Pemanfaatan Kulit Pisang Raja Sebagai Bahan Pembuatan Pelet

Authors

  • Apul Unika Santo Thomas
  • Delima Panjaitan
  • Roiman Tanjung
  • Aryanto Y Sitohang

DOI:

https://doi.org/10.54367/retipa.v3i2.2642

Keywords:

kulit pisang, kacang kedelai , tepung beras, pelet

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang Raja sebagai bahan pembuatan pellet dan mengetahui bagaimana cara pembuatan pellet kulit pisang raja dan untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada kulit pisang Raja. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama adalah persentase tepung kulit pisang Raja dengan tepung kedelai dengan sandi K terdiri dari : K0 = 100% tepung Kulit Pisang Raja, K1 =  90% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 10% tepung kedelai, K2 =  80% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 20% tepung kedelai, K3  =  70% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 30% tepung kedelai, K4  = 60% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 40% tepung kedelai dan K5v = 50% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 50% tepung kedelai. Faktor kedua adalah lama penyimpanan 6 taraf perlakuan dengan sandi L terdiri dari : L0 = 0 minggu, L1 = 2 minggu, L2 =  4 minggu, L3 =  6 minggu, L4 =  8 minggu dan L5 = 10 minggu. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan kulit pisang raja dengan tepung kedelai sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar serat dan pH, berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air, serta berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar abu pellet. Penggunaan tepung kedelai yang semakin tinggi maka kadar air, kadar protein, kadar lemak dan pH pellet semakin meningkat, sedangkan kadar abu dan kadar serat kasar pellet semakin menurun. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan pH pellet.  Semakin lama penyimpanan maka kadar air pellet semakin meningkat, sedangkan kadar abu, kadar protein, kadar serat kasar, kadar lemak dan pH semakin menurun. Interaksi perlakuan perbandingan kulit pisang raja dengan tepung kedelai dan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pH, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat kasar pellet. Mutu pellet terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan K5L0.  

References

Almatsier, S., 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

AOAC, 2017. Oficial Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist. Associations Of Analytical Chemist, Washington. D.C.

Bangun, M.K., 1985. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan

Behnke, K., 2001. Pig Industry-Processing Factors Influencing Pellet Quality Feed. J. Anim. Feed Manufacturs Association, 5 (4) : 150-155.

Emma, Z., 2006. Studi Pembuatan Pakan Ikan dari Campuran Ampas Tahu, Ampas Ikan, Darah Sapi Potong, dan Daun Keladi yang Disesuaikan dengan Standar Mutu Pakan Ikan. Jurnal Sains Kimia 10: 40-45.

Fanzurnaa, C. O., dan M. Taufika, 2020. Formulasi Foodbars Berbahan Dasar Tepung Kulit Pisang Kepok dan Tepung Kedelai. Jurnal Bioindustri Vol.2. No.2 : 439 – 452.

Holloman, E. L., and Newman, M. C., 2012. Expanding Perceptions of Subsistence Fish Consumption: Evidence of High Commercial Fish Consumption and Dietary Mercury Exposure in an Urban Coastal Community. Science of the total environment, 416, 111-120.

Lehninger, 2005. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga. Jakarta.

Musita, N., 2009. Kajian Kandungan dan Karakteristik Pati Resisten Dari Berbagai Varietas Pisang. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian. 14 : 68-69.

Retno, I dan Murdijati, G., 2014. Pendidikan Konsumsi Pangan. PT Fajar Interpratama Mandiri.

Sartika R.A.D., 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. KESMAS J Kesehat Masy Nas Vol. 2(4):154–60.

Setyawati R, Dwiyanti H, dan Aini R., 2018. Pengaruh Fortifikasi Zat Besi Terhadap Sifat Kimia dan Sensori Biskuit Ubi Kayu yang Disuplementasi Tepung Ikan Tempe. Agritech 38(4): 396-403.

Setyono, B., 2012. Pembuatan Pakan Buatan. Malang: Unit Pengelola Air Tawar.

Sopandi, T dan Wardah, 2014. Mikrobiologi Pangan – Teori dan Praktik. Andi.. Yogyakarta.

Sudarmadji, S., B. Haryono dan E. Suhardi, 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Susanti, L., 2006. Perbedaan Penggunaan Jenis Kulit Pisang Terhadap Kualitas Nata Dengan Membandingkan Kulit Pisang Raja Nangka, Ambon Kuning Dan Kepok Putih Sebagai Bahan Baku. Tugas Akhir. Semarang: UNNES.

Teruel, M.R., M.D. Garrido, M.C. Espinosa, dan M.B. Linares, 2015. Effect of different format-solvent rosemary extracts (Rosmarinus officinalis) on frozen chicken nuggets quality. Food Chemistry,172, 40–46.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo, 2010. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Downloads

Published

2023-04-01

How to Cite

Apul, Delima Panjaitan, Roiman Tanjung, & Aryanto Y Sitohang. (2023). Pemanfaatan Kulit Pisang Raja Sebagai Bahan Pembuatan Pelet. Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA), 3(2), 66–77. https://doi.org/10.54367/retipa.v3i2.2642

Issue

Section

Artikel