Efektivitas Penambahan Ekstrak Temulawak dan Daun Sirih serta Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Minuman Herbal
DOI:
https://doi.org/10.54367/retipa.v1i1.906Keywords:
Herbal Drink, temulawak extract, sirih leaves, long storageAbstract
This study aims to determine the effect of the comparison of the concentration of temulawak extract And sirih leaves on the manufacture of herbal drink. This research was conducted in the laboratory of processing and Management of Agricultural Products, Faculty of Agriculture, Santo Thomas Catholic University, North Sumatra, Medan. This research was conducted with a factorial Complete Randomized Design (CRD), which consisted of two treatment factors. The first factor Comparison of the concentration of Temulawak and Betel Leaf with a code (K), consists of 5 levels, namely: K0 = Temulawak: sirih leaves = 100%: 0%, K1 = Temulawak: sirih leaves = 80%: 20%, K2 = Temulawak: sirih leaves = 70%: 30%, K3 = Temulawak: sirih leaves = 60%: 40%, K4 = Temulawak: sirih leaves = 50%: 50%. The second factor is the comparison of storage duration with a code (L), consisting of 4 levels, namely: L1 = 1 Week, L2 = 2 Weeks, L3 = 3 Weeks, L4 = 4 Weeks.References
Affandy, 2005. Pengaruh Kondisi Bahan dan Lama Ekstraksi Oleoresin Terhadap Sifat Fisiko kimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Oleoresin Daun Sirih Hijau (Piper betleL.) Skripsi FTP UB. Malang.
Afifah, E. 2003. Khasiat dan Manfaat Temulawak: Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Jakarta : Agro Media Pustaka.
Apriantono, A,. D. Fardiaz., N.L. Puspitasari, Sedarnawati dan S. Budianto, 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan dan Gizi IPB. Bogor.
Arambawela, L., M. dan D. Rajapaksa. 2006. Piper betle: A Potential Natural Antioxidant. J.Food Sci. And Tech, 41(2): 10-14.
Arifin. 1985. Temulawak Dalam Pengobatan Tradisional. Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran. Bandung
Arifin, Z, dan Kardiyono. 1985. Temulawak Dalam Pengobatan Tradisional. Dalam Simposium Nasional Temulawak. Tanggal 17-18 september 1985. Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung. Hal 210 – 219.
Atherton, H. V, dan J. A. Newlander., 1981. Chemistry and Testing Of Diary Product Fourth Edition. The Avi Publishing Co. Inc. Westport.
Badan Standarisasi Nasional. 1996. SNI 01-4320-1996. Syarat Mutu Serbuk Minuman Tradisional. Jakarta
Baharuddin., M. Muin., dan H. Bandaso. 2007. Pemanfaatan Nira Aren (Arenga pinnata Merr) Sebagai Bahan Pembuatan Gula Putih Kristal. Jurnal Perennial. 3: 40-43.
Dalimartha, 2002. Temulawak dan manfaatnya dalam produk obat-obatan. Kanisius, Jakarta.
Dwi, Riyanto. 1991. Standarisasi Minuman Botol kemasan. Jakarta.
Eisses, J. 1952. The Muscilages of Some Indonesian Seaweeds. Journal for
Scientific Research 1 (3): 44-46.
Good, H. 2003. Physical Property Testing. Food Quality Magazine Februari 2003 issue.
Hadi, S., 1985. Manfaat temulawak ditinjau dari segi kedokteran, Proceedings Simposium National Temulawak. UNPAD. Bandung.
Harborne, J.B. 2009. Phytochemical Methods 2nd Ed. Chapman and Hall. NewYork
Herman. 1985. Berbagai Macam Temulawak dan Makanan dan Minuman. Dalam Simposium Nasional Temulawak: 17-18 September 1985. LembagaPenelitian Universitas Padjajaran, Bandung. Hal 86-94
Muchtadi, T. Dan Sugiono. 1993. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangandan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nurrokhman. 2002. Efek air rebusan daun sirih pada peningkatan kepekaa Staphylococcus aureusterhadapampisilin in vitro. Jurnal kedokteran yarsi; 2006;14 (l): 024-028
Oktaviani W. 2002. Perbedaan efektifitas daya antibakteri antara klorheksidin diglukonat 2% dengan berbagai konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa. [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah.
Purnomowati. 1997. Tinjauan Literatur Temulawak (Curcuma Xanthorizha) .Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (LIPI), Jakarta.
Purnomowati, S dan Yoganingrum, A., 1997 .Tinjauan Literatur Temulawak. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah.Lembaga Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
Ulfizah, 2014. Pengolahan Minuman Herbal Untuk Kesehatan. Liberty. Yokyakarta.
Wicaksono, D.A. 2007. Ekstraksi Daun Sirih Hijau. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wilman. 1995. Flavonoid pada temulawak sebagai Obat Badan. Jakarta
Winarno, F.G., 1992. Pangan, Enzim dan Konsumen. Gramedia Pustaka Uatama, Jakarta
Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno. F. G., 1994. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yendriwati. 2002. Efekanti bakteri sediaan daun sirih (piper betel L), Obatku mur minya kessensial dan povidone iodine 1% terhadap streptococcus mutans. dentika Dental journal 2008 Des;13(2):103-203.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.