Pengaruh Penambahan Sari Buah Jeruk dan Sari Andaliman serta Konsentrasi Sukrosa terhadap Uji Organoleptik, Kadar Vitamin C, dan Kadar Air Permen (Hard candy)
DOI:
https://doi.org/10.54367/retipa.v3i1.2244Keywords:
sari jeruk, sari andaliman, konsentrasi sukrosa, permenAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari buah jeruk dengan andaliman serta konsentrasi sukrosa terhadap uji organoleptik, kadar vitamin C, dan kadar air permen (Hard candy). Penelitian ini dilakukan di laboratorium pengolahan pangan, jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah perbandingan sari buah jeruk dan sari andaliman (S) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: S1 = 50%:50%, S2 = 55%:45%, S3 = 60%:40% dan S4 = 65%:35%. Faktor kedua adalah konsentrasi gula (G) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu : G1 = 50%, G2 = 55%, G3 = 60% dan G4 = 65%. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan sari buah jeruk dengan andaliman berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar vitamin C, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap nilai organoleptik rasa. Semakin tinggi persentase sari buah jeruk dan semakin rendah andaliman maka kadar air, nilai organoleptik rasa akan semakin menurun, sedangkan kadar vitamin C, semakin meningkat. Perlakuan konsentrasi gula berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar vitamin C, nilai organoleptik rasa. Semakin tinggi konsentrasi gula yang ditambahkan maka kadar air permen hard candy akan semakin menurun, sedangkan kadar vitamin C, nilai organ oleptik rasa akan semakin meningkat. Interaksi perlakuan perbandingan sari buah jeruk dengan andaliman dan konsentrasi gula berpengaruh nyata (<0,01) terhadap kadar vitamin C,dan berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar air, nilai organoleptik rasa. Mutu permen hard candy terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan S3G4, karena memiliki nilai organoleptik yang leibh tinggi dan kadar vitamin C yang lebih tinggi.References
AOAC. 1984. Official Methods of Analysis. 11th edition. Association of Official
Analytical Chemists Inc., Washington, D.C.
Ali, B.H., G. Blunden, M. O. Tanira dan A. Nemmar. 2008. Some phytochemical, pharmacological and toxicological properties of ginger (Zingiber officinale Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical Toxicology. 46 : 409–420.
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Amos dan W. Purwanto. 2002. Hard Candy dengan Flavor Dari Minyak Kelapa. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 4 (5) : 1 – 6.
Badruddin, U., B. Suryotomo, dan Wahidin. 2007. Uji Daya Hasil dan Pertumbuhan Beberapa Genotipe Melon (Cucumis melo. L) Hibrida di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Teknologi Pertanian. 12 (2) : 62.
Departemen Pertanian. 2009. Basis Data Statistik Pertanian. : Produk Komoditi Hortikultura 2000-2009. Departemen Pertanian, Jakarta.
Desrosier, N. W. 1999. Teknologi pengawetan Pangan. Penerjemah :
M. Muljohardjo. UI-Press, Jakarta.
Hernani dan E. Hayani. 2001. Identification of chemical components on red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) by GC-MS. Proc. International Seminar on Natural Products Chemistry and Utilization of Natural Resources.
UI-Unesco, Jakarta.
Istifany, G., A. Permanasari, dan H. Sholihin. 2010. Efektivitas penggunaan sari buah jeruk nipis terhadap ketahanan nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. 1 (1) : 44.