Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu dan Umbi Keladi Pada Pembuatan Mie Kering
DOI:
https://doi.org/10.54367/retipa.v2i2.1896Keywords:
tepung terigu, umbi keladi, penyimpanan mie keringAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran berbagai jenis tepung dan lama penyimpanan terhadap mutu mie kering yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium pengolahan dan laboratorium mikrobiologi, dan bioproses Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor adalah campuran berbagai jenis tepung dengan sandi C, terdiri dari 4 taraf yaitu : C1 = tepung terigu : tepung umbi keladi (70 % : 30 %), C2 = tepung terigu : tepung umbi keladi (60 % : 40 %), C3 = tepung terigu : tepung umbi keladi (50 % : 50 %) dan C4 = tepung terigu : tepung umbi keladi (40 % : 60 %). Faktor kedua adalah lama penyimpanan dengan sandi P terdiri dari 4 taraf yaitu : P1 = 1 minggu, P2 = 2 minggu, P3 = 3 minggu dan P4 = 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan campuran tepung terigu dan umbi keladi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu dan kadar karbohidrat, tetapi tidak nyata terhadap nilai organoleptik. Semakin tinggi konsentrasi tepung terigu dan semakin kecil konsentrasi umbi keladi kadar air, kadar abu dan nilai organoleptik semakin meningkat, sedangkan kadar karbohidrat semakin menurun. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu dan kadar karbohidrat, tetapi tidak nyata terhadap nilai organoleptik. Semakin lama penyimpanan maka kadar air semakin meningkat, sedangkan kadar abu, kadar karbohidrat dan nilai organoleptik semakin menurun.References
Adnan, M., 1982. Aktivitas Air dan Kerusakan Bahan Makanan, Agritech, Yogyakarta.
Arpah, 2001. Penentuan Kadar Kadaluarsa Produk Pangan. Buku dan Monograf. IPB. Bogor.
Astawan, M. 1999. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya, Bogor.
Bangun, M.K., 1990. Perancangan Percobaan. Bagian Biometri Fakultas Pertanian USU, Medan.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton, 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono. UI Press, Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I., 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Desrosier, N.W., 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Terjemahan M. Mulyoharjo. UI, Press, Jakarta.
Djaafar, FT., Purwaningsih, H., Rahayu, S. 2008. Pengembangan Diversifikasi Pengolahan Umbi- Umbian Dalam Rangka Pemanfaatan Pangan Lokal. Balai Pengkajian Pertanian Yogyakarta. Argos vol 10. 1(08) :56-72.
Djatmiko, B., 1974. Minyak dan Lemak. Fatemeta, IBP, Bogor.
Ketaren, S., 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.
Lingga, P. 1989. Bertanam Ubi- Ubian. Penebar Swadaya, Jakarta.
Nurapriani, R. 2010. Optimasi Formulasi Brownis Panggang Tepung Komposit Berbasis Talas, Kacang Hijau dan Pisang. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 1984. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Susanto, T. dan B. Suneto, 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. PT. Bina Ilmu, Surabaya.
Susiwi, S. 2009. Kerusakan Pangan. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Syarief, R., dan A. Irawati, 1986. Pengetahuan Bahan. PT. Medyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Utami, V.S., 1992. Pengolahan Roti. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Winarno, F.G., 1981. Pengantar Pangan dan Gizi. PT. Gramedia, Jakarta.
Winarno, F.G. dan B.S.L. Jenie, 1983.Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya.Ghalia Indonesia, Jakarta.
Winarno, F.G., 1988. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia, Jakarta.
Winarno, F. G. 1997. Naskah Akademis Keamanan Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.