, Akbar, Y., Nirat, & Henky, M. (2019). Perbandingan C4 . 5 Algoritma dan Nave Bayes untuk Informasi Terakhir pada Pasien ICU. SinkrOn, 4(1), 88–94.
Thirunavukkarasu, K., Singh, AS, Irfan, M., & Chowdhury, A. (2018). Prediksi penyakit hati menggunakan Algoritma klasifikasi. Konferensi Internasional ke-4 tentang Komunikasi dan Otomasi Komputasi 2018, ICCCA 2018, 1(1), 1-3. https://doi.org/10.1109/CCAA.2018.8777655
Vercellis, C. (2009). Business Intelligent: Data Mining dan Optimalisasi untuk Pengambilan Keputusan. John Willey & Sons, Ltd.
Wu, X., & Kumar, V. (2009). Sepuluh Algoritma Teratas dalam Data Mining. CRC Pers.